Kejutan 'Manis'

3.3K 380 81
                                    


Moment Taegi datang nihh :v

Dug!

"Arghh!" Yoongi terhuyung ke depan. "Kau kenapa, Tae?"

Beruntunglah Yoongi reflek berpegangan pada dinding. Taehyung yang tadinya memeluk kakaknya dari belakang tak kuat lagi menahan sakit yang sejak tadi menemaninya. Pemuda itu tak sadarkan diri.

Yoongi menepuk pelan pipi adiknya. Taehyung tak merespon sentuhan kecil Yoongi.

"Appa! Tolong!" teriak Yoongi.

Dengan tubuh kurusnya, Yoongi menggendong adiknya. Ia membaringkan Taehyung di ranjang. Mata Yoongi tak henti memancarkan kecemasannya. Bibirnya terus meneriakkan nama ayahnya.

"Ada apa, Yoon--" Suho datang beberapa saat kemudian.

Matanya membola sempurna saat sosok yang sangat dinanti selama ini berada tepat di hadapannya. Suho melangkah cepat menghampiri kedua anaknya.

Tangannya yang bergetar membingkai wajah Taehyung yang tampak pucat. Perasaan sesak dan hangat berpadu menjadi satu di hatinya.

"Biar Appa telepon Daniel Uisa, Yoon. Jangan menangis."

Suho berganti menghapus air mata yang menghiasi pipi Yoongi. Pria itu merogoh ponsel dalam saku celananya, lalu menekan layarnya untuk menghubungi Dokter Daniel.

"Halo, Uisa? Tolong datang ke mansion saya secepatnya!"

***

Dokter Daniel memasukkan kembali peralatan dokternya setelah memeriksa keadaan Taehyung. Pria itu harus memasang sebuah infus pada punggung tangan Taehyung untuk mengembalikan tenaganya.

"Tak apa-apa. Taehyung hanya terkena maag karena terlambat makan," jelas Dokter Daniel.

Baik Yoongi maupun Suho menghembuskan napas lega. Yoongi memandang wajah pucat adiknya. Pemuda itu sedang menikmati kebahagiaan yang telah lama hilang dari hidupnya.
Yoongi mengusap kening Taehyung dengan lembut. Namun pandangannya tiba-tiba terfokus pada sesuatu yang membuatnya kaget.

"Appa! Bahu Taelion kenapa?!" Yoongi menemukan sebuah lebam kebiruan pada bahu Taehyung.

Beruntung kaus adiknya sedikit tersingkap hingga ia bisa melihat luka itu. Suho mendekati kedua anaknya. Matanya memicing tajam saat melihat ada luka seperti bekas pukulan benda keras di bahu itu.

"Ini pasti perbuatan keji keluarga Jeon," desisnya. "Uisa, tolong obati bahu anakku."

Suho menyingkir. Memberi ruang agar Dokter Daniel bisa leluasa mengobati Taehyung. Yoongi setia menggenggam tangan adiknya. Bahkan pemuda itu tak mampu menahan air matanya.

Apa kau sebenarnya tersiksa selama ini, Tae?

Tangan yang berada dalam genggaman Yoongi bergerak. Mata yang sejak tadi terpejam kini mulai terbuka. Taehyung mengerjap beberapa kali agar penglihatannya normal.

"Yoongi Hyung," panggil Taehyung pelan.

"Ya. Ini Hyung. Apa yang kau rasakan? Pusing?"

"Sedikit, Hyung."

Kedua tangan Yoongi terulur untuk memijit kepala adiknya. Taehyung memejamkan matanya. Menikmati sentuhan lembut yang sangat dirindukan. Dalam hati ia bersyukur bisa bersama dengan kakaknya lagi. Meski ia harus meninggalkan keluarga angkatnya tanpa pamit.

IF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang