Disinilah Aqua berada. Mereka berdua, ia dan Draco tengah berdiri di depan Malfoy Manor.
"Qu, kau yakin akan melakukan ini? Sebenarnya tadi aku benar-benar hanya ingin mengajakmu jalan-jalan, bukannya kesini." Ujar Draco menyuarakan ketakutannya.
Aqua tersenyum menatap Draco. "Aku tahu. Tapi kalau kau tidak membawaku, bagaimana denganmu nanti?"
Draco merasa tak berguna. Aqua adalah seseorang yang berharga baginya. Bagaimana ia bisa membawa dia, Aquanya, ke hadapan The Dark Lord? Aku benar-benar brengsek, batin Draco.
Aqua memegang kedua tangan Draco dan mengelusnya pelan. "Ssstt... I'll be fine, Draco."
Draco langsung mendekap Aqua dalam pelukannya. "Damn.. Aku tidak bisa. Ayo kita kem-"
"Woaa lihat siapa yang kita temukan disini?! Draco, kau kah itu? Dan, siapa gadis ini?" Draco dan Aqua menegang.
"A-Aunt Bellatrix," gumam Draco membalikkan badannya hanya untuk menemukan Bibi psycho nya, Bellatrix Lestrange bersama ibunya, Narcissa tepat di belakang mereka.
"Draco?" Tanya Narcissa yang kini memperhatikan seorang gadis di sisi anaknya.
"Apakah dia orangnya? Hahahahahaha tak kusangka cepat sekali kau berhasil menemukannya. Ayo kita segera masuk. The Dark Lord pasti sangat senang melihatnya." Bellatrix mulai terlihat gila dengan tertawa keras dan melihat Aqua dengan tatapan yang menakutkan.
"Bellatrix, kau masuk duluan saja. Ada yang perlu Draco dan aku bicarakan. Bersama dengan gadis ini." Ujar Narcissa dengan pandangan dingin.
Bellatrix terlihat merengut sebentar kemudian kembali tertawa gila. "Baiklah-baiklahh. Hanya jangan sampai kau membunuhnya Cissy. Kau tahu gadis itu hanya untuk The Dark Lord." Peringat Bellatrix sebelum dia berlalu masuk ke dalam Malfoy Manor.
Narciss menghampiri Aqua. "Your name, young lady?"
Aqua menjawab dengan pandangan kebawah. "A - Aqua Granger Mrs. Malfoy."
"Hogwarts?" Tanya Narcissa lagi.
"Y-yes Mrs." Jawab Aqua dengan terbata-bata sekali lagi.
"Pureblood or Halfblood?"
Keringat dingin terlihat berlomba-
lomba keluar dari pelipisnya. "Mu-muggleborn Mrs." Jawab Aqua yang semakin menundukkan kepalanya.Demi Tuhan! Cissy tidak perduli dengan apa yang The Dark Lord inginkan. Ia hanya ingin anaknya bahagia dan tetap aman. Maka dari itu, ia selalu mengatur apa yang boleh dan tidak boleh Draco lakukan. Termasuk dalam hal perempuan. Cissy harus menilai sendiri wanita yang akan mendampingi anaknya kelak.
"Teman? Atau...?"
Aqua agak tidak memperkirakan pertanyaan ini dan tidak sempat menjawabnya hingga, "She's my girlfriend, mum." Aqua melotot kaget.
"Apa?! Sejak kapan? Tidak Mrs. Malfoy. Kami berdua hanya teman dekat, tolong jangan salah paham." Jelas Aqua menjelaskan sembari menginjak salah satu kaki Draco keras.
"Awww... Kau ini benar-benar A. Ini sakit kau tahu!"
Aqua mengendikkan bahunya acuh. "Biarin. Suruh siapa iseng ga liat suasana. Minta di injek aja."
Draco yang mendengar pembelaan Aqua akan legalnya untuk menginjak salah satu kakinya mau tak mau membuat Draco mengulas sebuah senyum.
"Benarkah kau berpikir begitu my luv?" Goda Draco.
"Draco!"
Cissy melihat anaknya bisa bercanda se-santai itu membuatnya terdiam tak percaya. Bahkan padanya, Draco jarang sekali berbicara sesuai hatinya, atau dengan bahasa lain, secara terang-terangan seperti itu. Dalam konteks apapun. Apalagi dengan Lucius, sama sekali tidak pernah. Narcissa ingat Draco pernah mengatakan sayangnya pada Narcissa dan Lucius yang ia tahu Lucius melihat Draco dengan pandangan meremehkannya. Sedangkan dirinya sendiri? Ia hanya terdiam sebelum pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Semenjak saat itu, Narcissa menjadi merasa bersalah dan berusaha mendekatkan dirinya pada Draco. Namun, itu benar-benar nihil. Draco hanya bersikap selayaknya anak yang berbakti kepada orang tua. Hormat dan patuh dengan apa yang ia dan Lucius inginkan.
Dan lihat dia sekarang? Ia dengan gembiranya tengah tertawa dengan seorang gadis di sisinya.
But, wait a minute.
Narcissa terlihat ingin menanyakan sesuatu kembali. Tapi sayangnya, Draco sudah memotongnya dan mengajaknya ikut masuk ke dalam manor.
Dalam diam, Narcissa, Draco, dan Aqua berjalan menuju ruang tengah. Melihat banyaknya lukisan-lukisan yang terpajang di dinding membuat Aqua menilik dengan takjub sampai, "Asshhhh."
"Draco? Draco kau tak apa?" Aqua melihat Draco dengan cucuran keringat di pelipisnya membuatnya seperti sedang menahan perih.
"Kita harus cepat," ucap Narcissa terburu-buru dan langsung mendahului mereka berdua.
"Sshhh... Ayo A, Mum benar." Draco langsung menarik lengan Aqua dan mengikuti ibunya itu.
"My Lord." Aqua menengang. Ia memusatkan pandangannya pada satu-satunya alasan mengapa ia sampai harus hadir di sini.
"Welcome home, Seena."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hufflepuff's Girl
FanfictionDeskripsi : "Eat Slug!" "Hahahaha... Lihatlah si Weaselby itu! Hahahahaha... " "You!!!" "Kau baik-baik saja Ron? Ron! Say something! " "Bbbueeekk" "Hahahahaha.... " "You!! Aku akan membalasmu Malfoy! Lihat saja nanti." "Oh Ron...c'mon, ku ban...