Aurell keluar dari taksi dan menatap setiap inci lokasi saat ini. Matanya menangkap Tyiger memasuki sebuah kafe yang tampak sepi.
Aurell memasuki kafe itu dengan hati-hati agar tidak ada yang mengetahui dirinya sedang mengikuti Tyiger.
"Dia dimana?!"
"..."
"Dia yang nyuruh kesini tapi dia yang lamban?!"
"..."
"LO TAU JAWABANNYA! SURUH DIA CEPAT KESINI!"
Tyiger mematikan sambungan telponnya. Matanya menatap kearah belakang membuat Aurell kaget dan dengan cepat gadis itu menunduk dibawah meja.
Tyiger mengangkat bahunya kemudian duduk dengan menyesap rokoknya. Aurell kaget, sejak bersama dengan Aurell, Tyiger tidak pernah merokok.
Tak lama seseorang memasuki kafe ini. Aurell semakin memajukan dirinya untuk lebih jauh dibawah meja ini. Untunglah Aurell kecil hingga muat bersembunyi di meja panjang.
Seorang laki-laki berjaket hitam dengan sepatu hitam datang menghampiri Tyiger.
"Siapa dia? Kenapa pakaiannya hitam semua?" Gumam Aurell.
Pria itu melempar jaket hitamnya di bangku yang akan dia duduki. Disaat itulah Aurell mengetahui siapa orang itu, dia Ranz. Ranz membuka masker hitamnya kemudian berbicara pada Tyiger.
Aurell mendengarkan setiap perkataan pria ini.
***
"Kenapa lo ngajak gue kesini? Mau masuk Elang?" Tanya Tyiger.Ranz menatap jijik dengan pria yang ada dihadapannya. Bagaimana bisa Tyiger berpikir jika Ranz akan masuk di geng busuk itu?
"Oh atau lo mau ngomongin tentang pertandingan kita Minggu depan? Lo nyerah?" Lagi, Tyiger bertanya.
"Dimana Brella?"
Tyiger menunjuk dirinya sendiri dengan jarinya. "Lo nanya ke gue?"
Ranz berdiri dan langsung meninju pipi kiri Tyiger membuat Tyiger memuntahkan darahnya.
"Gue tanya sekali lagi, dimana Brella?!"
Flashback.
Ranz sudah membuat janji dengan Tyiger untuk membahas masalah pertandingannya.
Cukup sudah Ranz sabar melihat Tyiger selalu memprovokator Papahnya melalu Om Danu.
Namun pesan dari Hendra membuat Ranz mengurungkan dirinya untuk menemui Tyiger.
Hendra
Brella hilang!
Ranz memutar balik motornya menuju apartemen lama Hendra dimana Brella tinggal disana.
Namun sayang Brella tidak ada disana, bahkan keadaan kamar Brella dan suasana apartemen perempuan itu rapih. Tidak ada tanda-tanda jika Brella di culik.
Ranz menghubungi Brella namun tak ada satupun yang terjawab. Nafas Ranz memburu, pria itu mendadak cemas.
Baru saja Ranz ingin menuju apartemen Rio untuk bertanya namun pesan dari anak buah Elang membuat pikiran Ranz bertanya-tanya.
+6281102XXXX
Lo dimana? Bos gue udah
nunggu di kafeAstaga! Ranz lupa jika dia memiliki janji untuk bertemu dengan Tyiger.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Cupu vs Bad Boy [END]
Любовные романы[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Tau cupu? Ya begitulah pasti sikapnya, sikap yang sangat tidak disukai oleh banyak orang terutama pria. Aurell Aysandra, gadis cantik namun cupu yang sangat dewa, tidak banyak yang menemani Aurell. Banyak pria yang ha...