"Hal yang menyakitkan dalam hidupku sejauh ini adalah menyaksikan sendiri cintaku terengut dan tak terselamatkan lagi."
***
Saat darah menggenang waktu itu, saat itu pula ku tak lagi mampu. Hanya angin yang menjadi saksi saat kau terkapar lalu perlahan memejamkan matamu.
"Kamu gak boleh mati! Buat aku..," Kataku waktu itu memohon pada mu serta Tuhan agar tak menguji ku sedemikian berat.
"Tapi kamu harus tetap hidup, buat aku!" Jawaban mu membuat ku hancur, kau tak lagi bertahan untukku waktu itu.
Kelabu.. Seketika hidupku sendu, jemari ku bergetar saat menyentuh permukaan wajah tampan mu.
Oh, Vian..
Cintamu kejam! Mengapa kau berani pergi dan tak kembali..
Kejutan yang begitu haru seketika berubah pilu.
Padahal hari itu adalah tanggal 26 kita, kabar gembira ingin ku sampaikan tapi kau terlanjur pergi tanpa tau kabar itu terlebih dahulu.
Aku hamil, Vian..
Pada saat itu,
26-11-2015
Lily mu-
"BANGUN BRENGSEK!" Dengan sekuat tenaga Anyelir mengguncang tubuh Dafa yang sudah kaku, "BODOH BANGUN!" Anyelir menepis tangan Renata yang hendak menarik tubuhnya dari jenazah Dafa.
"Nyee, sabar..," Menggeleng keras sambil mengusap kasar air mata di pipinya, Anyelir tak percaya kini mata Dafa tertutup rapat.
"Sayang biarin saja dulu," Ucap Diar sambil merengkuh tubuh Renata ke dalam pelukannya. Menangis histeris Renata tak bisa lagi berkata-kata.
"Aku harus hubungin Fara sama Ossyviana," Mengangguk seolah mengizinkan, Diar mengurai dekapannya semata agar Renata lebih leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyelir
Romance"Seolah terus di genggam, tapi tak bisa dimiliki" Itulah yang dirasakan Dafa yang setia mencintai wanita bernama Anyelir.