3

3.7K 739 32
                                    


"Lilith ambil tumpukan kayu bakar. Sebentar lagi musim dingin, kau tidak mau mati kedinginan bukan? Sekalian bersihkan dan rapihkan barang-barangnya. Jual jika masih berguna sisanya buang saja." Perintah sang Ibu tiri, menggema hingga keseluruh ruangan.

Lilith segera menjalankan apa yang diperintahkan padanya tanpa sepatah kata. Pergi menuju ruang bawah tanah. Tempat penyimpanan kayu bakarnya.

Sesampainya di ruang bawah tanah, Lilith segera menumpuk beberapa kayu bakar untuk dibawanya ke atas. Tapi sebelum itu Lilith akan memilah barang-barang usang yang sekiranya dapat ia jual dan sisanya akan ia bakar.

Tangan Lilith dengan cekatan mengumpulkan barang-barang yang dapat dijual kembali. Tapi tangan itu terhenti memilah ketika tangannya menggenggam sebuah lentera. Sekilas hanya terlihat seperti lentera usang yang sudah lama tidak digunakan dan mungkin juga sudah tidak dapat difungsikan. Tapi menurut Lilith lentera itu terlihat berbeda, terlihat sedikit aneh.

 Tapi menurut Lilith lentera itu terlihat berbeda, terlihat sedikit aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam otak kecil Lilith bersemayam sebuah pertanyaan. "Bagiamana bisa ada sebuah bunga tumbuh didalam lentera usang yang hanya terisi pasir kering biasa?"

Tidak ada air. Tidak juga ada sinar matahari. Jadi mengapa tumbuhan cantik itu bisa tumbuh dengan suburnya?

Tidak ingin rasa penasaran terus menghantui isi kepalanya, tangan Lilith bergerak untuk membukanya. Mengeluarkan setangkai bunga berwarna merah muda segar itu. Memandanginya beberapa detik hingga hidungnya mencoba untuk menghambui wangi bunga itu.

"Smeraldo, yang berarti Ketulusan yang tak bisa disampaikan memiliki harum seperti Rosa rugosa."

Suara berat yang berasal dari balik punggung Lilith menjawab semua rasa penasarannya tapi menumbuhkan kembali rasa penasaran akan siapa yang mengucapkannya.

Dengan segera Lilith memutar tubuhnya, memandangi dengan kening berkerut akan sosok pria berparas kelewat indah didepannya. Pria tinggi dengan jubah hitam panjang yang membungkus tubuh tegapnya dengan hanya menyisakan penampakan wajah rupawannya.

"Hallo Lilith. Akhirnya pertemuan ini tiba."

[]

LILITH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang