12

44 3 0
                                    

Aku sudah ada di sekolah dari jam 7 tadi pagi. Capeknya bukan main, walaupun aku cuma ngecek perlengkapan perform, panggung, dan mendampingi pak ketos mengawasi panitia melakukan tugasnya dengan baik. Pokoknya memastikan sesuatunya berjalan sesuai rencana. Ternyata pak ketos kita ini juga agak perfeksionis. Yah, nggak papa sih, ini juga demi sekolah kan.

Aku dan Guanlin lagi istirahat sebentar di tangga panggung. Lalu dua sosok yang kukenal melintas tanpa menyadari kehadiranku. Itu Ong dan Yuri. Sepertinya mereka berdua makin dekat saja. Dan yang lebih penting... Kenapa aku merasa tidak nyaman dengan itu?

Jangan-jangan mereka..... Pacaran?

"Han... Kamu baik-baik aja?" tanya Guanlin, dia menatapku dengan alisnya yang terangkat.

"iya Lin, aku baik kok, cuma kakiku sedikit lelah. Duduk dikit pasti udah enakan,"

"Kamu pucat lho Han?" katanya masih menatapku namun lebih serius.

"ohh.. Ini.. Emang bibirku pucat kok, tadi nggak make lipgloss hehehe,"

Guanlin mengangguk kecil namun dahinya mengernyit.

"Aku bakal nyusul kamu setelah mastiin Jisung sudah siapin makan siang buat panitia," kataku.

"kamu kalau nggak enak badan ke uks aja dulu istirahat,"

"nggak Lin, aku baik aja kok, serius deh, bentar lagi kan makan siang, nanggung lah kalo aku istirahat sekarang,"

"huft, bener-bener kamu Han. Ya udah kalau gitu, aku cek kostum dulu ya disana, kamu minum ini biar enakan," Guanlin menyodorkan sebotol jus jeruk yang masih tersegel. Dengan ragu aku meraihnya sambil berterima kasih. Guanlin pun berlalu meninggalkanku.

Aku memang lagi kurang enak badan dari kemarin, tapi udah agak baikan makanya kak Danil ngebiarin aku datang hari ini.

Sepertinya kemarin maagku kambuh. Kak Danil sampai nelfon kak Minyon yang udah ada di Jepang buat ngurusin aku, dia nanya gimana cara masak bubur sampai nyiapin kompresan. Kak Danil bahkan tidur di sofa kamarku, takutnya aku butuh sesuatu.

Kak Danil emang jarang ngurus orang sakit di rumah, karena semua-muanya pasti diurusin sama kak Minyon, walaupun sebenarnya kak Danil itu orang yang sama perhatiannya kayak kak Minyon. Dan sekarang, karena kak Minyon ada di Jepang, jadilah kak Danil yang bakal ngurusin rumah dan adik-adiknya ini.

Aku meneguk sisa jus jeruk tadi untuk terakhir kalinya. Jus jeruk dingin yang sukses bikin aku lumayan fit lagi, jadinya aku bisa bantu Jisung dulu siapin makan siang.

Thanks to Guanlin.

Ngomong-ngomong soal Guanlin... Aku bingung sekarang. Aku tidak tau harus bersikap bagaimana kepada Guanlin. Di sisi lain aku merasa jahat kepadanya, tapi sepertinya perasaanku memang hanya untuk Ong. Ya, aku jatuh cinta pada Ong Seongwu. Tapi akhir-akhir ini aku merasa Guanlin makin dekat denganku dan sangat perhatian. Tapi perasaanku yang dulu sepertinya berubah menjadi perasaan seorang sahabat. Apa yang harus aku lakukan?

^^~

Jam tangan putihku menunjuk di angka 7 dan 12. Sudah jam tujuh tepat dan MC pun membuka acara anniversary ini dengan penonton yang sangat antusias. Aku menatap sekeliling dari pinggir kerumunan mencari-cari sosok Guanlin tapi tidak ketemu juga. Telfonku juga tidak diangkat.

Gawat! Ini gawat banget! Aku harus segera ketemu sama Guanlin dan panitia lainnya. Tapi untuk berkeliling di tengah banyaknya orang ini aku merasa nggak mampu. Lemas sekali rasanya.

Beruntung aku menemukan Jisung yang sedang sibuk dengan kameranya.

"Yoon Jisung!" teriakku. Jisung menoleh dalam sekali panggil, dia menepi lalu mendatangiku.

Day By Day   |   ft. Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang