Kemana Yoongi akan membawaku hari ini? Ketika kutanyakan padanya, dia hanya diam tak menjawab. Kukatakan padanya aku tak mau pergi kalau tak punya tujuan, lalu kalian tahu apa yang dia katakan.
"Tenang saja aku akan membawamu ketempat yang indah."
Dan ternyata ia mengajakku menonton film di salah satu bioskop yang ada dikota Seoul.
Kalian tahu film apa yang dipilihnya? Ternyata sebuah film yang bergenre horor. Kenapa harus yang menyeramkan? Aku kan takut dengan hal-hal yang berbau hantu dan roh-roh halus. Kami pun berdebat tentang selera kami yang berbeda.
Biasanyakan, film yang bertema romantis yang ditonton pasangan kekasih tapi ini malah yang menyeramkan. Katanya mau mengajakku ke tempat yang indah. Yoongi memang beda dari yang lain. Akhirnya aku yang mengalah saat dia bilang ingin sekali menonton film ini bersamaku. Sebelum masuk dia membeli dua minuman dan satu popcorn untuk camilan.
Film akan segera dimulai lampu pun sudah dimatikan. Ruangan menjadi gelap gulita hanya cahaya dari layar besar yang jadi penerangan. Awalnya biasa saja lama kelamaan jadi menegangkan. Jantungku terasa mau copot saat penampakan hantunya keluar. Aku menutup mata dengan kedua tanganku. Yoongi yang melihat malah mengejekku.
"Kenapa, takut? Tidak seram, hanya mengejutkan saja."
Tidak menyeramkan dia bilang. Aku mendengus kesal mendengar perkataannya, tapi apa yang dia lakukan dia malah mengenggam sebelah tanganku, ia juga membelai lembut rambutku dan membiarkanku bersandar dibahunya. Oh my god ini membuat jantungku berdebar dua kali lebih cepat. Aku sudah tak lagi berniat untuk menonton film ini sampai akhir. Karena fokusku kini terarah pada Yoongi. Sampai tak kusadari filmnya sudah berakhir lampu juga sudah kembali dinyalakan.
"Aku tahu kalau aku tampan, tapi tak usah kau pandangi terus." Yoongi tertawa melihatku yang jadi salah tingkah karena tertangkap basah.
"Setelah ini kita mau kemana?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Kau maunya kemana?" Dia malah balik bertanya.
"Terserah." Aku ikut saja kemanapun kau membawaku Yoon.
Yoongi mengajakku makan disebuah restoran sederhana tapi menyediakan berbagai macam jenis makanan. Ia memesan nasi goreng kambing. Katanya nasi goreng disini rasanya enak, jadi akupun memesan menu yang sama tapi aku lebih suka nasi goreng ayam. Menunggu pesanan kami siap aku dan Yoongi sedikit mengobrol. Entah mengapa jika bersamanya aku merasa nyaman. Walau terkadang, ia juga membuat jantungku berdebar tak karuan. Dia lelaki pertama yang bisa membuatku merasa senyaman ini. Kalau ayahku dan Taehyung tidak termasuk hitungan, karena mereka keluargaku.
Setelah makan ia mengajakku kesebuah tempat yang indah, yang terletak di pusat kota Seoul. Pemandangan malam kota Seoul terlihat lebih indah disini. Ada lampu yang berwarna-warni, ada sebuah aliran kali yang airnya terlihat berwarna karena sorotan lampu-lampu. Yoongi benar-benar membawaku ketempat yang indah. Mungkin karena Saturdaynight jadi agak ramai disini. Kebanyakan mereka datang bersama pasangan masing-masing. Kami berjalan-jalan mengelilingi tempat ini. Yoongi menggenggam tanganku.
"Kau suka tempat ini?" Yoongi bertanya, yang langsung kujawab dengan anggukan kepala.
Lalu kami berjalan ketempat yang tidak terlalu ramai pengunjung dan berhenti sejenak. Ia menatapku, aku jadi malu ditatap seperti itu.
"Kau sangat cantik hari ini."
Ia tersenyum dan jari-jari lentiknya merapihkan helaian rambut yang menutupi wajahku karena tertiup angin, lalu menyelipkannya dibalik telingaku. Yoongi mendekatkan wajahnya padaku, apa yang akan dia lakukan? Dia tidak akan men—
Bibirnya sudah menempel di bibirku. Dia menciumku, Yoongi menciumku, lagi. Kupejamkan mataku dan membalasnya.
Setelah ia melepaskan ciumannya kuhirup udara sebanyak-banyaknya. Tentu saja ia tertawa melihat apa yang kulakukan."This is first kiss kan Jieun?" Perlu ya dibahas setelah melakukannya.
"Ani"
"Mwo! Lalu dengan siapa first kiss mu?" Aku tidak menjawabnya dia ini lupa, apa pura-pura lupa.
"Ya Jieun, katakan dengan siapa!" Kenapa dia sangat ingin tahu.
"Katanya belum pernah pacaran tapi sudah pernah berciuman. Huh! padahal ini yang pertama untukku." Dia menggerutu tapi masih terdengar oleh indera pendengaranku.
"Geojimal."
"Benar, ini yang pertama untukku." Aku jadi gemas melihat ekspresi kecewanya. Lalu kucubit kedua pipinya ia pun mengaduh kesakitan.
"Kau yang pertama Yoongi tapi bukan malam ini. First kiss kita pagi itu dikamarmu, kau lupa?" Yoongi terkejut kedua bola matanya membesar.
"Jadi, jadi saat itu kau tidak tidur?" Ah dia benar-benar terlihat lucu dan menggemaskan.
"Tidur, tapi aku jadi terbangun karena ulahmu."
Yoongi mengusap-usap belakang lehernya, ia tersipu malu. Sepertinya ini salah satu alasan aku jatuh cinta padanya. Yoongi yang dihadapanku ini, berbeda dengan Yoongi saat disekolah. Kurasa hanya aku yang tahu kalau dia semanis ini.
"Sebaiknya sekarang kita pulang." Aku berbalik ingin berjalan tapi ia menarik tanganku dan memelukku erat.
"Jieun-ah, terima kasih sudah menerimaku dan mau menjadi bagian dari hari-hariku."
"Aku yang harusnya berterima kasih padamu, kau juga sudah mengajakku ketempat yang indah ini." Sepertinya dia tersenyum.
"Saranghae Jieun-ah." Kata-katanya sangat indah didengar.
"Nado saranghae Yoongi-ya."
Saat berjalan pulang kami melihat seorang pria yang sedang melamar kekasihnya. Di tempat ini memang ada spot yang disediakan khusus untuk menyatakan perasaanmu atau melamar pasanganmu. Yang diberi nama Wall of Proposal.
"Nanti kalau aku sudah sukses dan hidup mapan, aku akan membuat lamaran yang lebih romantis dari itu, untuk melamarmu. Kau tunggu saja sampai saatnya tiba."
Ia berbicara dengan santainya sambil menunjuk kearah pasangan itu. Apa dia tidak tahu kalau jantungku sudah berdebar tak karuan.
Berdua dengan Yoongi membuat jantungku tak sehat.Tapi sungguh ini kencan pertama yang indah.
Yoongi-ya gomawo.—END—
191118
Akhirnya, udah kasih 2 bonus chapter berarti ceritanya juga sudah berakhir. Makasih sekali lagi buat yang selama ini udah mau baca dan kasih vote nya di cerita ini. 🙏
See you in the next story. Bye✋

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm with You
Hayran KurguDia Min Yoongi, seseorang yang selalu berekspresi dingin namun memiliki hati yang hangat. Yang selalu mengisi hari-hariku.