Play: Awake (Christmas vers.)
Rintik hujan sudah mengguyur kota Daegu sejak matahari tenggelam di ufuk barat. Udara dingin kian memeluk tubuh siapa pun mengingat malam kian larut.
Seorang pemuda berambut kehitaman duduk di dekat jendela sembari menatap ke luar. Sebuah lengkungan ke atas tercipta di bibirnya. Hati pemuda itu selalu tenang setiap kali air langit turun.
"Kenapa Hyung belum tidur?"
"OMONA!" Suara pemuda lain membuatnya tersentak.
Ia mengusap-usap dadanya yang mendadak berpacu kian cepat. Di sisi lain, pemuda yang mengagetkannya tampak tersenyum geli.
"Kau mengagetkanku, Kookie," keluh pemuda berambut kehitaman.
Suara kekehan pelan terdengar. Jeon Jungkook duduk di samping kakaknya -- Jeon Taehyung. Pemuda itu sangat menyukai wajah Taehyung yang mengerucut lucu. Seakan kekesalan kakaknya adalah kebahagiaan tersendiri bagi Jungkook.
"Mianhae, Hyung," ucap Jungkook. "Kenapa kau belum tidur?"
"Setiap aku melihat hujan ... hatiku tenang, Kook. Hujan adalah temanku."
Jungkook terenyuh mendengar perkataan kakaknya. Memang sebagian orang, hujan tak hanya dipandang sebagai anugrah, tapi juga bisa membuat orang tenang.
Setiap tetes air langit seolah mampu menghapus semua beban yang bersarang hati. Taehyung adalah salah satunya.
"Kau boleh saja memandangi temanmu itu, Hyung. Tapi kau juga ingat bahwa kau alergi dingin," tutur Jungkook. "Appa dan Eomma pasti akan menceramahimu kalau kau tak menurut."
Jungkook menarik pelan lengan Taehyung. Tanpa penolakan, Taehyung mengikuti langkah adiknya menuju ranjang kecil nan sederhananya.
Sepasang kakak beradik itu kompak berbaring di ranjang meski dilihat dari mata telanjang pun mereka saling berhimpitan. Tak apa jika selamanya hidup mereka diselimuti oleh kemiskinan.
"Jaljayo ... kuharap kau tak bertemu dengannya di mimpimu nanti."
Taehyung terlelap lebih dulu. Sudah menjadi kebiasaan pemuda itu akan cepat tertidur saat berada di atas ranjang.
Jungkook membenahi selimut yang membingkai tubuh mereka. Sebuah kecupan sayang mendarat di kening kakaknya. Tanpa terasa, air mata jatuh membasahi pipi Taehyung. Sebuah kebohongan yang ia ciptakan memang tertutup rapat hingga detik ini. Namun ia tak menyangkal bahwa hari itu pasti akan terjadi.
"Aku akan membuatmu bahagia, Hyung ... meski hanya kebahagiaan yang semu."
***
Himdeunge anya
Beotyeo boneun geoya
Hal su issneunge da igeosspuniraseo
Meomulgo sipeo
Deo kkum kkuko sipeo
Keuraedo malya ddeonal ddaega dwaessneun geolSeorang pemuda berdiri di atas panggung. Di depannya ada lautan manusia yang menyaksikan konser solonya. Suaranya mengalun merdu menyejukkan siapa pun yang mendengarnya. Mereka yang mengagumi pemuda itu ikut menyanyikan bait demi bait milik pemuda itu.
Yeah, it's my truth ooh...
It's my truth ooh...
Ontong sangcheotuseongigessji
But it's my fate ooh
It's my fate ooh
Geuraedo balbeodung chigo sipeoSeokjin menatap ribuan penggemarnya yang rela berdesakan demi menonton konser solo perdananya. Mata bulatnya berkaca-kaca, tak kuasa menerima jutaan cinta yang diberikan oleh para LoveJin -- sebutan untuk para penggemarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU
FanfictionHidupku terasa sempurna meski dalam kesederhanaan. Keluargaku merawatku dengan limpahan kasih sayang. Namun aku merasa ada yang kurang dalam hidupku. Aku merindukan seseorang tapi terasa asing bagiku. Copyright 2018