Twentynine(BPD)

955 40 10
                                    

“ kembalikan!!”

“ jangan lo salahkan diri lo terus Nin”

“tolong kembalikan benda  itu yun, GUE BUTUH ITU SEKARANG!!”

Yuni mengeratkan pelukannya terhadap sling bag  yang sedari tadi ia pegang.” Udah gue bilang, jangan salahkan-“

“jangan salahkan gue kalo gue main kasar sama LO!” belum sempat Yuni menyelesaikan kata-katanya, Nindi telah mendorong Yuni ke sudut ruangan.
Bukan hanya itu nindy sudah memutar lengan kiri Yuni ke belakang.“ jangan halangin apapun yang gue lakuin Yun. This is my life”.

Keadaan Yuni yang terkunci memudahkan Nindi mengambil sling bag merk chanel Itu. Bukan tas itu yang Nindi inginkan, tapi benda tajam di dalamnya. Dengan sisa tenaganya Yuni merebut benda itu dari genggaman Nindy

“ Nindy lepas. Jangan lukai diri lo lagi Nin”

“Cuma ini yang buat gue tenang Yun”

“ jangan Nin, gue mohon jangan lakuin ini lagi. Ini bukan salah lo Nin”

“ Ya, bukan salah gue , tapi salah cowok itu. BANGSAT !!”

BBRAKK..

Belum sampai benda tajam itu pada lengan Nindy, dua laki-laki tinggi yang Nindy kenal menghalangi kegiatan menyayatnya. Alfa dan Adam. Mereka datang disaat yang tidak tepat menurut Nindy. Alfa mendatangi Nindy.Tangan Alfa menggenggam tangan Nindy yang sedang memegang silet, dan tangan lainnya merangkul tubuh Nindy.

“ tenang sayang , tenang”

“ PERGI LO. PERGI !!! JANGAN HALANGI GUE”

" kamu jangan seperti ini sayang.” Alfa berusaha menenangkan Nindy sekaligus mengambil silet yang Nindy genggam. Adam tahu maksud dari mata Alfa itu. Segera Adam menarik kekasihnya keluar dari ruangan Dwi.

Setelah silet terlepas dari genggaman Nindy, Alfa langsung melempar benda tajam itu jauh dari jangkauan Nindy. Pelukan Alfa semakin erat, sungguh ia tak ingin wanitanya kenapa-napa. Sambil mengelus puncak kepala Nindy Alfa memberikan pengertian.

“ kenapa kamu mau menyakiti diri kamu sendiri sayang? Ini sama sekali ga berguna. Coba liat lengan kamu sekarang,banyak bekas sayatan di sana . Apa kamu nyaman seperti ini huh?”

“Cuma ini yang bisa bikin gue tenang, darah yang keluar dari lengan gue bener bener buat gue puas.”

“ tenangnya hanya sementara sayang, tapi bekasnya akan tetap membekas. Kamu salah .Bukan ini harusnya yang kamu lakukan kalau kamu merasa gak tenang, masi banyak cara lainnya. Kamu bisa ceritakan masalah kamu ke keluarga kamu, saudara kamu, bahkan aku. Jangan pernah anggap semua hal yang udah terjadi itu salah kamu.”

“ tolong jangan kamu melakukan hal bodoh seperti ini lagi ya. Pikirkan orang orang disekitarmu, mereka sayang sama kamu, mereka juga ga ingin hal buruk terjadi sama kamu. aku harap ini terakhir kamu berniat menyakiti diri kamu.”

Nindy sama sekali tak membuka mulut nya. Hanya menangis di pelukan hangat Alfa. Nindy tahu yang Alfa katakan adalah benar.

Tapi ia tak bisa melakukan itu. Menyayat adalah kegiatannya sejak dulu, ia sudah nyaman dengan ini, tak mudah untuk meninggalkannya begitu saja.
Lama berada dipelukan Alfa , Nindy mulai tertidur. Alfa menempatkan Nindy sofa dan menyampirkan jaket yang ia gunakan ke tubuh Nindy.

Diluar Adam dan Yuni duduk di kursi pengunjung. Sudah lima menit berlalu, mereka hanya dalam posisi diam. Adam tak tega dengan keadaan Yuni sekarang. Di situasi yang seperti inilah adam bisa melihat keperibadian berbeda yang Yuni miliki.

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang