KASIH

1K 30 0
                                    

Rama dan Bunga berlari di atas trotoar jalan di malam hari nan gelap. Lampu-lampu jalanan bersinar menerangi langkah mereka. Rupanya mereka berdua tak peduli berapa banyak orang di jalan yang melihat mereka. Bunga yang masih mengenakan gaun pengantin berwarna putih. Rama yang mengenakan setelan jas warna hitam.

Tangan Rama menggenggam Bunga erat. Seolah ia tak ingin melepaskan kekasihnya untuk kali kedua.

Dari arah langit, tiba-tiba turun hujan yang lebat. Seketika Rama dan Bunga berhenti berlari. Mereka saling pandang satu sama lain. Rama tersenyum pada Bunga, begitu pula sebaliknya.

Di bawah kucuran air hujan, mereka berpelukan. Mereka berdua nampak bahagia. Rama mengangkat tubuh Bunga ke udara. Mereka berputar kegirangan sambil menikmati air hujan yang terus membasahi setiap jengkal tubuh mereka.

Ini yang dinamakan bebas dan lepas. Rama sungguh mensyukuri hal ini. Ia tak pernah merasa bahagia sebahagia hari ini.

Dalam hitungan detik, mereka berhenti berputar. Rama menurunkan Bunga kembali ke atas tanah. Mereka saling bertatapan mesra.

Sorot mata Rama mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih pada Bunga karena telah memilihnya. Ia berjanji takkan mengecewakan Bunga. Tatapan mata Bunga terlihat tulus. Seolah ia ingin mengatakan bahwa ia siap hidup dengan Rama dalam suka maupun duka.

Setelah saling pandang selama beberapa detik, akhirnya wajah Rama bergerak maju ke arah wajah Bunga. Ia mencium Bunga. Kedua bibir mereka saling menempel lekat.

Hingga keduanya melepas ciuman. Rama sekali lagi memandangi Bunga yang nampak cantik mengenakan setelah long dress berwarna putih. Bunga juga masih menatap Rama yang terlihat gagah dengan setelan jas hitam dan dasi kupu-kupu di lehernya.

Mereka berdua saling tersenyum.

Rama mengeluarkan cincin dari balik sakunya. Ia mengenakan cincin itu ke jari manis Bunga. Bunga sungguh terpesona. Matanya berkaca-kaca.

Suara riuh tepuk tangan tamu yang hadir dalam acara pernikahan Rama dan Bunga pun terdengar. Tak banyak orang memang. Namun mereka semua larut dalam suka cita.

Rama mencium tangan Bunga di atas pelataran di sebuah taman bunga terbuka. Ia terlihat sangat menghormati Bunga. Tak ada rasa yang menggambarkan betapa bahagianya Rama saat ini. Akhirnya hari ini tiba jua. Ia telah mempersunting wanita pujaan hatinya sebagai istrinya, sebagai ibu dari anak-anaknya kelak.

Selagi mereka baku pandang, di angkasa terlihat sebuah pesawat melintas tepat di atas pesta pernikahan Rama dan Bunga.

Pesawat itu terbang di atas awan hingga mendarat di sebuah lapangan udara yang luas. Ketika pintunya terbuka, Rama dan Bunga adalah orang yang pertama keluar dari pesawat tersebut. Mereka menapaki tangga turun kembali ke atas tanah.

Wajah Bunga terlihat sumringah. Ia berjalan dengan penuh semangat. Di belakangnya, Rama mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya. Ia merekam segala tingkah Bunga. Tak lupa Rama juga memfoto Bunga dengan latar Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Setelah mengambil gambar, mereka berdua kembali berjalan.

Langkah kaki Rama terlihat santai menyusuri jalanan di Malioboro. Bunga berjalan di depan Rama dengan penuh semangat. Ia menunjuk sebuah delman, papan jalan, dan semua yang berbau khas di sana.

Mereka berdua jalan-jalan mengelilingi Yogya dan sekitarnya. Mereka mengunjungi Museum Benteng Affandi untuk melihat-lihat hasil karya seni. Menikmati hidangan khas gudeg dan krecek yang menggugah selera di sebuah rumah makan sederhana. Berjalan di antara pepohonan pinus di Hutan Pinus Mangunan. Menghabiskan waktu sore hari Ratu Boko sesaat setelah hujan turun. Berjalan di tepian Pantai Parangtritis saat matahari senja tenggelam. Saat hari mulai beranjak gelap, ada lampu-lampu neon yang indah di area Alun-alun Kidul. Serta menutup hari yang panjang di atas Bukit Bintang sambil memandangi gemerlap kota Yogyakarta dari ketinggian.

KEMBALI KE AWAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang