Bonus chapter 1

1.9K 155 6
                                    

Berita tentangku dan Yoongi menyebar seantero sekolah kami. Ini karena ulah Yoongi yang seolah dengan sengaja menunjukkan kepada semua orang bahwa aku adalah miliknya.

Hari itu aku menunggu Yoongi yang sedang latihan basket bersama teman-temannya. Aku duduk di kursi yang ada dipinggiran lapangan. Tiba-tiba seorang murid laki-laki menghampiriku dan menyapaku.

"Hai, boleh aku duduk disini?" Ia menunjuk tempat kosong disampingku.

Dengan ragu kuanggukkan kepalaku, lalu ia duduk ditempat yang tadi ia tunjuk. Awalnya dia diam saja tapi tak lama ia mulai memperkenalkan dirinya. Namanya Kang Jaehyun, dia kakak kelasku. Dia tahu namaku dia juga bilang kalau dia sering melihatku. Ketika kami sedang mengobrol Yoongi datang menghampiri dan duduk disampingku.

"Jaehyun sunbae, apa yang kau lakukan disini?" Ternyata Yoongi mengenalnya.

"Aku sedang melihat kalian bermain." Jawabnya sambil menunjuk kearah lapangan.

"Permainannya sudah selesai, kenapa kau masih disini?" Jaehyun sunbae terdiam mendengar pertanyaan Yoongi.

"Atau mungkin kau masih ingin mengobrol dengannya?" Yoongi berbalik menatapku.

"Kalau iya kenapa, tidak boleh?"

"Oh."

"Wae?"

"Nae kkeoya!" Ia meraih tanganku dan menggengamnya.

Jaehyun sunbae terkejut dengan jawaban singkat Yoongi begitupun denganku dan semua yang ada ditempat ini. Kalian tahu apa yang dikatakan teman-teman Yoongi.

"Chukae hyung! Akhirnya kalian jadian juga." Ini Jungkook yang berbicara sambil senyum-senyum.

"Pantas saja beberapa hari ini Yoongi terlihat bahagia jadi ini penyebabnya, haha." Yang lain pun ikut berbicara.

Seketika suasana jadi ramai. Jaehyun sunbae bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan lapangan ini. Aku melihatnya pergi dengan sedikit perasaan bersalah. Mungkin Yoongi menyadarinya, lalu ia menarik tanganku.

"Ayo kita pulang." Yang lain pun membubarkan diri.

"Yoongi-ya, perkataanmu tadi sepertinya sedikit kasar."

"Apanya yang kasar? Aku hanya menjelaskan bahwa kau milikku dan dia tidak boleh mendekatimu."

"Kau tidak sedang cemburu kan?" Yoongi menghentikan langkahnya.

"Tidak, kenapa juga aku harus cemburu?" Tidak cemburu katanya. Semua yang melihat juga pasti tahu kalau dia memang cemburu, melihatku tadi mengobrol dengan lelaki lain. Hanya saja dia gengsi untuk mengakuinya.

"Jieun-ah, hari sabtu besok apa kau ada acara?"

"Sepertinya tidak, kenapa?"

"Ayo kita berkencan. Aku akan menjemputmu."

                       ♥♥♥♥♥♥

Hari sabtu pun tiba. Sejak pagi, aku sibuk memilih pakaian apa yang harus ku pakai hari ini. Karena ini kencan pertama kami sejak menjadi sepasang kekasih. Wajarkan, kalau aku ingin terlihat cantik dihadapannya. Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarku. Siapa lagi kalau bukan Taehyung. Ia lalu masuk dan berbaring diatas ranjangku.

"Ya Taehyung, bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk?" Taehyung lalu bangkit dan berjalan keluar kemudian ia mengetuk pintu dan masuk kembali.

"Kau sedang apa? Dan ada apa ini mengapa kau mengeluarkan semua pakaianmu?" Taehyung keheranan melihat pakaian yang berantakan diatas ranjang.

"Taehyung-ah pilihkan satu pakaian yang cocok untuk kupakai nanti."

Aku menunjukkan dua buah dress. Yang satu berwarna biru laut dengan motif bunga dan yang satu lagi berwarna baby pink polos tanpa motif hanya ada dua buah kantong disamping kanan dan kiri. Taehyung pun memperhatikan kedua dress tersebut.

"Yang pink lebih cocok." Pilihannya jatuh pada dress berwarna baby pink.
"Wae?" Tanyaku

"Itu lebih cocok untukmu karena lebih simpel. Memangnya mau kau pakai kemana dress itu." Aku hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya.

"Jangan bilang kau akan pergi berkencan dengan Yoongi." Aku mengangguk dan tersenyum malu.

"Ya, Jieun." Taehyung tertawa dan terus menggodaku. Tapi tak lama ponselku berbunyi ada pesan masuk.

Yoongi

Bersiaplah, aku akan segera menjemputmu.

Jieun

Nae.

Aku mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Ah, aku lupa Taehyung masih berbaring diatas ranjangku.

"Tae keluarlah aku harus bersiap!" Dia diam saja tak bergeming.

"Tae cepatlah keluar!" Perintahku setengah berteriak. Taehyung lalu bangkit dengan sedikit kesal.

"Huh! Memangnya kenapa kalau aku disini, bahkan dulu kita sering mandi bersama."
Taehyung menggerutu sambil berjalan keluar dan dia menutup pintu dengan sedikit kasar. Tak ku ambil pusing lebih baik kulanjutkan mandiku.

Selesai mandi dan mencuci rambutku, aku bersiap dengan pakaianku. Kupoleskan sedikit bedak diwajahku, juga lipstik berwarna pink agar tidak terlalu mencolok. Sejujurnya, aku tidak pandai dalam merias wajah. Lalu kukeringkan rambutku. Setelah selesai kupandangi wajahku dicermin. Not bad pikirku.

Lalu aku turun kebawah, kulihat ibu sedang menonton televisi bersama Taehyung. Aku pergi kedapur mengambil segelas air putih dan ikut duduk disamping ibu, sambil menunggu Yoongi datang menjemputku. Ibu yang melihat aku duduk disampingnya memandangiku.

"Wah, puteri eomma sudah cantik. Mau pergi kencan ya?" Ah pasti Taehyung sudah mengadu pada ibu.

Bel rumahku berbunyi, itu pasti Yoongi. Aku yang membukakan pintu dan mempersilahkan Yoongi masuk. Yoongi menatapku dan tersenyum lalu ia masuk dan memberi salam pada ibuku. Ibu mempersilahkan Yoongi duduk dan sedikit berbincang dengannya. Sampai akhirnya ibu mengijinkan kami untuk pergi. Aku dan Yoongi berpamitan pada ibu dan Taehyung. Tapi ada apa dengan Taehyung? Dari tadi dia diam terus dan hanya bebicara seperlunya. Tidak seperti Taehyung yang biasanya. Ah, sudahlah nanti saja kutanyakan padanya.

061118

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang