Sekali lagi, ini FF brothership ya. Not yaoi ~~
"Jadi kita akan pindah dan menetap di Seoul?"
Keheningan yang sejak tadi mewarnai suasana ruangan itu mendadak terpecahkan oleh pertanyaan lirih Jungkook. Kedua orang tuanya mengangguk pelan. Mereka tahu anak bungsunya sedang dilanda kecemasan.
"Apa tak bisa dibatalkan? Aku tak mau Taetae Hyung pergi," tanya Jungkook, sarat akan rasa takut.
Kyungsoo dan Yuri saling melempar pandang. Keduanya kompak menghela napas lelah. Tuntutan pekerjaan mengharuskan mereka mau tak mau harus pindah ke Seoul. Atasan Kyungsoo memutuskannya untuk pindah kerja ke sana.
Tentu saja Kyungsoo yang hanya karyawan biasa tak bisa membantah. Meski sang atasan memberikannya apartemen sederhana gratis, namun mereka tetap keberatan.
Taehyung bisa saja mengingat segalanya bila berada di Seoul. Atau keluarganya yang sesungguhnya akan merebut Taehyung dari mereka.
"Kau tenang saja, Kook. Kami tak akan membiarkan Taehyung pergi. Kami--"
"Kalau sampai Taetae Hyung pergi, lebih baik aku mati!" potong Jungkook.
Jungkook bangkit dari duduknya lalu melenggang pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang menatap sendu. Pemuda itu melangkah ke arah kamar kakaknya. Ia yakin kakaknya sudah tertidur mengingat Taehyung baru saja meminum obat penurun demam.
Semalaman Taehyung mengeluh pusing. Bahkan tubuhnya menggigil. Setelah dokter tiba, Taehyung langsung diperiksa dan diberikan resep obat.
Cklek...
Sebuah gundukan selimut berwarna biru menyapa indra penglihatan Jungkook. Pemuda itu tersenyum tipis. Gaya tidur kakaknya tampak aneh dan lucu.
Taehyung sangat suka tidur dalam gulungan selimut hingga menyerupai kepompong. Namun saat Jungkook ingin tidur bersama Taehyung, kakaknya itu akan dengan suka rela membagi selimutnya.
"Demammu sudah turun Hyung," Jungkook tersenyum lega. Ia melepas plester penurun panas bergambar singa dari kening Taehyung. "Semoga besok kau sudah sehat."
Bibir Taehyung sedikit mencecap seakan ia sedang mengunyah sesuatu. Matanya setengah terbuka seakan si empunya terjaga.
Cukup sudah. Aku tak mau kehilangan hyung-ku untuk kedua kalinya!
Jungkook kembali menjatuhkan air matanya. Ketakutan itu selalu datang melenyapkan keceriaan Jungkook. Setiap malam, pemuda itu selalu tak pernah absen melihat kakaknya di kamar ini. Jungkook hanya khawatir saat ia membuka matanya, Taehyung akan pergi.
Sampai mati pun, aku tak akan mengembalikanmu pada keluarga aslimu, Hyung! Itu janjiku!
***
You still shine
You're still like a scented flower
Now trust me, hold me once again
So I can feel you, hold meSemua masih tampak sama. Sejak pertama kali pemuda itu memijak lantai rumah sakit sehari yang lalu, matanya tak kunjung terbuka. Jiwanya mungkin saja sedang tersesat.
Seokjin duduk di samping ranjang adiknya. Gurat-gurat lelah terukir jelas di wajah pemuda itu. Semua jadwal yang sudah terencana dari beberapa hari yang lalu terpaksa di-cancel karena permintaan Seokjin sendiri. Baginya, kebahagiaan Yoongi adalah segalanya baginya.
"Seokjin, pulanglah sebentar. Kau perlu istirahat." Kim Suho -- sang ayah mencoba membujuk Seokjin untuk beristirahat.
Seokjin menggeleng lemah. "Aku tak mau, Appa. Aku ingin menemani Yoongi sampai dia sadar."

KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU
FanficHidupku terasa sempurna meski dalam kesederhanaan. Keluargaku merawatku dengan limpahan kasih sayang. Namun aku merasa ada yang kurang dalam hidupku. Aku merindukan seseorang tapi terasa asing bagiku. Copyright 2018