Meet Brella

7.6K 421 4
                                    

Aurell bergerak gelisah sambil menatap berkali-kali ke jam tangannya yang berwarna hitam. Sudah jam lima dan angkot belum juga kunjung datang.

Biasanya jam segini angkutan memang sedikit yang datang. Dan Aurell benar-benar menyesal menanggapi pria yang bernama Ranz itu, bukannya mendapat yang Aurell inginkan justru semuanya berantakan.

"Kok tumben ya lama," ujar Aurell pelan.

Sedari tadi hanya taksi yang berlalu-lalang di depannya. Aurell bukannya tak ingin menaiki taksi itu, hanya saja uangnya tak cukup sampai tarif tempatnya.

Tit.

Mobil berwarna putih berhenti di depan Aurell. Kaca hitamnya bergerak turun kebawah dan menampakkan wajah di dalam atau si empunya mobil.

"Mau ikut?" Tawar pria itu.

Aurell menggeleng. "Enggak makasih, mas"

"Lo tuh kenapa sih sok jual mahal sama gue?" Balasnya sengit.

Aurell menyipitkan matanya. Apa pertemuannya dengan pria ini hanya terdapat kekesalan saja?

"Masuk!"

"Ta--"

"Gue cuman mau ngingetin. Hari ini supir angkot demo. Mungkin gak ada angkot lagi yang lewat sini," kata Ranz.

Kepalanya keluar dari kaca kemudian menatap langit yang sedikit mendung.

"Pengen hujan. Yaudah kalo lo gak mau ikut sama gue, gak perduli juga"

Pintu kaca hitam itu perlahan ingin menutup dengan cepat Aurell berucap.

"Tunggu!"

"Aku ikut,"

Aurell memasuki mobil Ranz kemudian menatap Ranz yang sedang menahan tawanya.

"Kenapa?"

"Lo ucul" kata Ranz.

"Ucul? Aku bukan ucul mas, tapi Aurell. Masa perkenalan belum juga satu jam udah lupa"

Ranz meringis. Astaga, gadis ini selain cupu dia benar-benar norak.

"Ba--"

Ranz menghentikan ucapannya saat deringan telpon di handphonenya begitu mengganggu.

"Halo?"

"Hm"

"Ranz, kamu dimana?"

Suara di seberang sana benar-benar menggelikan. Ranz yakin Perempuan ini sengaja memanja-manjakan cara suaranya.

"Terlalu basa-basi. Kenapa?"

Ranz menatap Aurell yang diam saja tanpa pergerakan. Matanya saja sampai lurus menatap ke depan.

"Aku kangen kamu~"

"..."

"Kamu kenapa sih gak pernah datangin aku lagi? Masalah itu, aku--"

Cewek Cupu vs Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang