Mengerjakaan banyaknya soal ulangan membuatku lelah sehingga, perutku terasa lapar. Aku dan Sohee bergegas menuju kantin sekolah untuk mengisi perut yang sudah berteriak minta diisi. Dari kejauhan kulihat ada seorang murid yang membawa sekotak makanan dan memberikannya kepada Yoongi. Terlihat betapa senangnya wajah gadis itu karena Yoongi menerimanya. Sejujurnya ini bukan kali pertama aku melihat hal ini sudah beberapa kali aku menyaksikan gadis itu membawakan Yoongi bekal makan siang yang selalu diterima olehnya.
Ketika aku berjalan melewati mereka, kulihat dari nametagnya gadis itu bernama Jung Hanna. Gadis yang manis, cantik pula tak heran kalau Yoongi menyukainya. Dan saat sampai di kantin Sohee menepuk tanganku.
"Ya, Jieun! kau mau makan atau melamun?" Akupun terkejut.
"Hah, ya makanlah, kau sudah pesankan makanan untukku juga kan?" Ia menganggukkan kepalanya.
Setelah pesanan kami diantar Sohee makan dengan lahap tapi kenapa perutku mendadak jadi kenyang padahal tadi aku kelaparan.
"Kenapa melamun lagi? kasian makananmu kau biarkan saja, tadi katanya kau lapar."
"Iya ini aku makan." Lalu aku mulai memasukan makanan itu kedalam mulutku walau rasanya aku sudah tak berselera untuk menyantapnya.
"Kau memikirkan tentang gadis yang memberikan bekal makan pada Yoongi ya? Apa kau cemburu Jieun-ah?" Apa katanya aku cemburu.
"Tidak, kenapa juga aku cemburu itu bukan hakku untuk cemburu." Sohee malah tersenyum seolah mengejekku.
"Kau tidak tahu ya, Yoongi itu banyak disukai gadis-gadis disekolah ini. Dan gadis yang tadi itu sepertinya sudah lama menyukai Yoongi, kau berhati-hatilah karena sainganmu banyak."
Kenapa juga aku harus berhati-hati memangnya aku mau menyebrang jalan sehingga harus melihat kekanan dan kekiri. Tapi kalau banyak gadis yang menyukai Yoongi aku tahu itu dia termasuk murid yang cukup famous disekolah ini.
¤¤¤¤¤Hari ini, hari terakhir kami menjalani ulangan semester, lega rasanya karena telah berhasil menyelesaikannya. Setelah ini kami bisa santai karena jam berikutnya kosong. Murid-murid lain sibuk dengan kegiatan mereka, rata-rata dari mereka memilih meninggalkan kelas entah apa yang mereka lakukan diluar sana. Aku lebih memilih tinggal didalam kelas mengobrol bersama temanku Sohee, rasanya malas untuk keluar karena udara diluar sedang panas. Sedang asik mengobrol tiba-tiba masuk seorang gadis bersama temannya ia menghampiri Yoongi yang dari tadi juga masih duduk ditempatnya.
"Yoongi sunbae, boleh aku berbicara sebentar?"
"Iya ada apa?" jawab Yoongi. Gadis itu terlihat ragu mungkin karena ada aku dan Sohee.
"Sunbae, maukah kau mengantarku ke toko buku sepulang sekolah nanti? Ada buku yang ingin kubeli."
"Kenapa kau tidak pergi dengan temanmu saja? Mengapa kau mengajakku?" jawab Yoongi dengan ketusnya.
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu tapi tidak sekarang dan juga tidak disini." Yoongi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Baiklah." Akhirnya ia menyetujuinya.
Gadis itu pun pergi meninggalkan kelasku dengan senyum bahagianya.
Yoongi melihat kearahku disaat akupun melihat kearahnya, ekspresinya datar aku juga diam saja tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya kulanjutkan obrolanku dengan Sohee, walaupun pikiranku entah kemana. Sepertinya ia mengerti bagaimana perasaanku. Sambil berbisik ia bertanya padaku"Gwaenchanha?"
"Oh, gwaenchanha."
Yoongi pergi meninggalkan kelas dengan membawa tasnya setelah ia mendapatkan sebuah pesan dari ponselnya. Aku dan Sohee pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Kami berjalan bersama menuju pemberhentian bus, rumahku dan rumahnya satu arah hanya saja rumah Sohee lebih dekat jadi biasanya ia turun lebih dahulu dibandingkan aku. Saat sedang menunggu bus yang tak kunjung datang aku melihat Yoongi mengendarai sepeda motornya, dan ia bersama gadis itu. Mereka melintas didepanku, tidak hanya aku, Sohee juga melihatnya dan ada satu lagi yang ikut melihat—Kim Taehyung. Karena Tae juga ikut pulang bersamaku. Mereka berdua langsung menoleh kearahku, aku hanya bisa tersenyum.
Bus pun tiba, kami terpaksa harus berdiri karena tidak ada bangku yang kosong. Selama perjalanan kami diam tidak ada yang berniat untuk memulai obrolan tapi dari kaca jendela tak sengaja kulihat Tae yang sedang memperhatikanku. Akhirnya Sohee turun lebih dahulu tinggal aku dan Tae, tak selang lama kami pun turun. Tae berjalan disampingku, kami melewati mini market Tae menarik tanganku.
"Ji-ah, kau mau ice cream?"
Aku hanya mengangguk lalu Tae pergi membeli ice cream dan aku menunggu diluar.Tak lama Tae kembali membawa dua buah ice cream, rasa cokelat dan strawberry kesukaanku. Strawberry untukku dan cokelat untuknya, kami menikmatinya sambil berjalan pulang.
"Sudah lama ya kita tidak seperti ini. Dulu, setiap pulang sekolah kau selalu merengek minta dibelikan ice cream. Rasanya jadi rindu masa-masa itu." Tae tersenyum aku juga ikut tertawa sendiri mengingat hal itu.
Dulu saat pulang sekolah kami selalu melewati mini market ini dan Tae selalu membelikan ice cream kesukaanku. Saat ini rasanya seperti kembali ke masa itu. Berjalan berdua Tae sepulang sekolah sambil menikmati ice cream, masih dengan rasa yang sama pula.
"Kau tahu Tae yang paling membuatku sedih, saat kau pergi dan meninggalkanku.
Aku tidak bisa lagi melakukan hal ini denganmu." Tae hanya terdiam mendengarkan aku berbicara."Sejak kau pergi aku tidak pernah lagi membeli ice cream ini, karena rasanya tidak enak saat kumakan sendiri. Tapi kali ini aku menikmatinya bersamamu, ice cream ini terasa jauh lebih manis."
Tae tertawa mendengarkan ceritaku."Benarkah? Kalau begitu maafkan aku yang sudah meninggalkanmu dan membuatmu kesepian." Aku hanya tertawa.
"Tapi ji-ah apa kau masih menyukai Yoongi?" Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan Taehyung.
"Aku tahu, kau juga tadi melihat saat Yoongi mengendarai motornya bersama seorang gadis." Aku hanya diam mendengarkan perkataan Tae.
"Menurutku dia bukan lelaki yang baik untukmu. Kalau memang dia juga menyukaimu bagaimana bisa dia bersama gadis lain, apa dia tidak berpikir kalau itu akan menyakitimu?" Aku rasa apa yang dikatakan Taehyung ada benarnya juga.
"Aku juga tidak tahu Tae, aku masih tidak mengerti apa yang kurasakan saat ini. Aku juga tidak tahu bagaimana perasaannya padaku."
Aku benar-benar tidak mengerti dengan Yoongi."Kalau dia memang menyukai gadis itu kau harus melupakannya. Ini demi kebaikanmu. Ada aku yang selalu bersamamu, aku janji aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. I'm with you." Dia tersenyum dan senyumnya itu menghilangkan rasa sedihku.
"Promise."
Taehyung menganggukkan kepalanya dan melingkarkan jarinya di jariku membuat sebuah Pinky promise.220918

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm with You
FanfictionDia Min Yoongi, seseorang yang selalu berekspresi dingin namun memiliki hati yang hangat. Yang selalu mengisi hari-hariku.