TwentySix (Sayang)

1.1K 39 2
                                    

Malam itu Yuni menelfon Adam dan memberitahu kondisi adiknya, saat ini Nindi tidur bersama Yuni setelah ia bercerita panjang lebar kali tinggi mengeluarkan uneg-unegnya lalu menangis dan berakhir dengan tidur lelap kelelahan.

"Halo"

"Halo, adam. Adam. Adam. Adam. AdamG. AdamGu. AdamGue...." suara manja Yuni sungguh menggelikan. Terdengar kekehan dari lawan bicara di ponsel Yuni.
"Kangen" lanjut Yuni

"Apalagi gue yang"

"Mangkanya jangan betah betah disana. Mentang mentang banyak pengalih perhatian"

"Iya, maaf. Ntar lagi balik kok"

"Iya. Dan lo harus balik. Bawa curut curut lo ya... disini keadaan gak baik"

"Gak baik? Kok bisa? Ada apa? Kamu gak papa kan yang?"

"Iya ih bawel. Gue gak papa. Im fine. So nice kek sosis. Yang buruk si nindi. Dia kacau. Sekarang demam"

"Kok bisa?"

"Tanya aja sama pacarnya"

"Oh iya oke. Ini udah malem. Tidur gih. Biar besok bangunnya seger. Guttennaht"

"Oke.. malem"

---

Keesokan paginya

"Guys... bangon, bangon" Dwi muncul dari balik pintu.

"Toa lo!" Teriak Yuni dari balik selimut

"Hmp" nindi menggeliat muncul dengan cerah bak mentari. Langsung duduk lalu tersenyum.

"Gue emang pake toa, yun" suara dwi cempreng keras dari toa merah yang dipegangnya.

"Eh, nin. Lo baek baek?"-Dwi

"Hmm"

"Anjir udah bisa senyum"-Dwi

"Lah tai, lu kata gue manequin"-Nindi

"Anjing udah waras dia"-Yuni

Sodara tai emang.

---
Nindi POV

Suka gue njing, bahagia tauga. Ngefly kek habis pake narkoba, sok sok an tau, padahal nyoba aja never. Adem plus lega. Setelah berhari hari gue uring uringan, gue gila. Akhirnya semalem, ralat 4 jam yang lalu gue waras. Sekarang gue mau fokus, tidur. Besok gue mau kesalon sama shoping. Fix, jadwal gue padet banget kan. Yaudah no bacot.

For your information, 4 jam yang lalu. Tepat jam 03.20 hp yuni bunyi, mana keras lagi. Kan bisa budeg kuping gue, kalo gue budeg alfa bakal ceraiin -ralat mutusin- gue dong. Pas gue bangunin Yuni nya karena itu telpon dari adam, tapi dia malah ngegaplok pipi mulus gue, Ya Tuhan. Kalo pipi gue merah sebelah kan nanti alfa mutusin gue, ih sebel deh. Karena sebel akhirnya gue yang angkat, seketika booom. Itu suara alfa, rasanya gue pengen triak "WOI LO NGAPAIN MALEM MALEM NELFON YUNI PAKE HAPE ADAM" tapi gak jadi, gue sok kalem tapi nangis.

"Halo yun, ini gue alfa. Plis bangunin nindi. Gue mau bicara"

"Bicara apa?" Suaranya ia tekan semirip mungkin dengan yuni, samarlah kau

"Cuma mau minta maaf"

"Dia gamau bangun, bilang aja ke gue"

"Nindi... ini nindi kan. Gue tau ini elo yang. Plis bilang ini lo, suara lo serek kenapa?"

"Iya gue nindi. Puas lo"

"Nindi gue minta maaf, handphone gue ilang, disini juga sempet ada problem. Jadi bakal lama disininya, eh gak deh. Khusus gue sama adam lusa balik. Mungkin sore sampe sana atau malem, ntahlah."

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang