3.6. Pupus

2.7K 195 5
                                    

Di chapter kali ini ada pemain baru XD

Say Hello untuk Arnold

Mobil berwarna hitam itu berhenti disebuah club malam. Aurell turun diikuti oleh Kika, lalu Rio.

Aurell memandang sekelilingnya. Club ini sangat ramai. Ada beberapa anak muda lawan jenis yang sedang bercumbu diluar club.

Dasar tidak tahu malu! Batin Aurell.

Saat ini tidak ada kemungkinan untuk meloloskan diri dari sini. Lagipula Aurell ingin tahu apa maksud dari pembicaraan Rio kemarin. Aurell yakin dirinya akan baik-baik saja selama tiga pria ini menjaganya.

Rio berjalan didepan, membuka pintu club itu.

"Masuk!"

Aurell dan Kika mengikuti ucapan Rio terutama Kika yang memandang sinis pria itu karena perintahnya sungguh memaksa.

Seakan mengerti dengan tatapan gadis itu Rio sedikit terkekeh."Jangan khawatir, gue, Hendra sama Damar bakal jagain kalian! Untuk Hendra gak bisa turun karena harus markir mobil ditempat aman biar gak ada yang curiga. Tapi dia bakal jagain lo, dan gak bakal ikhlas kalau doinya disentuh pria hidung belang disini" jelas Rio, sambil menatap Kika yang cemberut.

Club ini sangat ramai. Suara musik yang keras serta bau minuman alkohol tercium. Aurell memandang Kika. "yakin Ka?"

Kika mengangguk. "yakin. Kita harus percaya sama mereka"

Aurell mengangguk.

Aurell dan Kika duduk disebuah bar yang lumayan banyak dikelilingi oleh pria dan wanita yang sedang bermesraan. Mata Aurell dibuat tidak suci saat melihat banyaknya orang yang sedang berciuman dengan rakusnya.

"Ka, aku takut"

"Ssst. Kita harus yakin, sebentar lagi kita akan pulang. Tunggu aja"

Kika sebenarnya sama seperti Aurell, takut. Melihat banyak pria yang menatap mereka dengan tatapan lapar. Padahal pakaian yang dipakai mereka tidak ketat, hanya dress berwarna hitam selutut.

***

Dilain tempat ketiga pria, Hendra, Damar dan Rio duduk disebuah kursi yang lumayan jauh dari keberadaan Aurell dan Kika. Mereka sudah merencanakan semuanya, tinggal menunggu hasilnya saja.

Hendra menatap Kika dengan cemas, pasalnya banyak pria yang menggoda mereka. Seandainya Hendra bisa pergi dari sini dan menghampiri Kika akan ia lakukan sekarang juga.

"Sabar Ndra, pacar lo itu gak mungkin mau kepincut sama pria disini" Melihat kekhawatiran Hendra, Rio mendengus.

"Bukan gitu, gue gak tega sama Kika sedari tadi dia gak nyaman disini" jawab Hendra.

Tidak ada lagi yang berbicara, semuanya sudah diam. Rio yang sedang fokus pada handphonenya histeris dan menunjukkan handphonenya kepada dua temannya ini.

"YES! Kalian liat! Pesan gue dibales sama Ranz .dia marah banget"

Ranz?|
22.00

Gue tau lo liat pesan ini!|
22.00

Padahal ceklis dua. Tapi
Gak mau dibalas juga gpp. padahal bersangkutan
Sama Aurell
22.10

|Maksud lo apaan bangsat?
22.15

|Ada apa sama Aurell?!
22.15

Cewek Cupu vs Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang