Yoongi side
Sudah beberapa hari ini kami menjalani ulangan semester, karena ini hari terakhir rasanya sangat
melegakan. Karena setelah ini jam kosong, kami bebas melakukan apa saja. Kulihat Jieun sedang mengobrol bersama Sohee, sebenarnya aku ingin mengajaknya keluar menghirup udara segar. Menghilangkan penat setelah lelah mengerjakan semua soal-soal ulangan.Tapi sepertinya Jieun menghindariku padahal baru saja hubungan kami membaik setelah kesalahpahaman yang terjadi di antara kami. Kali ini kenapa ia menghindariku, apa karena ia melihat saat Jung Hanna memberikan kotak makan siang untukku. Aku memang menerimanya tapi aku tidak pernah memakannya. Seok Jin yang memakannya dia bilang lumayan enak, dan setiap Hanna memberikannya kuberikan lagi pada SeokJin karena kupikir ia menyukai makanan yang dibuat gadis itu. Sebenarnya aku juga malas menerimanya tapi gadis itu sedikit memaksa.
Kuperhatikan dari tadi Jieun tidak sekalipun melihat kearahku ia terus membelakangiku dan saat aku ingin mengajaknya berbicara, masuklah gadis itu—Jung Hanna bersama seorang temannya. Ia berjalan kearahku, mau apa lagi gadis ini lama-lama aku merasa risih dibuatnya.
Ia memintaku mengantarnya ke toko buku katanya ada buku yang ingin dia beli. Ia juga bilang ada yang ingin ia bicarakan denganku tapi tidak di sekolah ini. Sejujurnya aku malas menerima ajakannya tapi rasa penasaran membuatku menerimanya. Aku ingin tahu apa yang ingin ia bicarakan denganku. Setelah aku mengiyakan ajakannya ia lalu pergi keluar dari kelasku. Saat Hanna pergi Jieun menoleh kearahku dengan tatapannya yang datar dan saat kutatap kembali ia memalingkan wajahnya dan melanjutkan obrolannya dengan Sohee. Sepertinya ia tidak ingin berbicara denganku, jadi aku diam saja sambil memandangi belakang tubuhnya. Sampai ponselku berbunyi ada sebuah pesan masuk dari Hanna yang mengatakan ia menungguku didepan sekolah. Aku membawa tasku dan menuju pakiran mengambil sepeda motorku.
Kulihat Jung Hanna telah menungguku didepan sekolah aku hampiri dia dan menyuruhnya naik diatas motorku.
Kami tiba disebuah toko buku entah buku apa yang ingin dibelinya dari tadi ia hanya berputar-putar saja, lama-lama aku jadi kesal dibuatnya.
"Sebenarnya buku apa yang kau cari? Dari tadi kau hanya berputar-putar saja tapi tidak ada satupun buku yang kau ambil."
"Ah, maaf sunbae kau pasti lelah, kalau begitu kau bisa duduk dulu dikursi sebelah sana. Tunggu sebentar aku akan bertanya kepada pegawainya."
"Baiklah!" jawabku lalu pergi menuju kursi yang ia tunjuk tadi.
Tak lama kulihat ia membawa sebuah buku entah apa itu dan mengantri didepan kasir untuk membayarnya.
Selesai dengan urusan buku ia mengajakku kesebuah restauran fastfood yang berada tak jauh dari toko buku tadi. Ia memesan minuman untuk kami lalu ia duduk diseberangku.
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" ia terlihat gugup.
"I-iya sunbae, hmm"
"Cepat katakanlah!" Aku mulai kehilangan kesabaran karena dari tadi bukannya bicara ia malah diam saja.
"Kalau kau tak bicara juga sebaiknya aku pulang saja." Ia malah terlihat makin gugup.
"Sunbae, aku menyukaimu, maukah kau jadi kekasihku?"
"Apa?" sekarang aku yang terkejut dengan apa yang dikatakan olehnya.
"Aku menyukaimu."
"Kenapa kau suka padaku?"
"Saat itu aku melihatmu sedang berlatih basket bersama teman-temanmu, kau pandai sekali, apa lagi kau adalah kapten dari tim basket sekolah. Kau terlihat sangat keren saat itu jadi sejak saat itu aku menyukaimu."
"Begini Jung Hanna sebaiknya kau jangan menyukaiku."
"Kenapa sunbae? kenapa aku tidak boleh menyukaimu?"
"Karena aku tidak menyukaimu, mian."
"Kenapa kau tidak suka padaku? Apa aku kurang cantik?"
"Kau cantik hanya saja aku tidak memiliki perasaan apapun padamu."
"Tapi kau menerima setiap kubawakan makan siang untukmu, jadi kupikir kau juga menyukaiku."
"Ah, soal makan siang itu aku memang menerimanya tapi aku tak pernah memakannya, temanku yang memakannya."
Jung Hanna diam mendengar jawabanku.
"Tapi aku sangat menyukaimu, tidak bisakah kau mencoba menyukaiku juga?"
"Mianhae, tapi aku tak bisa."
"Kenapa sunbae?"
"Karena ada seseorang yang kusuka."
Hanna terlihat kaget dan wajahnya berubah murung. Sebenarnya aku kasihan melihatnya tapi mau bagaimana lagi aku tidak memiliki perasaan apapun padanya.
"Sekali lagi aku minta maaf dan tolong berhentilah membawakan makan siang untukku. Karena itu akan membuat orang yang kusuka salah paham." mungkin perkataanku terdengar kasar tapi aku tak mau Jieun salah paham lagi.
"Kalau sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi ayo kita pulang. Apa kau mau ku antar pulang?"
"Tidak usah terima kasih biar nanti aku pulang bersama temanku."
Lalu aku berdiri dan meninggalkannya sendiri. Aku berharap dia akan baik-baik saja
300918
Hai, apa kabar kalian semoga baik ya. Thanks loh buat kalian yang masih setia baca cerita ini. Good night...

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm with You
FanfictionDia Min Yoongi, seseorang yang selalu berekspresi dingin namun memiliki hati yang hangat. Yang selalu mengisi hari-hariku.