4

3.3K 726 26
                                    


Tubuh Lilith tersentak kaget hingga mundur beberapa langkah. Dalam otaknya terus bertanya-tanya mengapa pria itu mengetahui namanya? Apa mereka pernah bertemu sebelumnya?

"Tentu, kita pernah bertemu Lilith. Jauh sekali, mungkin waktu itu kau berusia satu setengah tahun."

Lilith kembali tersentak kaget karena pria di hadapannya dapat menjawab semua pertanyaan yang bahkan belum ia lontarkan.

"K-kau bisa membaca pikiranku?" Tanya Lilith ragu-ragu.

Pria berjubah hitam itu tersenyum tipis. "Tentu. Itu salah satu kemampuan kami."

"Kami?"

"Ya, aku dan teman-temanku."

Baiklah perihal teman-temannya tidaklah penting sekarang. Lilith tidak ingin mengenal atau mengetahui siapa saja mereka.

"Sebenarnya siapa kau? Kenapa ada disini? Dari mana kau masuk? Apa Ibuku tidak melihatmu?" Tanya Lilith bertubi-tubi.

"Wow.. wow.. tenang Lilith. Pelan-pelan saja. Sebenarnya daripada menjawab pertanyaanmu aku lebih suka jika kau menebaknya. Coba kau tebak siapa aku dan kau akan segera mengetahui semua jawaban yang kau perlukan."

Lilith terdiam, saat ini dirinya sedang ketakutan setengah mati pada sosok pria tampan di hapannya tapi pria itu justru ingin bermain tebak-tebakan dengannya? Pun Lilith mulai mengerahkan otak kecilnya untuk berpikir.

"K-kau hantu?" tebak Lilith.

Pria itu kembali tersenyum. "Tidak. Kau benar-benar harus memperhatikan dengan baik Lilith. Tidak ada hantu yang menampakkan kakinya di lantai."

Masuk akal. Lilith memang tidak melihat pria itu melayang terbang atau tembus pandangang. Jadi jelas ia bukan hantu.

"Vampire?"

Tebakan kedua Lilith mendapat sebuah tawa pelan dari sosok di hadapannya.

"Jagan bercanda Lilith. Makhluk menjijikan seperti itu tidaklah ada. Coba kau pikir jika makhluk seperti itu benar-benar ada mengapa kau masih hidup? Bukankah seharusnya kau atau nenek moyangmu telah menjadi santapan mereka?"

Lilith tidak tahu. Tidak mau terlalu percaya juga dengan ucapan makhluk di hadapannya. Walaupun tidak ada bukti yang benar-benar akurat, Lilith tetap mempercayai jika makhluk mitologi itu ada.

"Baiklah, aku juga tidak akan memaksamu untuk mempercayai ucapanku. Jadi, sekarang haruskah aku memberitahumu siapa diriku?"

Bola mata Lilith memandang sekilas manik hitam gelap milik sosok pria tampan itu, pun perlahan menganggukan kepalanya. Lilith benar-benar penasaran akan makhluk di hadapannya ini.

"Siapa kau?"

"Aku— iblis."

[]

LILITH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang