17

1.6K 170 2
                                    

Pagi ini aku pergi ke sekolah bersama Taehyung, kami diantarkan ayah sampai didepan gerbang sekolah. Tidak seperti biasanya Tae mengantarku sampai didepan kelasku ia memeriksa keadaan kelas yang masih kosong. Lalu ia ikut masuk dan duduk di kursi kosong yang ada disebelahku. Satu persatu teman sekelasku mulai berdatangan, termasuk Sohee dan Yoongi.

"Taehyung-ah, sudah sana kembali kekelasmu."

"Iya, tapi nanti saat istirahat kau harus ikut denganku."

Aku menganggukan kepala tanda setuju dan Tae pun beranjak pergi.

~•~•~•~

Bel tanda istirahat berbunyi, Tae sudah berada dikelasku ia mengajakku keluar sambil menarik tanganku. Aku mengikutinya dibelakang.

"Taehyung-ah kau mau mengajakku kemana?"

"Makan siang, lalu setelah itu kau ikut aku keruang latihan."

Sesuai rencananya setelah makan siang kami pergi keruang latihan dance. Sudah ada Jimin dan Hoseok yang sedang mengobrol sambil menikmati makan siang, tidak hanya berdua tapi juga ada Seokjin, Namjoon dan Yoongi. Apa yang sedang Yoongi lakukan di ruangan ini? Setahuku ia tidak bergabung dalam klub dance. Taehyung pun tampak sedikit terkejut melihat Yoongi.

"Hi! Jieun, kau bersama Taehyung?"

Hoseok menyapaku begitu juga Jimin ia tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk, lalu ia menyuruhku duduk. Aku duduk disamping Taehyung dan berhadapan dengan Yoongi.

"Kalian sudah makan siang?" Tanya Seokjin.

"Sudah!" jawab Taehyung singkat.

Lalu mereka mengobrol dan tertawa saat mendengarkan dad jokes Kim Seokjin.

Kim Seokjin sepertinya seorang lelaki yang ramah dia juga lucu. Ia membuat suasana diruangan ini menjadi ramai dengan suara tawa dari teman-temannya termasuk aku. Tak bisa kupungkiri aku juga ikut terhibur dengan segala macam leluconnya.

Tanpa kusadari sepasang mata sedang memperhatikanku. Sebelum ia menoleh saat Seokjin berkata hal yang membuatnya tampak sedikit terkejut.

"Yoongi-ya, kau tak membawa kotak makan siang seperti biasanya?"

"Apa?! Yoongi membawakanmu kotak makan siang sejak kapan?" Namjoon tampak heran.

"Iya, Yoongi beberapa kali mendapatkan kotak makan siang dari seorang murid wanita, tapi ia menyuruhku untuk memakannya. Siapa nama gadis itu? aku lupa."

Seokjin tampak sedang berpikir.

"Jung Hanna!" Tiba-tiba Taehyung yang menjawabnya.

"Ah, benar Jung Hanna. Kau juga tahu Tae?" Taehyung menganggukan kepalanya.

"Ah rupanya kau punya kekasih Yoon?" seru Namjoon.

Yoongi hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Namjoon. Sementara Hoseok dan Jimin terlihat sibuk menyuruh Namjoon dan Jin untuk diam.

Kenapa suasananya mendadak jadi canggung, ingin rasanya aku pergi dari tempat ini. Tapi alasan apa yang harus kubuat? Disaat yang sama ponselku berbunyi ada sebuah notifikasi yang memberitahukan kalau aku menerima sebuah pesan masuk. Ternyata dari Sohee.

Soohee :

Jieun-ah kau dimana? Sebentar lagi istirahat selesai, kau belum kembali kekelas?

Jieun :

Baiklah, aku akan segera kesana. Gomawo Sohee-ah.

Aku mengatakan pada Taehyung kalau Sohee mencariku. Ah, akhirnya aku bisa pergi dari ruangan ini, pesan dari Sohee sungguh menyelamatkanku. Aku pun beranjak pergi setelah pamit pada Jimin dan teman-temannya. Aku segera pergi menuju kelasku.

Author side

Tak lama setelah kepergian Sohee, Yoongi pun ikut meninggalkan tempat latihan dance itu. Taehyung pun mengikuti Yoongi.

"Yoongi, tunggu aku ingin bicara denganmu."

Yoongi pun menghentikan langkahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan Tae?"

Lalu Tae mengajak Yoongi ketempat yang lebih sepi. Lapangan basket terlihat sepi jadi mereka memutuskan untuk berbicara ditempat itu.

"Aku mau meminta satu hal padamu." Taehyung membuka percakapan mereka.

"Apa itu? Katakan."

"Tolong kau jauhi Jieun, jangan memberi harapan padanya, seolah kau menyukainya."

"Kenapa aku harus menjauhinya?"

"Kau sudah memiliki kekasih Yoon, aku tidak ingin kau menyakitinya, dia terlalu berharga untuk kau sakiti!" Taehyung terlihat sedikit terbawa emosi.

"Siapa yang bilang aku punya kekasih? Oh maksudmu gadis bernama Jung Hanna itu. Dia bukan kekasihku, aku tidak menyukainya. Dan kalau memang dia kekasihku kenapa aku harus memberikan makanan yang dia buat pada Jin."

Taehyung terdiam mendengar penjelasan dari Yoongi.

"Kau tahu Tae, satu-satunya gadis yang pernah memberikan makan siang untukku hanya Jieun."

"Apa kau menyukai Jieun, Yoon?" Taehyung balik bertanya.

"Iya, aku suka padanya." jawab Yoongi dengan pasti.

"Sejak kapan?" Tanya Taehyung.

"Sejak hari pertama kami masuk sekolah ini." Taehyung terlihat terkejut mendengar jawaban Yoongi.

"Aku menyukainya sejak pertama aku masuk sekolah ini dan kebetulan kami satu kelas. Tapi aku tidak punya cukup keberanian untuk mendekatinya. Jieun seorang gadis yang pendiam. Saat aku tak sengaja mengetahui kalau ia diam-diam menyukai Jungkook aku merasa kecewa, tapi ternyata Tuhan berbaik hati padaku. Jungkook sudah memiliki kekasih dan saat Jieun mengetahui itu aku ada disampingnya, menghiburnya. Dan akhirnya kami menjadi dekat sampai kau datang dan menciptakan kesalah pahaman diantara kami."

Yoongi menjelaskan pada Taehyung bahwa ia menyukai Jieun dan berharap Taehyung mengerti.

"Aku harap kau mengerti Tae, aku ingin ada disampingnya saat ia senang ataupun saat ia sedih. Aku ingin jadi orang pertama yang menghiburnya. Aku juga ingin jadi tempatnya berbagi. Apa kau keberatan Tae?"

Sebagai sepupu dari Jieun, Taehyung merasa ia harus memastikan kalau lelaki yang akan bersamanya itu adalah lelaki baik-baik.

"Asalkan kau berjanji tidak akan pernah menyakiti perasaannya, aku akan mendukungmu."

"Aku akan berusaha membuatnya bahagia." Jawab Yoongi pada Taehyung.

"Tapi Tae, tolong rahasiakan hal ini jangan katakan apapun dulu pada Jieun biar aku yang mengatakan padanya."

"Eonje? "

"Tunggu waktu yang tepat." Yoongi tersenyum. Sepertinya ia sudah merencanakannya.

Taehyung hanya menganggukan kepalanya. Didalam hatinya ia berkata.

"Semoga kau lelaki yang tepat untuknya Yoon. Tolong jaga Jieun-ku."


081018

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang