Day By Day | ft. Wanna One

17

"Jadi yang jagain Ong siapa di rumah sakit?"

"Ada kak Daniel kok Hwi, kebetulan kakak lagi kuliah sore. Makanya musti buru-buru balik karena kakak mau ngampus, kasian Ong kalo sendiri,"

"haa~ Ong Seongwu, akhir-akhir ini anak itu emang rada aneh," kata Jisung, "kalian masih belum baikan?"

"uhm, entahlah, Ong sering ajak ngobrol kok, cuma dia masih dingin gitu,"

"cup cup cup, sabar ya Hana sayang, aku yakin Ong bakal kembali seperti sedia kala," Daehwi menggenggam tanganku lalu menunjukkan aegyo untuk menghiburku.

Paling bisa deh si Daehwi ini. Jadi pengen uyel-uyel pipi dia ><

Setelah sepuluh menit perjalanan, kamipun sampai di rumah sakit. Aku menuntun mereka menuju ke kamar Ong. Ternyata disana tidak hanya ada kak Danil, tapi juga ada Guanlin dan Yuri.

"Heh Ong Seongwu, kamu bisa sakit juga ya?" goda Jisung.

"Ah, sapa bilang aku sakit, orang cuma numpang tidur kok disini,"

"ngeles aja lu kak Ong, pengen kuserang kamu pake aegyo Daehwi,"

"manaa cobaaa, Hwi, mana aegyo kamu," Ong malah nantangin.

"ogah ah, mending aku serang kak Daniel aja, calon kakak ipar aku,"

"heh? Maksudnya? Kamu? Sama Hana?..." Guanlin malah memikirkan hal konyol yang dikatakan Daehwi.

"bukan pak ketos, tapi aku lagi jodohin adik aku sama kak Danil,"

"hehhh?? Adik lu yang masih SD itu?? Kak Danil... Jangan-jangan..."

"ngaco ah, udah jangan goda-godain kak Danil mulu kalian,"

Kak Danil cuma bisa cengengesan di samping Ong yang ikutan ketawa-tawa. Syukurlah, aku merasa lega melihat wajah Ong yang cerah kembali.

"Kalo gitu aku ngampus dulu Han, kamu kasihin brownies tuh yang kakak beli tadi ke teman-teman mu," Aku mengantar kak Danil keluar sebelum pergi.

"sip kak,"

"ehtapi... Bukannya si Guanlin itu calon pacar kamu ya, kok dia datang bareng cewek lain?"

"apaan deh kak Danil, orang cuma temenan juga,"

"yah, kakak ga jadi lah restuin, masa iya dia deketin kamu terus deketin cewek lain lagi,"

"ih kakak nih, orang dia udah nembak kok, tapi-"

"eh eh yang bener? Kok nggak cerita sama kakak,"

"panjang ceritanya kak, udah sana buruan nanti telat," aku mendorong tubuh kak Danil yang membuatku tak bergerak sama sekali.