십이

1.1K 144 2
                                    

"Jeong.., temenin gue keluar yuk. Gue mau beli pembalut." Pinta Yein pada Sujeong yang sedang memejamkan mata menikmati sheet mask yang ia pakai.

Yein terlihat sangat was was. Dia mendadak parno, takut dengan lelaki yang beberapa hari lalu menyapanya. Saking takutnya, ia bahkan memakai kacamata agar tidak langsung dikenali dalam sekali lihat.

Lelaki itu jelas bukan Jungkook. Yein sudah sangat berani dengan Jungkook. Memukul pun sepertinya tak sungkan lagi.

"Gabisa In.. gue butuh dua puluh menit buat masker ini." Gerutu Sujeong

Yein membawa kursi meja riasnya ke samping Sujeong lalu mendudukkan dirinya, "Yaudah gue tungguin."

"Habis maskeran gue mau latihan buat ujian nanti." Jawab Sujeong seadanya

Yein berdiri, menendang kesal sofa yang disandari Sujeong, lalu berlalu pergi. "Gabakal gue traktir cemilan selamanya, bye!."

"E-eh Yein!, Jung Yein!!"

.

.

.

.

"Kosong?, Yang bungkusnya hello Kitty warna ungu kosong??" Ujar Yein tak percaya. Pembalut kecintaannya kosong. Sungguh Yein tak mau memakai pembalut lain, rasanya aneh kalau memakai merk lain. Tidak nyaman.

Pegawai Namarket itu bahkan sampai menge-check gudang karena Yein yang sangat tidak percaya. "Maaf, tapi stok nya memang sedang kosong."

Raut kecewa terlihat dari wajah gadis ini, "Ah.. ne kamsahamnida.." , Ia pun bergegas keluar dan..

.

.

.

.

"Sayang!"

Yein yang hendak keluar memutar matanya, perjanjiannya dengan Jungkook benar benar membuatnya ingin meledak. Rasanya hanya Jungkook yang diuntungkan disini.

Yein buru buru mengubah ekspresi jengkelnya menjadi riang. Ia melangkah maju, menghapus keringat Jungkook dengan lengan kemejanya mesra. Yein tau betul apa penyebab Jungkook berlari sampai banjir keringat seperti ini.

"Ada apa hm?." Bisik Yein sambil tersenyum kecut.

"Biasa yang.. ehe." Jawab Jungkook cengegesan.

"Mana?, ko gaada?" Tanya Yein  celingukan mencari mantan Jungkook.

"Emang gaada, makasih lho." Tunjuk Jungkook pada dahinya.

"Terus lo ngapain teriak teriak manggil gue sayang dari luar ha?." Desis Yein sambil mencubit perut Jungkook.

"Aaa!, terlalu mendalami peran inituh. Udah! sakit!."

Tebakan Yein tadi jelas salah, Jungkook baru saja selesai lari pagi dan tak sengaja melihatnya di Namarket. Sebenarnya ada alasan dibalik teriakkan sayang Jungkook pada Yein.

Ada laki laki yang waktu itu membuat Yein meminta pertolongan Jungkook. Dia duduk ditempat Yein dan Jungkook biasa berdiskusi. Ia jelas mengawasi Yein, sangat ketara menurut Jungkook.

Jungkook kemudian menahan tangan Yein, melepaskan cubitan maut dari perutnya. Menatap Yein serius, "Orang yang waktu itu.. ada di meja depan.

.

.

.

.

"Tunggu disini, gue mau beli sesuatu."

Push & Pull (Jjk × Jyi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang