Six

1.6K 78 0
                                    

"Why you gotta be so rude?"

"Don't you know I'm human too"

Nindy tengah berjalan dilorong sekolah sambil bernyanyi dan berjoget sesuka hati. Tujuannya adalah rooftop. Itu adalah tempat bad twins jika sudah bosan dikelas atau sekedar tidur siang. Namun sekarang ia pergi sendiri karena kedua saudarinya sedang remidian seni musik. Sesampainya Nindy di depan pintu rooftop, ia merasa ada orang yang sedang menggunakan tempatnya karena pintunya sedikit terbuka.

"masa si ada orang lain yang kesini setau gue cuma bad twins doang yang tau "

Karena penasaran pun Nindy membuka pintunya dan melihat apakah ada orang disana. Sepi. Nindy merasa aneh kenapa pintunya tidak tertutup padahal tidak ada sapapun di sini. Nindy bepikiran mungkin saja ia lupa menutupnya saat terakhir ke sini.

"huftt jadi horor gini nih rooftop"

"hapus foto pertengkaran gue dan pras sekarang! "

" astaga bangsat"

Nindy kaget,karena tiba-tiba saja ada suara pria di belakang nya. Ia berbalik dan ingin mengatai orang yang mengagetkannya itu tapi ia malah lebih kaget saat mengetahui orangnya.

"se-sejak kapan lo disini?" tanya Nindy gelagapan

" hapus foto pertengkaran gue dan pras sekarang!"

Ya, cowok itu Alfa. Cowok dengan manik mata yang indah, cowok yang menolak pertolongannya mentah mentah,Dan sekarang cowok itu tau bahwa Nindy memfoto kejadian tadi di kantin.

"foto apaan, gue ga moto apa apa kok ,geer banget situ kenal aja ngk"

"lo kira gue bego hah? Udah jelas lo tadi ngambil gambar gue dan pras berantem. Stupid!"

"apa kata lo barusan? Stupid? Elo tuh yang stupid!"

" Elo! Makanya pinteran dikit kek jadi orang, ngambil gambar pake blitz" ucapnya dengan senyum meremehkan

Bodoh. Nindy tak menyadari bahwa tadi ia lupa mematikan blitz kamera hpnya. Malu. Nindy pergi dari hadapan Alfa, namun tangannya langsung dicekal dan di tarik ke hadapannya lagi. Nindy memberoktak dengan susah payah dan saat mendapat celah dia lari sekencangnya menuruni tangga.

" Berhenti lo, gue ga lagi main-main"

Alfa berlari mengejar Nindy. Dengan kaki panjangnya ia bisa dengan cepat meraih tangan Nindy. Alfa langsung menatap Nindy dengan tatapan tajam.

"NINDY, ALFA, KE RUANGAN SAYA SEKARANG! "

"Bangke Si Sapto..." Ucap Nindi sedikit tenang, kalau hanya sapto ya sepele di otaknya

"Selamat gue selamat" ucap Nindi dari belakang Alfa

"Gada yang bisa selamat dari gue" alfa berbisik tepat di telinga kiri nindi, membuat nindi menegang.

"Kalian ini! Bisa bisanya ya! Bla bla bla bla bla" kata kata mutiara pak sapto terdengar seperti alunan musik pengantar tidur nindi dan alfa, dua jam pak sapto habiskan untuk menceramahi kedua murid kesayangannya ini

"Sabodo ama elu sapto, ngatuk gue" cicit nindi menunduk, matanya terasa ditumpuki gajah, beraaat.

Nindi mendengar dengkuran halus dari orang yang duduk disebelahnya membuat ia menoleh, bermaksud ingin mengecek namun sapto berteriak

"Kalau saya sedang bicara dengarkan!"

Alfa yang terkejut mendongak melihat sapto

"Hm?" suara alfa parau cem orang bangun tidur

"Iya pak" jawab nindi dengan nada yang sama, alfa melihat nindi yang masih berusaha melihat lingkungan padahal matanya sudah lima watt.

"Silahkan keluar!" akhirnya pak sapto menyuruh kedua muridnya ini keluar karena tidak tahan dengan ulah mereka.

"Ngantuk gua anjay, si sapiteng ceramah udah kek dongeng" curhat alfa pada nindi

"He eh, udah kek nina bobo " dan nindi meng iyakan tentu saja.

Karena mereka
SAMA~

Nindi masih mengumpulkan fokusnya, namun tanpa ia sadari tangannya melingkar di tangan kanan alfa, sambil berjalan sempoyongan.

Alfa sendiri baru sadar tangannya dipegang nindi ketika melewati koridor dan banyak temannya yang bersiul.

"Gebetan baru nih ye" tegur Fauzan teman sekelas alfa

Setelah alfa sadar, ia melepaskan tangan nindi begitu kasar membuat nindi oleng dan hampir terjatuh, namun tidak jadi, alfa menangkapnya lagi.

Tapi kaki kiri nindi terkilir, mengakibatkan ia sedikit pincang jika berjalan

"Anjay, gue ke toilet dulu" baru nindi melangkah

"Aww" tubuhnya oleng lagi

Greb

Alfa memeluk nindi untuk kedua kalinya

"Kaki gue sakit" nindi merengek manja pada alfa

"Keknya elo kesleo deh, ayo ke uks gue anter"

"Gak bisa jalan.."

"Lah.."

Happ

Alfa menggendong nindi ala orang barat baru menikah, dan nindi mengalungkan tangannya ke leher alfa. Membuat cewek cewek di koridor berteriak histeris dan cowok cowok bersiul yang tak di hiraukan semuanya oleh nindi dan alfa.

"Heh bangsat!" teriakan seorang laki laki lain dari arah berlawanan membuat nindi dan alfa saling bertatap dan menghiraukan laki laki itu juga.

"Sekarang lo Mau nyakitin nindi juga hah!" ternyata itu pras.

Dengan wajah merah padam, tangan mengepal, dan emosi

"Dia mau buat es kepal apa yak" ucap nindi saat melihat tangan pras yang mengepal sampai buku buku nya terlihat memutih

~o~

Tbc

Love you muachh

faridatulyuniar

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang