3

74 8 1
                                        

Awal-awal masuk SMA, aku naksir seseorang. Namanya Guanlin, satu kelas denganku. Tapi ya gitu deh.. Cuma naksir diam-diam soalnya dia populer sejak jaman MOS dulu. Gimana nggak? Udah ganteng, berwibawa, baik hati, cerdas pula.

Nggak lama berselang, Jisung sama Daehwi, sahabatku, malah tau kalau aku suka sama Guanlin. Bahkan mereka selalu bantuin aku biar bisa dekat ama cowok itu. Cuman.. Mereka tuh selalu tiba-tiba menempatkan aku di situasi yang canggung, akhirnya aku jadi salting dan nggak tau harus ngapain. Guanlin juga nampaknya biasa aja, sama sekali nggak curiga kalau mereka berdua lagi ngerencanain PDKT aku ke dia. Contohnya kemarin pagi, pas tiba di sekolah...

"Han, tuh...tuh... Guanlin tuh, udah cepetan sana kamu sapa dia," bisik Daehwi.

"apaan sih, udah biarin aja ah, malu tau,"

"jangan gitu atuh non, buruan kamu ambil kesempatan dalam kesendirian," kata Jisung dengan santai.

"maksud lo?" Daehwi melongo. Begitu pula aku.

"itu si Guanlin kan lagi sendiri, udah sono sapa aja, tanya-tanya apa kek." ini si Jisung emang paling nekat.

Karna Guanlin mulai menjauh dan aku nggak beranjak juga, Daehwi dan Jisung merangkulku dan mempercepat langkah hingga mulai mendekati Guanlin.

"Pagi Guanlin," sapa Jisung. Aku hanya tersenyum aneh, iya aneh karena udah bercampur dengan salah tingkah.

"eh kalian, pagi juga," kata Guanlin sambil tersenyum, manis banget 😣

"Guanlin pinjem PR dong, aku belum nih," Daehwi memasang wajah sedih. Elaah masih pagi udah minta PR. Aktingnya keren banget haha.

"oh ada nih, tunggu ya," Guanlin lalu merogoh tas ranselnya dan mencari-cari buku catatannya.

"eh eh, kasihin Hana aja ya Lin, aku kebelet ke toilet, Jisung, ayok temenin gue," Daehwi lalu menarik lengan Jisung sambil buru-buru ngacir.

Dan disinilah aku dan Guanlin ditinggal berdua sama mereka. Canggung banget rasanya, aku cuma memutar-mutar bola mata ke arah lain. Karena penasaran sama raut muka Guanlin, aku menatapnya perlahan hingga... Hap. Mata kami bertemu. Dia memandangku bingung sambil menyodorkan bukunya.

"makasih Lin," kataku pelan.

"sama-sama," suasana kembali hening sementara aku dan Guanlin berjalan menuju kelas. Aku teringat kalau dia ikut dalam pemilihan ketua OSIS tahun ini, sepertinya itu topik bagus untuk memberanikan diri memulai percakapan.

"jadi gimana nih pemilihan ketua OSISnya?"

"minggu depan udah pemilihan, semoga bisa lancar aja sih,"

"iya, aku dukung kamu banget Lin buat jadi ketua OSIS," ceplosku.

"kenapa?" tanya Guanlin. Aku bingung harus jawab apa. Masa iya aku bilang karena aku suka sama kamu.

"yaa.. Karna aku percaya kamu bakal tanggung jawab sama amanah," halaaah ngomong apa sih aku ini.

Guanlin hanya tersenyum. Kami masih berjalan beriringan. Begini aja aku udah senang, diam-diam aku berterima kasih sama Daehwi dan Jisung. Gomawoyo chingudeul~

Tiba-tiba langkah Guanlin terhenti saat hendak menaiki tangga. Dia menyipitkan mata seperti memastikan seseorang yang sedang duduk di tepi lapangan. Dia lalu menghampiri orang yang tidak asing bagiku.

"Ong?"

"Ong?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Day By Day   |   ft. Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang