Unexpected

3.9K 422 26
                                    

"Lempar sini!"

"Are you foolish Pucey? Just give me that bludger. You're an idiot!"

"Tangkap bolanya!"

"Stop!"

"Arghhh..."

"Flint! Ini!"

Ckrek
Ckrek
Ckrek

Terlihat cahaya putih kecil yang disertai bunyi kecil berasal dari belakang tribun penonton. Seorang gadis rupanya tengah bersembunyi di dalam tribun. Ia terlihat memegang sebuah benda persegi panjang kecil di kedua tangannya dan sekarang ia tengah sibuk memperhatikan para pemain Quidditch yang sedang terbang ke sana kemari.

"Uuhh permainan Slytherin benar-benar, yah, lumayan bagus malam ini. Walaupun terselip beberapa umpatan. Mungkin mereka  bisa menang melawan Gryffindor bulan ini, tanpa cheating tentu saja. Eh tapi apa bisa? Hmm sebenarnya dari pada Slytherin atau Gryffindor, aku lebih mendukung asrama ku sendiri sih, hehehehe." Gumamnya sambil terus melihat hasil jepretan nya.

"Yap! Kurasa untuk gambar hari ini sudah cukup. Aku tinggal memberikan ini pada Colin nanti dan menyusunnya bersama untuk Hogwarts weekly Minggu ini." Gadis itu pun bersiap-siap pergi sampai sesuatu lebih tepatnya seseorang yang menyentuh pundaknya.

Deg...

Apakah aku ketahuan, batin gadis itu panik.

Ia mengedarkan pandangannya ke arah lapangan, ahh rupanya sesi latihannya sudah berakhir.

Gadis itu tersenyum kecil.

Mungkin hanya perasaan ku saja. Lebih baik aku segera pergi ke dalam kastil dan masuk asramaku. Aku tak mau terkena detensi jika ketahuan.

Ia pun segera berdiri dan melangkah kecil menuruni tribun.

Satu hal yang tidak disadari gadis itu, bahwa sebuah siluet hitam seseorang terlihat mengamatinya dalam keheningan malam.

"Another Granger, huh? "

+++

"Mione!"

"Merlin! Bisakah kamu muncul dengan normal Qu?" Ucap Hermione kaget karena pundaknya ditepuk tiba-tiba.

Aku hanya menyengir mendengar omelan Hermione. "Sorry Mione,"

Hermione hanya memutar kedua bola matanya dan kemudian kembali membaca bukunya.

Aqua, atau yang lebih sering dipanggil Qu itu yang sadar bahwa Hermione sekarang sedang tak ingin di ganggu langsung pamit pergi.

Sebelum Hermione sempat menanggapi perkataannya, Aqua sudah berlari pergi.

Hermione menggelengkan kepalanya melihat tingkah saudari nya itu kemudian kembali membaca bukunya.

"Hermione sedang sibuk, Harry dan Ron sedang latihan Quidditch, Ginny sedang ada kelas, Luna juga. Aku harus tanya siapa sekarang? Aku tidak terlalu akrab dengan yang lainnya." Gumam ku pelan.

Aqua sibuk dengan pikirannya hingga tidak sadar bahwa dirinya sudah berjalan ke arah dungeon.

"Wow, wow, wow. Look who's come to visit us? Hufflepuff heh?" Ucap seseorang.

Aqua kaget mendengar suara itu dan langsung berbalik.

"Ma-Malfoy?" Pekik ku kaget.

Dahi Malfoy berkerut melihat reaksiku yang mungkin, yah, agak terlalu berlebihan.

Malfoy memperhatikanku dari ujung kaki sampai ujung kepala kemudian menyeringai.

"Hilang arah, my luv? Mau kutemani?"

Woa-woah... Apa Malfoy sudah gila? Malfoy berbicara kepadaku. I mean, bukankah Malfoy termasuk salah satu orang yang 'dont you dare talk to me if you are a mudblood'. Am I wrong?

"Oh Drakie. Dia hanya salah satu gadis bodoh Hufflepuff. Dari pada menghabiskan waktu dengan nya, bagaimana jika kau melakukan sesuatu denganku?" Ajak Pansy yang tiba-tiba sudah bergelayut manja di lengan kiri Malfoy.

Malfoy menghela napasnya, kemudian kembali mengalihkan perhatiannya lagi pada Aqua yang masih diam sedari tadi.

"What's your name girl? I'm Malfoy. Draco Malfoy." Ucap Malfoy sembari mengulurkan tangan kanannya ke depan.

Aqua menatap tangan Malfoy ragu.

"I'm Aqua." Balasku perlahan membalas uluran tangannya.

"Well, nice to meet you. I guess you need some help to go back, right?  Ingin ku temani?" Ajaknya lagi.

Aku melihat tatapan kesal Pansy ke arah ku.

"Yeah, mungkin itu ide yang bagus Malfoy, atau mungkin juga tidak?"

Malfoy agak terkejut mendengar tanggapanku.

"Please just call me Draco."

Aku kaget. Pansy kaget.

"Drakie! Apa kau tidak salah membiarkan gadis tak tahu asal usulnya ini memanggil nama kecilmu sesukanya? Kau bahkan tidak tahu apakah dia itu Mudblood atau bukan."

Draco mengabaikan perkataan Pansy.

"Draco," ucapku pelan.

"Great. And i'll call you Aqua. Jika ku boleh tahu nama belakangmu, Miss....." Draco menggantungkan kalimatnya.

"Just call me Aqua." Ucap ku cepat.

Pansy memandangiku curiga.

"Umm Parkinson dan... Ekhm, Draco, aku permisi." Ucap ku cepat dan langsung berbalik pergi berlari sekencang mungkin meninggalkan sarang ular itu.

"Aqua!"

-------------
P. S: okay, yeah, well, emm

Hufflepuff's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang