Penolakan Taehyung

2.9K 378 51
                                        

Seokjin memukul kasar stir mobilnya. Rasa bersalah menyelimuti hatinya. Tak ada kata penenang yang mampu menentramkan hatinya. Seandainya jalanan ramai, mungkin saja pemuda itu akan dimaki oleh pengendara lain.

Baru saja Seokjin menyelesaikan on air-nya di sebuah acara musik televisi. Ia bahkan sedang duduk nyaman di kursi saat coordi noona menghapus make up-nya. Namun begitu ponselnya berdering dan menampilkan pesan, pemuda itu merasa jantungnya berhenti berdetak.

Tuan Muda ... segeralah pulang. Tuan Muda Yoongi jatuh pingsan!

Tanpa pikir panjang, Seokjin berlari meninggalkan backstage. Pemuda itu tak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

"Andai saja aku menemanimu, kau tak akan kambuh lagi, Yoon," lirih Seokjin.

Seokjin melajukan mobilnya hingga memasuki pelataran mansion-nya. Beberapa pekerjanya membungkuk hormat. Seokjin tak menggubris. Bahkan tak mampu menciptakan senyuman.

Ia membawa kakinya melangkah menuju kamar adiknya yang berada di lantai dua.

Cklek!

Seorang dokter kepercayaan keluarga Kim menoleh saat Seokjin membuka pintu. Dokter Daniel mengisyaratkan pemuda itu untuk segera mendekat.

"Hilangkanlah rasa egois kalian."

Begitu Seokjin duduk di ranjang milik adiknya, Dokter Daniel mulai berucap serius. Pria paruh baya itu memperbaiki selimut yang membungkus tubuh kurus Yoongi.

"Jantungnya semakin lemah. Kalian tega sekali meninggalkan Yoongi sendiri!"

Seokjin menunduk. Ia memang egois. Pekerjaannya sebagai public figure membuatnya melupakan keadaan sang adik. Ia bahkan hampir tenggelam dalam gemerlap hiburan. Tanpa sadar, Yoongi juga membutuhkan kehadirannya.

"Tadi keadaannya memprihatinkan. Yoongi pingsan sambil menggenggam remote," Dokter Daniel mengotak-atik ponsel Yoongi. "Aku menemukan satu video yang menjadi penyebab Yoongi kambuh "

Seokjin menghidupkan layar LCD  berukuran besar di hadapannya.  Matanya pun membola. Video kebersamaan Taehyung dengan keluarga angkatnya.

Berengsek kau, Jeon! Seokjin mengeratkan genggaman tangannya pada remote.

Setetes air bening jatuh dari kedua pelupuk matanya. Dadanya berdesir perih. Taehyung ternyata lebih memilih keluarga angkatnya dibanding kembali pada keluarga Kim.

"A-Aku akan pergi sebentar, Ahjussi."

Seokjin pergi meninggalkan sang adik. Ada satu tempat yang ingin ia datangi.

Kau akan tahu akibatnya. Jeon!

***

Tok tok tok!

Jungkook menggeram kesal. Pemuda itu sedang asyik bermain game dengan kakaknya. Ketukan brutal itu tak juga berhenti.

Ia berjalan menuju pintu apartemennya. Mulutnya pun sudah gatal ingin melontarkan ucapan sumpah serapah. Namun niat itu menguap begitu saja saat melihat seseorang yang sangat familier baginya berdiri di depan pintu.

Seokjin menatap tajam Jungkook. Matanya memerah, karena tak kuasa menahan air matanya.

"Mana adikku?!" sentak Seokjin.

IF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang