Beberapa bulan lalu aku gabut banget di kos dan aku mutusin untuk buat cerita "Liebesleid" ini.
Malem-malem, hening banget di kosan.
Aku buat outline, bahkan per-bab-nya udah aku tentuin judul.
Aku udah mikir scenenya kayak gimana, alurnya kayak gimana, semua udah siap pokonya.
Semuanya aku tulis di kertas binder, terus aku pin ke apanamanya? Aduh lupa. Yang kayak kotak berwarna, bahannya dari semacam gabus itu lah pokonya.
Terus dua minggu lalu aku mutusin buat pindah kos.
Yang mana aku harus ngangkutin barang dari kos lama ke kos baru.
Karena ini udah mau lebaran, jadi aku juga mau mudik. Gak lupa, aku cari outline Liebesleid biar aku bisa nulis di rumah.
Nah, kabar buruknya, aku lupa naroh kertas yang berisi outline tadi.
Udah aku cari, gak ketemu juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udah aku obrak-abrik, tetep gak ketemu.
Pusing.
Yaudahlah. Akhirnya aku pulang gak bawa outline.
Iya sih emang aku udah nulis ampe konflik.
Tapi masalahnya endingnya harus ginana aku lupa😅 apalagi yang aku tulis belum ada judul perbabnya.
Entahlah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yaudah sih, semoga El dan Joe masih bisa lanjut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liebesleid
Teen Fiction[SEQUEL BEDA] [BOOK 2] [judul sebelumnya ; ADRIEL] Adriel Luke Siforus tak pernah mengutarakan perasaannya lewat kata-kata. ia selalu mencari perantara, sebut saja dengan tuts piano juga goresan kertas. Kebebasan yang didapatkannya dari Papanya, ada...
