16

25 3 2
                                        

"Kamu... nolak Guanlin?" Ong bertanya sambil menatapku tajam.

Ong? Kenapa dia menanyakan itu? Apa dia tau kejadian semalam?"

"K-kamu..."

"Kenapa?"

"Guanlin... baik-baik saja kan?"

Ong mengangguk, "Kata Jisung dan Daehwi kamu suka sama Guanlin, lalu kenapa kamu tolak?"

"T-tapi Ong..."

"Kenapa kamu menatapku semalam kalau kamu suka sama Guanlin?"

"Itu karena aku memang menyukaimu Ong!"

Oh tidak, kenapa aku bilang? Ah bodoh, kenapa aku harus mengatakannya?

Setelah itu aku tidak berani melihat wajah Ong. Dia masih berdiri di hadapanku entah sedang memikirkan apa. Yang aku tahu dia menghela nafas panjang, tanpa berkata-kata.

"Cepat kemas barangmu, mama papa kamu sudah nunggu disana," kata Ong dengan suara rendah. Dia meninggalkanku yang sedang menahan tangis. Sakit, untuk pertama kalinya aku merasa sesak di dada karena Ong. Tapi dari dalam lubuk hatiku ada perasaan lega karena apa yang kupendam telah terucap. Sekarang aku berterima kasih kepada diriku sendiri, walau jika dipikir lagi aku juga cukup menyesal.

Setelah berberes, kamipun pulang. Keributan yang semalam ternyata masih berlanjut. Hanya aku, Ong, dan Guanlin yang sepertinya mejadi diam.

"Ong, besok sebelum ke sekolah, bisa antar ke bandara kan?" kudengar suara papa.

"Bisa om, nanti aku antar,"

"Papaaa, Ujin ikut ya,"

"Ujin kan musti sekolah, kamu masuk jam 7 lho Jin," kataku yang disambut bibir manyun Ujin.

"Dengar kata kakakmu Jin, besok biar Hana aja yang nganter papa mama sama kak Minyon ke bandara, kan bisa sekalian bareng ke sekolah,"

Ha?

"Gimana Han?"

"Umm, iya pa, Hana besok ikut,"

"Kak Minyon musti balik kah?" aku menggandeng tangan kak Minyon yang duduk di sampingku.

"Musti kerja Han sayang," kakak gantengku itu mengelus rambutku lembut, paling suka deh sama kakakku yang satu ini, "tunggu sebentar lagi ya, semoga bisa pindah kesini kerjanya,"

Kemudian kusandarkan kepalaku di bahu kak Minyon. Ah kak, seandainya aku bisa curhat sama kamu soal Ong. Apa yang harus aku lakukan?

*   *   *

Masih pagi buta aku sudah siap dengan seragam sekolah. Hari ini aku harus mengantar papa mama dan kak minyon ke bandara. Dan tentunya ketemu Ong lagi. Sepertinya dia sudah datang dari tadi sejak aku siap-siap. Aku bisa mendengar suaranya di luar.

Papa bercerita soal masa kecil aku dan Ong saat perjalanan ke bandara. Katanya dulu aku itu orang yang sangat pemalu dan takut ketemu orang. Suatu hari Pak Jonghyun datang dan meminta izin membawa anaknya saat kerja karena tidak ada yang menjaga di rumahnya. Papa lalu setuju dan memanggilku untuk bermain bersama Ong. 

Saat kakak-kakakku sekolah, aku memang selalu sendirian di rumah. Sejak ada Ong, aku jadi punya teman main. Malah, Ong lebih dulu kenal sama teman-teman di lingkunganku daripada aku. Akhirnya, karena Ong anaknya ramah dan gampang bergaul, aku jadi bisa punya banyak teman.

"Wah, seandainya aku tau saat itu aku nggak setuju aja sekolah jauh-jauh, biar bisa temanin Hana main di rumah tiap pulang sekolah," celetuk Kak Minyeon.

Day By Day   |   ft. Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang