Aurell marah

7.1K 372 8
                                    

Happy reading🌻

BRUMM..BRUMMM...


Suara seruan motor memekik siapapun orang yang mendengarnya. Dua pria yang kini menunggangi motor besar saling menatap tajam satu sama lain, mengisyaratkan kebencian terpendam.

Seorang wanita berpakaian hitam pendek berdiri ditengah-tengah motor tersebut sembari memegang bendera putihnya. Tangannya mengisyaratkan sebuah hitungan di jemarinya, dari tiga kemudian ke-dua dan benderanya di lempar begitu saja.

Sontak kedua motor tersebut langsung melajukan dirinya, membelah jalanan Jakarta dan saling mengebut untuk merebut garis finish.

Motor besar berwarna hitam sontak mengerem mendadak saat didepannya seorang gadis menyebrang seenaknya. Gadis tersebut kaget dan menundukkan badannya sembari menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya.

"Shit" umpat pria itu.

Tinnn... Tinnn..

Suara klakson motor itu menjadi jawaban untuk gadis yang tengah menunduk. Gadis tersebut menatap kakinya yang masih menapak ke tanah dan tangannya yang tidak ada lecet.

"Jadi aku belum mati?" Ujarnya.

"Heh! Lo bisa minggir?!" Teriak Ranz.

Ranz benar-benar marah melihat gadis itu justru terdiam melihat kedua tangannya. Bukannya langsung menghindar justru memilih diam di depan motornya.

Ranz berdiri menghampiri gadis yang masih setia jongkok dengan wajah yang menunduk.

"Lo gila? Kalau lo mau mati, lompat tempat tinggi aja. Gak usah pake cara begini,"

"Ma--maaf. Aku bener-bener minta maaf" ucap gadis itu belum juga berani menampakkan wajahnya. Gadis itu hanya bisa melihat sepatu berwarna hitam yang dikenakan oleh Ranz.

Tiba-tiba suara riuh dan tepuk tangan membuat Ranz terdiam sementara kemudian meringis.

"Liat?! Gue kalah karena lo!" Teriak Ranz.

Gadis itu dengan berani mengangkat wajahnya. Matanya yang tertutup dia buka sedikit-sedikit. "Maaf"

Kemudian matanya membelak tak percaya akan objek yang dia lihat. "lho, mas Ranz?"

"Astaga, si cupu?!"

"Mas Ranz ngapain disini? Balapan liar yaa?" Tebak gadis itu.

Aurell seolah-olah melupakan kejadian sedetik lalu, langsung melontarkan ucapan yang membuat Ranz semakin meredam emosinya.

"Mas, buat apa sih balap-balapan gak jelas begini? Kalau aku jadi mas, aku udah di usir lho sama ayah aku. Mas--"

"Argh! Berisik lo cupu" potong Ranz.

"Ma--maaf"

"Siapa lo berani ceramahin gue, huh?" Ranz berjalan mendekati Aurell.

"Lo cuman cewek asing yang kebetulan ketemu sama gue, Aurell Aysandra" ucap Ranz.

Ranz merasa puas melihat wajah Aurell yang ketakutan kemudian matanya terarah pada bibir ranumnya yang merah. Ranz tersenyum licik, bahkan ia sangat yakin saat ini ada setan yang merasuki Ranz.

Cewek Cupu vs Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang