Aqua merasa sedikit pusing akibat efek apparate yang baru ia lakukan. Kini ia dan Voldemort sedang berada di depan sebuah desa kecil yang terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh tebing-tebing curam di sekelilingnya. Dilihatnya juga ada sebuah gereja, kuburan, dan pemukiman penduduk di dalam desa yang terlihat suram karena sudah lama tak ditinggali.
Di salah satu sisi lembah yang menanjak lurus ke atas, terdapat sebuah rumah yang paling bagus diantara rumah-rumah warga lainnya. Rumah itulah tempat tujuan Voldemort dan Aqua berjalan sekarang. "Kau ingat tempat ini Seena?" Tanya Voldemort membuka percakapan.
"Tidak. Dan namaku Aqua. Not Seena. Just for your information." Jawab Aqua sedikit ketus.
Voldemort menyeringai kecil. Mereka terus melangkahkan kakinya hingga sampai didepan pintu sebuah rumah ber cat hitam dengan tulisan Riddle di depannya.
"Ini??"
"Jangan terlalu terkejut. This is just home." Ujar Voldemort yang berlalu masuk ke dalam rumah diikuti Aqua dibelakangnya.
"Wormtail!" Seru Voldemort sambil mempersilahkan Aqua duduk.
Wormtail pun datang tergopoh-gopoh dan kaget melihat Aqua berdiri di dekat tuannya. "My-My Lord. Di-dia seorang anggota Orde My Lord. A-aku akan menyingkirkannya untuk mu. He-hei kau sini ikut." Cerocos Wormtail sedikit gagap berjalan mendekati Aqua.
"Jangan berani-beraninya kau sentuh dia, Wormtail." Ucap Voldemort penuh penekanan.
"T-tapi My Lord. Di-dia salah satu anggota Orde. A-aku pernah meli-"
"Diam. Sekarang pergilah dan buatkan minuman untuk kami. Pergi." Titah Voldemort tak memperdulikan ocehan Wormtail.
"Y-yes.. My Lord." Ucap Wormtail menunduk patuh.
Setelah memastikan Wormtail keluar dari ruangan, Voldemort kembali melanjutkan pembicaraannya.
"Sekarang, Seena," ucapnya memulai.
"I'm Aqua Voldemort. Not Seena." Sela Aqua yang tak ingin Voldemort terus-menerus salah panggil.
Lagi, Voldemort kembali meringis saat mendegar kata Voldemort keluar dari bibir Aqua.
"Seena. Your name is Seena, my dear. Aqua hanya nama samaran saat kau bersama para muggle itu. The Grangers, lebih tepatnya." Ungkap Voldemort lagi.
"And, please don't call me Voldemort." Lanjutnya.
"Nama samaran? Jelas-jelas namaku itu Granger. Aqua Granger. A mudblood. And if you wanna kill me right now just do it!" Seru Aqua secara langsung menantang Voldemort.
"Tenanglah. I will tell you why you use Granger's name. Now sit, please." Ujar Voldemort tampak tenang melihat Aqua masih berdiri sedari tadi.
Aqua pun menurutinya. "Beritahu aku sekarang."
Voldemort berdeham pelan. "Ini dimulai sekitar 16 tahun yang lalu. My brother, Asher memiliki sebuah hubungan dengan seorang lady, Pureblood tentu saja dan memiliki anak dari hubungan itu. Karena sang lady masih memiliki seorang suami, maka saudaraku lah yang membawa anak itu pergi bersamanya. Asher, he's not really my brother actually. He's a Halfblood. Merope, wanita tua itu juga ternyata memiliki seorang anak dari hubungannya dengan seorang laki-laki muggle lain. Aku tidak peduli sama sekali saat itu sampai, karena saudaraku, setidaknya bisa kuanggap begitu sudah berkorban banyak untukku, maka aku pun menyanggupi permintaan nya untuk menjadi ayah baptis anaknya." Terang Voldemort.
"Dan anak beruntung itu adalah kau. Alseena Dyvette Riddle. Kau pasti bingung sekarang dengan hal bagaimana kau bisa menjadi anak baptisku bukan? Dia, Asher juga sama sepertiku. Ia menyukai hal-hal berbau ilmu hitam dan mengikuti jalanku. Kau tahu maksudku kan Seena?" Jelas Voldemort lagi menatap Seena.
"Dan," Voldemort menjeda perkataannya.
"The truth is, Asher, saudaraku itu sayangnya baru saja mati karena dibunuh oleh seseorang yang tentu saja sangat kau tahu, seorang Potter."
"You're lying! Cerita ini pasti semua bohong! I'm a Granger. Dan Harry? Jangan bawa-bawa Harry dalam hal ini. Kau tak pantas menyebut nama temanku." Bantah Aqua tak terima.
"Sayangnya ini semua benar. Dia-Harry Potter-Sudah-Membunuh -Saudaraku. Dia tentu saja tidak akan memberitahumu. Dia sudah lebih dulu menemukan horcrux-horcrux milik Asher dan membunuhnya bersama dengan Dumbledore tua busuk itu." Ujar Voldemort lagi.
"Tidak, itu tidak benar. Tidak." Racau Aqua yang mulai meneteskan air mata. Aqua tahu cerita yang mungkin sedang ia dengar sekarang hanyalah kebohongan belaka. Asher Riddle. Kalau nama itu benar-benar ada seharusnya dunia sihir sudah mengetahuinya bukan? Tapi, mengapa hatinya merasa bahwa Voldemort tidak sedang berkata bohong?
"Jika kau tidak percaya, aku bisa memperlihatkanmu." Ujar Voldemort menuntun Aqua ke arah meja batu yang diatasnya terdapat sebuah mangkuk yang sudah berisi sebuah cairan.
"Kau bisa lihat semuanya di dalam sana. Ini berisi semua ingatanku akan Asher. Well, tidak semua sebenarnya. Aku sudah meringkasnya sehingga hanya menampilkan peristiwa-
peristiwa penting yang perlu kau ketahui." Ujarnya lagi.Aqua menelan ludahnya dan mulai memasukkan kepalanya kedalam Pensieve.
------------------------------
Well hai hai again 👋Udah lama ya aku ga up wkwqkqjq.
Maklum ya, lagi pusing ngurusin reality nii :))Btw, gimana nih menurut para readers? Feels nya tuh kerasa ga sih?? Kok aku ngerasa kurang sreg gitu yaa :v

KAMU SEDANG MEMBACA
Hufflepuff's Girl
FanfictionDeskripsi : "Eat Slug!" "Hahahaha... Lihatlah si Weaselby itu! Hahahahaha... " "You!!!" "Kau baik-baik saja Ron? Ron! Say something! " "Bbbueeekk" "Hahahahaha.... " "You!! Aku akan membalasmu Malfoy! Lihat saja nanti." "Oh Ron...c'mon, ku ban...