Enggan Kembali

3.8K 454 107
                                        

Siapin mercon biar tambah panas, soalnya si posessive Jeon beraksi.

Detakan itu normal. Suhu tubuhnya pun sama. Tak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun 'pasiennya' ini berwajah pucat layaknya orang sakit.

"Uisa, tolong katakan pada mereka kalau aku demam tinggi." Dokter Jongin membelalakkan matanya.

Bagaimana bisa seorang dokter mengatakan kebohongan atas hasil pemeriksaannya sendiri? Ia tentu menolak tegas permintaan itu.

"Saya ini seorang dokter, Jungkook-ssi. Mana mungkin saya berbohong."

Jungkook menundukkan kepalanya. Matanya mulai berkaca-kaca. Hal itu pun menimbulkan tanda tanya di hati dokter tampan itu.

"Ada orang jahat yang berniat mengambil hyung kandungku, Uisa. Dan sepertinya orang itu berhasil meracuni Taetae Hyung-ku."

Dokter Jongin mengernyitkan keningnya. Mencoba mencari arah pembicaraan Jungkook. Ia menatap wajah pemuda itu. Tampak sendu dan tertekan.

"Taetae Hyung-ku berkali-kali berniat kabur dan menemui orang jahat itu. Mereka mengaku sebagai keluarga kandungnya," ucap Jungkook. "Padahal kamilah keluarga asli Taetae Hyung."

Kini Dokter Jongin mengerti. Jungkook berpura-pura sakit agar kakaknya melunturkan niatnya menemui 'orang jahat' itu. Dokter Jongin menghela napas kasar. Ia terpaksa menganggupi permintaan Jungkook.

"Oke. Saya bersedia membantumu," kata Dokter Jongin. "Saya akan membuat resep obat untukmu agar mereka percaya."

Jungkook tersenyum puas. Ia mengucapkan terima kasih sebelum dokter itu melangkah keluar kamarnya.

"Kepalaku masih pusing, Hyung. Pokoknya Hyung harus menemaniku sampai aku sembuh."
Jungkook menggenggam erat tangan kakaknya, takut Taehyung akan pergi meninggalkannya jika ia lengah.

Embusan napas keluar dari bibir Taehyung. Pemuda itu sebenarnya merasa bingung dengan sikap manja Jungkook yang aneh ini. Biasanya jika Jungkook sakit, adiknya ini tak akan berlebihan seperti ini.

"Kau tak mengizinkanku kuliah, Kook? Satu jam lagi aku ada kelas," kilah Taehyung, berharap adiknya mau mengerti.

Jungkook menggeleng. "Tidak boleh, Hyung. Aku juga tak mau kau dijahili Sehun!"

Taehyung merotasikan bola matanya jengah. Ia ingin segera pergi ke kampus karena memang ia ada kelas. Walaupun Taehyung juga ingin mampir ke mansion Yoongi.

"Ya sudah. Aku akan menemanimu hingga kau sembuh."

Pekikan semangat menggema di kamar itu. Jungkook puas usahanya kali ini berhasil. Setidaknya pertemuan sepasang saudara kembar ini gagal untuk kali ini.

***

"Untuk apa Anda datang ke gubuk saya ini, Tuan Kim Suho-ssi?"

Ketegangan mewarnai keheningan di antara 3 orang di ruang tamu Keluarga Jeon. Suho tersenyum samar mendengar ucapan selamat datang yang keluar dari bibir Kyungsoo. Kedatangannya ke kediaman Keluarga Jeon tentu saja menjemput Taehyung.

"Aku datang kemari untuk menjemput Kim Taehyung."

"Jeon, Tuan! Bukan Kim! Dan Jeon Taehyung kakak saya!"

Jungkook mendelik tajam ke arah Suho. Ia tak memedulikan lagi sopan santun jika sudah menyangkut Taehyung. Sang ayah pun tak masalah dengan sikap Jungkook.

"Pada kenyataannya anak angkat kalian memang bermarga Kim. Dan saya datang untuk menjemput putra saya," tutur Suho tenang.

Ia masih menjunjung tata krama. Namun jika sampai Kyungsoo dan Jungkook tetap teguh pada pendiriannya mempertahankan Taehyung, ia akan bertindak tegas.
Pria itu mengeluarkan foto ketiga anaknya yang ia ambil beberapa tahun silam, dan menunjukkannya pada kedua orang di hadapannya.

IF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang