Meet Twins?

3.9K 474 133
                                    

Aku melupakan karakter Seokjin T_T maaf Seokjin stan :v

Jantung itu seakan ingin terlepas paksa. Keringat bahkan sudah berlomba untuk membasahi sekujur tubuh. Jimin dan Suho baru saja berjuang menyelamatkan Yoongi dari rasa putus asanya.

Setelah mendengar teriakan Yoongi bahwa pemuda itu ingin mengakhiri hidupnya, Jimin dan Suho berjuang keras membuka pintu. Bahkan mereka memanggil beberapa pelayan pria untuk membantu mendobrak pintu.

Saat mereka berhasil membuka pintu, mata mereka kompak terbelalak. Yoongi tengah berusaha memasukkan banyak obat yang biasa ia minum rutin ke dalam mulutnya.

Beruntunglah mereka tepat waktu. Jimin langsung membuang obat-obat itu ke sembarang arah, begitupun dengan yang sudah hampir tertelan. Yoongi pun akhirnya tak sadarkan diri. Mungkin karena pemuda itu kelelahan.

"Apa yang terjadi Appa?" Seokjin memasuki kamar sang adik dengan napas terengah-engah.

Pemuda itu langsung menghampiri sang adik yang sudah terlelap. Diusapnya helaian rambut hitam Yoongi yang agak basah karena berkeringat.

"Adikmu mencoba bunuh diri dengan meminum semua obatnya dalam satu waktu," jelas Suho.

Tess...

Air mata Seokjin meluruh. Ia merasa bersalah akan keadaan Yoongi. Sebagai seorang kakak, ia tak selalu ada di samping Yoongi. Ia malah sibuk dengan hiruk-pikuk dunia keartisannya.

"Aku adalah kakak yang tak berguna. Kedua adikku menderita, tapi aku malah sibuk dengan pekerjaanku," rutuknya.

Seokjin berbaring di sisi kanan Yoongi. Matanya memandang lekat wajah adiknya yang semakin tampak tirus. Tak pernah ada lagi warna di sana.

"Jangan salahkan dirimu sendiri, Hyung," pinta Jimin. "Kami memakluminya. Kau sedang mempersiapkan albummu 'kan?"

Seokjin tak menanggapi. Bukan perkara tentang album. Ini tentang janjinya untuk mengobati Yoongi dengan tangannya sendiri.

Pada kenyataannya, Seokjin tak bisa memenuhi ucapannya. Ia harus mengubur impiannya.

Berawal dari menghilangnya sang adik, mimpi itu lenyap. Keadaan Yoongi semakin memburuk. Membuatnya untuk tak melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan demi menjaga adiknya yang sering keluar-masuk rumah sakit.

Hingga satu tahun yang lalu ada seorang pria paruh baya menawarinya untuk debut karena tak sengaja mendengarnya bernyanyi di sebuah kafe. Bang Shihyuk -- Sky Entertainment langsung jatuh hati pada suara emasnya.

Tawaran itu tak langsung diterima Seokjin. Ia sangat memikirkan keadaan adiknya. Ayahnya sering bepergian ke luar kota, sedangkan sang ibu harus mengelola butiknya hingga sore menjelang.

Yoongi pun tak kuasa melihat sang kakak yang dilanda dilema. Pemuda itu tak mau membuat kakaknya hanya terfokus padanya. Ia ingin Seokjin bebas memilih masa depannya.

'Terimalah, Hyung. Aku akan sangat bersalah jika terus menahan masa depanmu.'

Akhirnya Seokjin menerima tawaran itu hingga ia menjadi bintang yang cukup bersinar di Korea.

"Jika saja dunia mengizinkanku mendonorkan jantungku pada Yoongi, aku akan berikan."

***

Jungkook mengantar kakaknya sampai di dalam kamar. Setelah pusing itu reda, tubuh Taehyung melemas. Jungkook pun tak keberatan menggendong kakaknya ke mana pun.

"Tidurlah, Hyung. Aku akan menemanimu sampai kau membaik," pinta Jungkook.

Taehyung bergeming. Mulutnya terkatup rapat. Bahkan perkataan Jungkook seakan tak masuk di telinganya. Hati pemuda itu resah, tapi ia tak tahu alasan jelasnya.

IF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang