BUNGA 08 - BERBAGI

376 22 0
                                    

Kubuka dompet, kuambil uang lima puluh ribu, lalu kumasukkan ke dalam kotak pandora.

Kuketik nama Rama, kubuka akunnya, lalu kulihat postingan terbarunya.

Dasar setan terkutuk memang. Lagi-lagi aku diperdaya untuk melihat akun instagram milik Rama. Alhasil kalahlah aku.

Apalagi ditambah kejadian pagi ini di sekolah ketika Rama dipanggil maju ke depan lapangan saat pengumuman hari Jum'at. Saat ini aku terkejut mendapati bahwa Rama memenangkan kontes fotografi untuk majalah se-Jakarta. Ya perasaanku agak bercampur aduk. Masih kesal atas status Rama kemarin namun juga bangga bercampur senang karena melihat prestasi Rama.

Telunjukku membuka satu per satu pos IG milik Rama. Ia memposting hampir semua foto-foto yang ia ikut sertakan dalam lomba. Jangan tanya lagi hasilnya. Pasti terlihat sangat berkelas. Fotografer handal sekelas Nigel Barker pun kualitas pengambilan gambarnya kurasa bisa tersaingi oleh bakat Rama. Ia benar-benar...

Tunggu tunggu, kenapa aku memujinya? Dan kenapa aku terus memandangi akun instagram Rama? Ini tak bisa diteruskan. Jariku bergeser ke tombol balik.

Tapi sialnya, yang kuklik malah lambang jantung hati yang ada di bawah salah satu foto yang diupload Rama. Brengsek! Bagaimana sudah sekarang? Apa yang harus kulakukan?

Aku buru-buru memijit tombol unlike kembali. Apa muncul notifikasi di akunnya bahwa aku menyukai salah satu fotonya? Bisa gawat ini! Duh, cerobohnya aku! Bagaimana kalau aku blok saja ya akun instagramnya?

Walau masih tak yakin, aku pun memutuskan untuk memblok akun Rama dari akunku. Mudah-mudahan ia tak tahu bahwa aku tak sengaja menyukai fotonya.

"What? Kau memblok akun IG Rama?" Sally nampak tak percaya dengan apa yang aku ceritakan.

"Habis aku bingung. Aku nggak sengaja like fotonya." kataku dengan wajah cemberut.

"Tunggu dulu, kau stalking akun instagram Rama?" tanya Mona.

Aku hanya mengangguk perlahan sambil memasang wajah bersalah.

"Kamu mengingkari sumpahmu sendiri, Bunga." kata Mona dengan nada kecewa.

"Habis bagaimana dong. Kan aku jadi penasaran gara-gara pengumuman Rama dapat juara fotografi itu." kataku.

"That's not your business." kata Sally sambil mengetik tugas kelompok fisika di laptopnya.

"Aku tahu..." kataku.

"Sudah berapa kali kau melihat akunnya?" tanya Mona.

"Cuma sekali saja kok.." jawabku.

Mona menatap mataku tajam.

"Bunga."

"Baiklah. Beberapa kali. Sebelas jam yang lalu akun sempat lihat status facebooknya." jawabku jujur.

"Aku pikir kau benar-benar mau move on dari Rama?" tanya Mona.

"Iya. Tapi kan move on itu harus pelan-pelan." kilahku.

"Aku tak yakin kau bisa melupakan Rama seutuhnya." kata Mona dengan nada meremehkanku.

"Hah? Kenapa seperti itu? Aku bisa kok." kataku dengan penuh semangat.

"Kamu yakin?" Mona bertanya padaku.

"Yakin!" jawabku tegas.

"Baiklah. Sally, mana langkah selanjutnya?" tanya Mona.

Sally mendatangiku sambil memperlihatkan tulisan di file pdf laptopnya.

#LANGKAH6

ISILAH HARIMU DENGAN KEGIATAN YANG BERMANFAAT

KEMBALI KE AWAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang