Chapter 12. Awal

68 6 0
                                    

Anyelir Andeara. Mungkin sebagian besar orang menganggap namanya aneh di pendengaran. Yaa, Anyelir adalah nama sebuah bunga yang mempunyai banyak warna, dan ia sendiri tak faham kedua orangtua nya memberikan sebuah nama demikian.

Waktu dulu..

Pernah ia bertanya sewaktu SMP, bunda selalu mengatakan bahwa Anyelir itu adalah sebuah simbol cinta abadinya Ayah serta bundanya. Bingung! Yaa, Anyelir bingung pada waktu itu. Namun, bunda menjelaskan, katanya Anyelir itu bunga yang mempunyai arti simbol cinta abadi, dan Andeara tak lain adalah nama gabungan dari orangtua nya, yakni Andi dan Deera.

Jadilah terbentuk nama Anyelir Andeara..
Simbol cinta abadinya Andi dan Deera. Tak lain adalah nama kedua orangtua nya.

Ahh, definisi yang sederhana namun sempurna bukan?

Berbicara tentang cinta abadi, mungkin orangtua nya tak salah memberi nama Anyelir untuk dirinya. Karena memang ia masih abadi dalam mencintai seorang Vian, suaminya lima tahun silam, walau sudah begitu lama ditinggalkan Anyelir menyangkal bahwa Vian memang sudah tidak ada di dunia.

Vian. Aksara Alvianandra. Pria tampan yang ia temui saat MOS SMA. Pria jangkung berkulit putih itu mampu membuat wanita bernama unik itu terperangah. Pembawaannya yang begitu lembut, Vian menjelma bak pangeran pada saat sekolah. Pria penyuka buku itu juga masuk dalam kategori imajinasi Anyelir karena dulu perempuan unik itu mempunyai motto "Pria kutu buku it's so cute".

Jadi dulu, Anyelir begitu terobsesi dengan pria puitis, pria yang mampu menciptakan kata-kata pengundang bahagia. Ahh, sungguh Anyelir mendambakan nya.

Dekat saat tak sengaja di barengkan satu kelompok, Anyelir remaja begitu senang serta gencar mengajak pria putih itu berkenalan,

"Anyelir?" Ucap Vian remaja heran mendengar gadis dihadapannya menyebutkan namanya.

"Yups, Anyelir Andeara," Ucap gadis itu ceria, "Simbol cinta abadinya Ayah bunda..," Terkekeh lucu Vian dengan gemas mengacak surainya.

"Aku Vian," Ucap pria tampan itu membalas uluran tangannya, "Aksara Alvianandra..," Mengangguk malu-malu, Anyelir dengan centil kembali tersenyum sok manja.

Pada saat itu, mereka selalu terlihat bersama lalu kebetulan di barengkan dalam satu kelas juga. Vian yang begitu nyaman di dekat wanita ceria itu seolah hidupnya berwarna bersama Anyelir. Langsung memutuskan ingin menjalin hubungan saat semester ganjil, Vian mengutarakan perasaannya dan langsung di sambut histeris oleh si gadis bunga. Sungguh senang ia waktu itu, sama-sama cinta dan sama-sama terbalaskan juga.

Waktu terus berjalan..

Selama berpacaran mereka tak pernah ada masalah serius bahkan mereka bertahan sampai kelulusan tiba. Hingga akhirnya Anyelir langsung di lamar saat mereka sama-sama di bangku kuliah awal. Memutuskan menikah muda mereka begitu bahagia hidup bersama.

Hingga..

Kebahagiaan itu terusik karena Vian kecelakaan, tertabrak mobil saat hendak memberinya kejutan di hari jadi ke lima, Anyelir masih ingat hari itu tanggal 26. Tanggal pernikahannya. Juga tanggal jadian nya pula.

Anyelir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang