Perkenalan

159 13 2
                                    

Hai! Namaku Hana. Aku adalah anak kelas 2 SMA yang sok sibuk. Selain belajar, aku juga eksis jadi sekretaris osis. Banyak yang bilang aku populer, banyak cowok yang jatuh hati karena aku eksis, mudah bergaul, dan mirip IU. Katanya. Aku sih nggak merasa begitu, ya ampun, sodara-sodaraku yang dari lahir tinggal seatap denganku aja nggak pernah ngomong gitu.

Ngomong-ngomong, kehidupan SMA-ku mendadak ramai sejak aku diantar jemput kakak aku yang disangka orang sebagai pacarku. Yaelah, pacar yang mana sih? Wong itu kakak kandung aku. Tapi kalau aku ngomong gini pun mereka nggak mau percaya, dibilangnya aku alesan aja. Iya sih, emang kami nggak ada mirip-miripnya, soalnya kakak aku pada putih-putih. Cuman aku dan satu adikku doang yang punya kulit agak gelap.

Sejak itu, banyak kakak kelas yang suka nanya-nanya soal kakak aku yang mirip member Wanna One, boy group korea yang lagi naik daun itu. Bahkan teman-teman kelaskupun pada heboh. Aku suka bilang ke kakak-kakak aku supaya nggak usah lagi antarjemput aku sekolah, tapi mereka ogah juga. Huft, ya gitu deh kalo punya kakak cowok dan kita adalah satu-satunya sodara cewek.

 Huft, ya gitu deh kalo punya kakak cowok dan kita adalah satu-satunya sodara cewek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabatku bilang.. hidupku itu berkah banget soalnya aku punya empat sodara cowok dan mereka semua ganteng. Alhamdulillah, aku dikirimkan empat sodara yang kayak mereka. Nggak ada yang pernah sampe bikin aku jengkel sejak jadi sodara mereka, cuma sebel doang, itupun cuma bentaran. Mereka mah ganteng tapi pada iseng dan tukang rusuh. Kecuali adikku yang paling bungsu, orangnya pecinta kedamaian nan adem ayem.

Kalo ditanya nggak enaknya punya sodara ganteng... Mungkin bakal susah dapat pacar, hahaha. Tiap kemana-mana ada orang ganteng yang temenin. Jadi cowok-cowok bakal berpikir aku udah ada yang punya, padahal...

Yah, daripada mikirin soal pacar, aku bersyukur karena bagiku punya mereka itu sudah cukup. Lagian sodara aku nggak bakal pernah mau ngizinin aku punya pacar. That's true if I call them 'over protective boys'. Tapi aku teringat lagi, ini semua demi kebaikanku kok. Mereka sayang sama aku dan nggak mau aku 'sakit' suatu hari nanti.

Nih, aku kenalin sodara-sodaraku...

Nih, aku kenalin sodara-sodaraku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minyon (kanan)
Kakak tertua kami. Ganteng, orangnya rajin, rapi jali dan bersih. Dia adalah pelindung kami setelah kami tidak tinggal sama ortu lagi alias merantau. Kak Minyon itu adalah sosok dewasa bagi kami, tapi kadang bisa jadi gokil juga. Sekarang, dia lagi kuliah tahun kedua jurusan sastra Jepang.

Danil (kiri)
Kakak keduaku, tapi kelakuannya kayak adik bungsu. Kekanakan dan iseng banget. Tapi dia kalo udah serius bisa jadi mode dewasa, ngalahin kak Minyon. Orangnya suka banget bercanda dan aku adalah orang yang paling suka dibecandain. Dia sama kak Minyon cuma beda setahun, baru masuk kuliah di universitas musik dan seni, seneng dance soalnya.

 Dia sama kak Minyon cuma beda setahun, baru masuk kuliah di universitas musik dan seni, seneng dance soalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujin (kiri) dan Jiun (kanan)
Adek kembar aku yang nggak kembar. Lha... Walaupun terlahir kembar, mereka tuh punya banyak perbedaan. Si Ujin punya warna kulit yang lebih gelap dari Jiun. Sifatnya juga beda banget. Kalau Ujin itu super hiperaktif, petakilan, dan cerewet. Tapi dewasa dan penyayang kok. Trus kalo si Jiun anaknya kalem, rajin, dan baik banget. Pokoknya di rumah tuh si Ujin yang suka bikin rusuh. Walau begitu, kami menganggap dia adalah penghibur kami.

Adik kembarku beda 3 tahun ama aku, alias baru masuk SMP. Rencananya mereka berdua pengen dimasukin pesantren sama ortu aku, tapi si Ujin nolak mentah-mentah, padahal biar dia tobat dan nggak petakilan lagi. Beda sama Jiun. Kalo dia langsung nerima pas pengen dimasukin ke pesantren, karena itu emang cita-citanya dia, mo jadi ustadz katanya. Subhanallah, adek gue yang satu ini.

Yah... Seperti itulah mereka. Punya sodara ganteng yang suka jadi pusat perhatian. Nggak di sekolahku, di sekolah adikku, atau di kampus kakakku. Tapi senang karena banyak yang melindungi dan merhatiiin, serasa punya pacar. Uuw~ uuw~

^^~

"stop!" kataku tiba-tiba. Kak Danil jadi ikutan kaget dan ngerem mendadak, "aku turun disini aja kak, ntar malah heboh lagi,"

"serius? Masih jauh kali, ampe depan gerbang aja lah,"

"ih kakak, nggak mau aku. Udah rame pasti tuh nungguin aku, alias nungguin kakak. Aku bosen dikerubungin tiap pagi, belum lagi yang sok deket, padahal mah pengen dikenalin ama kakak. Ogaah aku..."

Kak Danil menahan tawanya dan segera meminggirkan motornya,"ya udah sana cepetan." aku buru-buru salim sama kak Danil. Yeah.. Adek yang baek dong, abis itu ngarepnya dikasi uang jajan tuh. Dan bener, kak Danil langsung merogoh kantongnya dan..

"nih," kak Danil menyodorkan beberapa bungkus permen yupi kepadaku.

"apaan nih kak?"

"permen lah, masa kamu nggak bisa lihat. Hari ini permen aja dulu yak, duit kakak seret. Hahaha. Tenang aja, ntar kakak jemput kok. Bye Hanaa" kak Danil melambai sambil berlalu. Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Setidaknya hari ini nggak bakal diinterogasi lagi sebelum masuk kelas, batinku.

"Hanaaa!" belum selangkah aku berjalan beberapa orang sudah memanggilku dari belakang.

"kak Danil ato kak Minyon tuh Han, ayolaah kenalin dong ama abangmu. Jahat banget sih ama teman sendiri."

"kalian apaan sih. Kenalan sendiri sana. Udah.. aku mau masuk kelas,"

"bareng ajaaa yoook"

"ogaaah" jadilah aku dan teman-teman kelasku itu berlarian menuju kelas. Kirain bakal terhindar dari fans kakak. Fyuuh~

>>> bersambung...

Day By Day   |   ft. Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang