01

7.6K 307 0
                                    

Seperti biasa, aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Dia seseorang yang sulit untuk dapat kuraih. Terlalu sempurna itulah gambaran dirimu, Jeon Jungkook.

Wajah yang tampan, postur tubuh yang tinggi, suara yang merdu, dan juga sikapmu yang ramah membuat banyak gadis menyukaimu. Sedangkan aku yang hanya gadis biasa dan juga dari keluarga sederhana. Tidak cantik, tidak terlalu tinggi, yang pasti sangat berbeda denganmu.

Hari ini pelajaran olahraga. Setelah berganti baju, Nam ssaem menyuruh kami untuk berkumpul di lapangan. Tapi sialnya aku lupa membawa seragam olahragaku hingga akhirnya aku dimarahi. Sebagai hukuman, ssaem menyuruhku untuk berlari keliling lapangan sebanyak lima kali.

Dalam cuaca yang panas, disaat matahari tengah bersinar dengan cerianya, berlari keliling lapangan itu bukan hal yang bagus untuk dilakukan.

Aku telah berkeliling sebanyak tiga putaran, itupun kalau tak salah hitung. Tiba-tiba tubuhku terasa lemas, tenggorokanku pun sakit dan kepalaku terasa pening. Tapi aku masih harus berlari dua putaran lagi, kalau tidak Nam ssaem pasti akan memarahiku. Tanpa mempedulikan tubuh yang sudah semakin lemas, aku terus saja berlari. Pandanganku menghitam, kurasakan tubuhku terkulai lemas. Samar-samar, kudengar ada suara yang memanggil namaku. Tapi aku terlalu lemah hingga akhirnya jatuh pingsan.

••

"Kau sudah bangun?"

Itu pertanyaan pertama yang kudengar saat kubuka mataku. Kulihat Yoongi duduk disampingku.

"Yoongi mengapa kau ada disini? Aku ada dimana?" mataku melihat sekeliling ruangan.

"Kau ada diruang UKS, tadi kau pingsan." jawab Yoongi.

Aku bangun dan mendudukan diri dengan bantuan Yoongi. Setelah membantuku, dia mengambil semangkuk bubur dari atas meja dan menyuruhku untuk memakannya tapi aku menolak dengan alasan tidak lapar. Namun dengan sekuat tenaga Yoongi memaksaku untuk makan.

"Makanlah, pasti tadi kau belum sarapan."

Ia menyuruhku membuka mulut dan memasukan satu sendok bubur ke dalam mulutku. Aku sungguh tak percaya seorang Min Yoongi yang terkenal cuek ingin menyuapiku dan menemaniku dengan sabar.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?"

Kata-katanya terdengar lembut, aneh sungguh aneh.

"Ti-tidak, sepertinya kita harus kembali kekelas. Pelajaran Ahn ssaem mungkin sudah dimulai."

Tatapan Yoongi membuatku gugup.

"Sebaiknya kau istirahat disini saja. Kau 'kan baru saja pingsan. Jangan pikirkan soal pelajaran, Ahn ssaem pasti akan mengerti."

Tapi aku tetap memaksa untuk kembali kekelas hingga akhirnya Yoongi mengalah dan kami berjalan menuju kelas bersama.

"Yoongi..."

"Hmm,"

"Terima kasih sudah menolong dan menemaniku."

Sungguh aku benar-benar berterima kasih atas apa yang sudah ia lakukan untukku.

"Hmm, tidak masalah."

Aku baru tahu dibalik sikap diamnya, Min Yoongi yang selalu dijuluki manusia es itu seorang lelaki yang baik dan perhatian.

                      
     

150618

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang