Chapter 06. Happiness Or Sadness

76 7 0
                                    

"Masa lalu hanyalah bukti, bahwa kita pernah membuat kisah dengan saling mencintai"

***

"Meskipun aku, bukan siapa-siapa.. Bukan yang sempurna, namun percayalah hatiku milik mu🎶.." Anyelir menahan nafas saat dentingan piano itu masih berlangsung dan Dafa menyanyikan sebuah lagu di hadapannya, dengan senyum yang masih mengembang Dafa menarik perhatian seluruh tamu undangan.

"Meski sering ku, mengecewakan mu.. Maafkan lah aku, janjiku kan setia padamu, hanyalah dirimu🎶.." Anyelir hanya mampu berkedip saat satu persatu penari latar turut membantu aksi Dafa.

Oh my god.. Apa yang tengah Dafa lakukan?

"Aku miliki mu.." Anyelir menelan saliva mendengar ternyata suara Dafa sungguh merdu di gendang telinganya.

"Kau milik ku🎶..," Anyelir melotot tak percaya, saat dengan indahnya penari-penari tadi melemparnya dengan puluhan bunga.

"Takkan ada yang pisahkan kita🎶.." Anyelir bungkam, namun saat Dafa menuntunnya ke tengah tamu undangan ia melangkah, mengikuti Dafa.

"Ini lagu kita.. Tuk selamanya.. Janjiku untukmu, takkan tinggalkan dirimu🎶..,"

Untuk kali ini..

"Ohuhoooooo🎶..."

Ini sungguh romantis..,

"Meski sering ku, mengecewakan mu.. Maafkan lah aku, janjiku kan setia padamu, hanyalah dirimu🎶.."

"Aku tak bisa," Anyelir menggeleng lemah, saat Dafa masih melanjutkan nyanyiannya dan memberi sebuket bunga padanya.

"Aku miliki mu.. Kau milik ku.. Takkan ada yang pisahkan kita🎶.."

Stop Dafa..

"Ini lagu kita.. Tuk selamanya.. Ohhh.. Janjiku untukmu, takkan tinggalkan dirimu🎶.." Anyelir memejamkan mata, satu tetes air mata jatuh di pipinya. Ia haru, sungguh! Tapi ini..

"Lagu ini akan menjadi saksinya, tulusnya hatiku.. Cintaimu🎶.."

Dafa maju, dan Anyelir kembali menggeleng lemah. Berusaha mengatakan supaya ini tak dilanjutkan.

" Ohuhooooo🎶.."

Anyelir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang