One (Meet)

10.4K 194 2
                                    

Yuni Dheliya Sandy POV

" shit!, sukses mereka bikin gue badmood, ih kok bisa sih gue punya Kembaran kek mereka? Masa iya gue udah cantik-cantik gini suru jalan si"

Ya. Gue yuni ditinggal sama dua saudari kembar gue pas lagi sayang sayangnya. Ga ding pasgue lagi beli air di warung dekat sekolah

TINN..

" WOYY KAMPRET, BISA NYETIR MOBIL GA LO? SEENAKNYA JIDAT NGEREM MENDADAK " Gue mengumpat sama mobil di depan yang hampir nabrak tubuh mulus gue,
Duh xianj. Gue pukulin kap depan mobil, biar akhirnya si pengemudi mobil mau come to me.

"turun lo!! "

"turun tai!!"

Tok tok tok *mengetuk kaca mobil

" Babi turun lo!!"

Akhirnya si pengemudi dan penumpangnya turun dari mobilnya dengan santai seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya. Seorang cowok dan cewek .

"lo tau apa kesalahan lo? "

"......"

" anjir gue di kacangin, eh lo bocah jangan sembarang ngerem deh lo bahaya, ga cuma ke lo aja tapi ke pengendara yang ada di belakang lo! "

"......"

"ngomong ama candi" gue kesal sambil memutar bola mata, dan buang muka

"hhmm sorry!"

Trus cowok dan cewek itu kembali kemobil mereka dan langsung melesat pergi ninggalin gue yang lagi kesel parah.

" wah parah tu orang maen ninggal-ninggal aja gue belom puas nih ngelampiasin emosi gue, trus gue harus ngelampiasin ke sapa dong? "

---

"Woy, njing" Gue menghampiri dua kembaran gue yang pada kampret, ninggalin gue pas lagi beli aer di warung bu Nini tadi.

"Paan monyet" Jawab Dwi nistain gue, --hello gue kakak lo cuy!

"Ngafe aja kuy, badmood gue" ajak gue yang biasanya langsung disetujui oleh nak curut dua depan gue ini

"Pajaran pertama, sapto class" gue dikacangin

"Kumis tebal, gue tabok" ga diperhatiin

"Bacot lu pada" gue menghentak-hentakkan kaki masuk kearea koridor sekolah yang ramai oleh fans, hatters, dan semua siswa yang sekolah disini jelas.hehe.

Kesel gueee!!

Author POV

"Wi ntu si Yuni napa dah?" tanya Nindi

"Ya gue don't know... Kesetanan pocong pertigaan parkiran kali" jawab Dwi asal

"Udah ah ayo, pak kumis we're coming!!" teriak Nindi girang. Kerena otaknya memutar mutar imajinasi psikopat. Eh emang Nindi punya otak?

---

Sebenarnya hingga bel istirahat berbunyi, Nindi dan Dwi hanya meletakkan kepala mereka malas. Suara pak Kumis benar benar pengantar tidur. Tapi karena tidur mereka semalam sudah cuku 8 jam, jadi mata keduanya enggan menutup erat.

"Bubar woy, kantin..!!!"

Semua murid berseru lega ketika mendengar suara syurga yang dengan baiknya menyelamatkan kelas 11 c dari tatapan tajam pak Kumis.

Lelah, tentu saja itu yang diucapkan murid-murid yang sedang di ajari pak Kumis

Tatapannya tajam, penuh selidik kepada seluruh siswa. Jabatannya disekolah Ini pun sebagai bapak kesiswaan.

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang