Kedua tangan Lilith hampir saja ingin menampar bibir kurang ajar milik Jungkook yang telah berkata tidak pantas tentang Ayahnya. Tidak peduli sekalipun yang diucapkan pria itu benar akan terjadi, Lilith tidak bisa menerimanya.
Jungkook menghembuskan pelan nafasnya lewat bibir, kembali membaca pikiran buruk Lilith tentangnya. "Kau boleh marah atau tidak percaya dengan ucapanku. Tapi sebagai informasi untukmu, ramalan itu benar apa adanya Lilith. Aku benar-benar mencuri fakta takdir Ayahmu. Lagipula, kau jelas lebih tahu bagaimana keadaannya sekarang."
Iblis itu benar. Seberapa keras Lilith mencoba untuk tidak percaya pada ucapannya, batinnya akan berkata lain. Sisi lainnya membenarkan ucapan sang iblis. Dilihat dari segi mana pun, Ayah Lilith memang sudah hampir tidak memiliki harapan untuk hidup lebih lama. Apalagi tidak ada perawatan khusus untuk mengobati penyakitnya.
"Lalu, bisakah kau membantunya? Memberikan sedikit kehidupan lebih lama untuk Ayahku?" Tanya Lilith penuh harap. Jungkook itu iblis, mungkin saja memiliki kekuatan hebat untuk memberikan kehidupan pada Ayahnya.
"Wow Lilith, aku tidak percaya gadis sebaik dirimu mau meminta sesuatu pada iblis sepertiku. Kau yakin dengan ucapanmu barusan, sayang?" Tanya Jungkook mencoba memastikan lebih jelas apa yang baru saja didengarnya.
Lilith dilanda sedikit kebingungan. Benar, tidak seharusnya ia meminta sesuatu pada iblis yang jelas-jelas makhluk pendosa. Tapi pilihan apa yang Lilith miliki sekarang?
"Ya, aku yakin. Tolong berikan sedikit kehidupan lebih lama untuk Ayahku." Ujarnya mengulang kembali permintaannya.
Jungkook mengangguk mengerti. "Sejujurnya itu tidaklah sulit untukku. Makhluk pendosa seperti diriku tentu memiliki banyak pendosa lainnya untuk ku korbankan. Memberikan kehidupan yang mereka miliki untuk Ayahmu."
Terdengar tidak adil dan jahat memang, tapi untuk kali ini saja biarkan Lilith bersikap egois. Lilith ingin sang Ayah dapat hidup lebih lama, menceritakan lebih banyak kisah hidup padanya dan membiarkan Lilith untuk menebus setiap pengorbanan yang telah diberikannya.
"Tapi tentu semua tidak gratis Lilith. Ada upah disetiap pekerjaan."
Lilith terkesiap mendengar perkataan akhir sang iblis. "Upah? Aku— tidak memiliki uang untuk membayarmu."
"Jangan bodoh Lilith. Iblis tidak memerlukan uang manusia."
"L-lalu apa yang kau mau sebagai bayaran? Darahku?"
Dengusan kasar Jungkook keluar mendengar pertanyaan Lilith. "Sudah kukatakan, aku bukanlah makhluk menjijikan bernama Vampire itu. Sekalipun kau menawarkan jiwamu sebagai upahku, aku tetap tidak akan menerimanya. Hal seperti itu mudah untuk kudapatkan." Tandasnya.
Untuk beberapa saat Lilith termenung, tidak tahu hal apa lagi yang bisa ditawarkannya untuk sang iblis. Jika jiwanya saja tidak dianggap berharga bagi kaum iblis, lalu apa yang bisa diberikannya?
"Kesenangan. Ikut denganku ke istana dan berikan kami kesenangan."
"Kami? Maksudmu kau dan teman-temanmu?"
"Ya, mereka. Percayalah Lilith kau akan mendapatkan kesenangan juga."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
LILITH✓
Mystery / ThrillerSeharusnya Lilith tidak membukanya. Seharusnya ia tidak penasaran akan bunga yang tumbuh dalam sebuah lentera usang. Seharusnya ia juga tidak tergoda dengan paras tampan dan bisikan lembutnya. Tapi apa yang bisa disesalkan saat semuanya telah terjad...