1.3. Bad or Happy day?

4.5K 238 3
                                    

Ranz mendribble bola basketnya beberapa kali. Matanya menatap intens ring yang ada didepannya. Dan akhirnya Ranz melempar bola itu dan ya Ranz tidak pernah salah sasaran tiap memasukan bola basket.

Keringat mulai bercucuran di wajah Ranz. Wajar siang ini matahari sangat cerah. Secerah statusnya yang menjadi trending di universitas ini. Kakak tingkatnya, adik tingkatnya, bahkan para dosennya ikut membicarakan hubungan Aurell dan Ranz yang resmi berpacaran.

"Ranz tangkap!"

Ranz menoleh, dengan sigap Ranz menangkap satu botol air mineral yang dilempar oleh Rio kemudian diteguknya hingga habis.

"Thanks," Ucap Ranz kemudian berjalan dekat bangku untuk beristirahat sejenak.

"Bos, itu yang lagi update banget di kampus ini bener?" Tanya Hendra.

Ranz tersenyum penuh kemenangan hingga membuat Rio gregetan.

"Jangan sok keren deh. Tinggal jawab aja iya atau enggak. Kita semua kepo, nih. Lo gerak cepet juga ternyata" Sahut Carlos membuat Ranz terkekeh.

"Makannya jangan kepo! Yang penting saat ini gue menang dari tantangan kalian. Gue udah pacaran sama si cupu" jawab Ranz.

Ya, Ranz berpacaran dengan Aurell hanya karena tantangan ini saja. Selebihnya tidak ada yang menarik untuk menjalin hubungan dengan cewek cupu.

Ranz memang brengsek. Dan dia mengakui itu.

Rio menanggapi ucapan Ranz dengan licik. "Siapa bilang lo menang?" Tanya Rio. "Lo belum menang. Gue anggap ini baru awal tantangan. Gue minta lo bukan cuman pacarin dia doang!"

Ranz mengangkat satu alisnya.

"Tinggalin cewek cupu itu disaat dia lagi sayang-sayangnya sama lo"

Hendra mengerjapkan matanya berkali-kali saat mendengar ucapan gila Rio. Sahabatnya benar-benar tidak waras. Namun berbeda dengan Ranz, pria itu justru merasa lebih tertantang dengan ucapan Rio. Sekilas Ranz berpikir bagaimana dia memenangkan tantangan gila ini.

Ranz berjalan kearah Rio dengan senyum lebar. Direntangkannya kedua tangannya.

Hendra tersenyum puas melihat reaksi Ranz. "Gue tau lo bakal laksanain tantangan ini" Ucap Rio.

"Lo tega? Aurell itu cewek, sama aja lo jahatin ibu --" Ranz membekap mulut Hendra lalu dia lepaskan saat Hendra memberontak.

"Jangan bandingin si cupu sama ibu gue! Mereka gak ada samanya. Mamah gue memang perempuan gue sayang dia. Tapi beda dengan si cupu"

***

"Ayo ihh! Gue gak tahan lagi pengen ke toilet" Kika menarik lengan Aurell.

Aurell berjalan sempoyongan karena ditarik oleh Kika. Tiba-tiba tanpa sengaja Aurell bertabrakan dengan seseorang.

"Aduhh!!" Aurell meringis saat bokongnya mendarat sempurna di tanah.

Sebuah tangan terulur sempurna dihadapan Aurell. Tangan kekar dan dilingkari gelang kecil berwarna hitam dan jam tangannya berwarna hitam. Tanpa melihat siapa orangnya Aurell menerima uluran tangan itu

"Mas Ranz?"

"Hm. Lo kenapa jalan ceroboh sih?" Tanya Ranz. Tapi jangan sangka, dia bertanya dengan nada lembut.

"Hai Honey" ini bukan Ranz melainkan Hendra. Ya Hendra saat ini sedang berbicara pada Aurell.

Ranz menatap tajam sahabatnya. "Mulut lo mau gue potong dadu?"

Cewek Cupu vs Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang