Parselmouth

2.1K 315 44
                                    

Dahi Harry berkerut bingung. "Ya. Aku pernah mengalaminya. Aku ber-
diskusi tentang hal ini dengan Ron dan Hermione. Tapi itu mungkin hanya mimpi saja."

"Kau yakin?" Tanyaku memastikan.

"Kurasa.... begitu," jawab Harry ragu.

"Harry, bagaimana jika aku juga mendengar suara-suara seperti itu. Apa itu hanya mimpi?"

Harry terlihat kaget. "Kau juga mengalaminya?"

Aku mengangguk. "Ya. Sebelum suara itu datang, kepalaku sempat berdenyut menyakitkan. Kemudian suara itu datang."

"Apa yang kau dengar dari suara itu? Apakah seperti suara dari dalam pikiran seseorang? Seperti itu?"

Aku mengangguk membearkan. "Suara itu seperti tidak asing. Tapi aku juga tidak kenal siapa pemilik suara itu. Sebelum aku pingsan, aku mendengar suara yang berkata seperti, "Malam ini... Weasley.... Matii."

Harry terdiam. Raut wajahnya sulit digambarkan. Ia seperti tercengang, tak percaya, tetapi ia hanya terdiam, kira-kira seperti itu.

"Aqua, kau...."

Aku menunggu Harry melanjutkan perkataannya. Tetapi, Harry kembali menutup bibirnya, tidak jadi.

"Ini hal yang seharusnya tidak kita bicarakan disini. Ikut aku."
Harry memapahku turun dari ranjang dan menuntunku keluar dari Hospital Wing.

"Ron, Hermione, ikut aku sebentar." Hanya kalimat itu yang Harry keluarkan dari bibirnya ketika aku dan dia sudah berada di luar Hospital Wing.

Hermione dan Ron bertanya-tanya ada apa, tetapi mereka lebih memilih untuk menyimpan pertanyaan mereka dibenak masing-masing dan berjalan pergi mengikuti Harry tanpa bertanya sama-sekali dan meminta Ginny, Luna, dan Colin kembali ke asrama masing-masing.

Harry, Aqua, Hermione, dan Ron berjalan menuju ruang rekreasi Gryffindor yang untungnya, hanya ada beberapa siswa Gryffindor disitu. Kebanyakan dari mereka pastinya tengah bergelung dalam selimut hangat mereka karena jujur saja, waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.

Harry, Aqua, Hermione, dan Ron mengambil tempat duduk di pojok kanan perapian.

"Jadi, ada apa Harry?" Hermione membuka pembicaraan.

Harry merapalkan mantra sekeliling mereka, "Muffliato," ucapnya pelan.

"Apa yang mau kau bicarakan Harry?" Kini Ron yang berbicara.

Harry menceritakan percakapannya bersama Aqua saat berada di dalam Hospital Wing tadi.

Hermione dan Ron terlihat benar-benar menyimak perkataan Harry dengan baik sedangkan Aqua, ia hanya duduk terdiam di sebelah Harry.

"Bloody hell Harry! Kau serius?" Ron beralih melihat Aqua.

Hermione masih terdiam berusaha mencerna kata-kata Harry barusan.

Harry mengangguk. "Aku serius. Aku yakin Aqua baru saja berbicara Parsel denganku saat di rumah sakit." Harry berusaha meyakinkan Ron dan Hermione.

Melihat reaksi bodoh Ron yang masih melihat Harry dan Aqua bergantian dengan mulut terbuka lebar dan reaksi Hermione yang masih terkaget-kaget, Harry memutuskan menguji Aqua di depan mereka.

"Qu, mereka tidak mempercayaimu."

"Ya, aku dapat melihatnya Harry."

Harry teringat sesuatu. "Qu, mengenai Mr. Weasley. Untunglah Mr. Weasley selamat. Ia terluka parah, tetapi syukurlah sekarang Mr. Weasley sudah membaik."

"Apa terjadi sesuatu dengan Mr. Weasley?"

Harry mengangguk. "Mr. Weasley diserang oleh Nagini saat ia sedang bertugas jaga di Departement of Mysteries."

"Benarkah? Syukurlah ia sudah tidak apa-apa. But Harry, mengapa Mr. Weasley di serang? Apa yang sedang Voldemort lakukan di sana? Apa ia sedang mencari sesuatu? Dan-"

Aqua terlihat ragu. "Tunggu dulu Harry. Saat aku mendengar suara di kepalaku aku mendengar suara itu juga menyebutkan Weasley. Apa menurutmu suara itu berkaitan dengan sesuatu yang menimpa Mr. Weasley?"

Harry kembali mengangguk. "Aqua, apa kau pernah mendapatkan suatu mimpi tepat seperti yang suara itu katakan? Mengenai penyerangan Mr. Weasley?" Harry bertanya ingin memastikan sesuatu.

Aqua menggeleng pelan.

Harry berfikir keras. Aqua juga mendengar suara itu. Hal mengenai suara itu persis sekali dengan suara yang ada di kepalanya. Hanya bedanya, jika ia juga mendapat mimpi mengenai suara itu, Aqua hanya mendengar suaranya.

"Aku menduga Voldemort sedang mencari ramalan mengenai sesuatu, entah apa itu. Tapi secepatnya, kita semua pasti akan tahu apa itu." Jelas Harry.

Aqua mengangguk.

"Sekarang, aku ingin bertanya kepadamu. Bagaimana kau bisa parseltongue?"

"Kenapa kau begitu yakin kalau aku bisa berbicara Parsel sepertimu? Aku rasa kau salah Harry."

Harry menggeleng. "Aku pun bingung Qu. Bagaimana bisa kau berbicara parsel? Setahuku, kemampuan parselmouth hanya dapat didapatkan jika,

1) Ia pasti memiliki ikatan darah dengan leluhur Slytherin, Salazar.

Dan

2) Ia seperti aku, kau tahu maksudku. Aku bertahan hidup dari You-Know-Who dan tidak sengaja mendapatkan sedikit kekuatannya, yaitu berbicara Parsel."

"I'm Granger Harry. How it can be? I'm Muggleborn." Tolak Aqua untuk percaya.

"WoaaWoaaWoaa.....  Sekarang kami percaya padamu Qu...." Seruan Ron yang terkejut kembali menyadarkanku.

"Huh? What?"

"Kau tak sadar?!!! Sedari tadi kau berbicara Hessahussatessa Hushhushh? And blablablabla..... Aku tak mengerti pokoknya. Kau benar-benar berbicara parsel Qu, you're a Parselmouth." Simpul Ron pada akhirnya.

Hermione yang sedari tadi terdiam akibat rasa kagetnya akhirnya mengeluarkan suaranya. "Aku tak mengerti bagaimana kau bisa mendapatkan kemampuan ini Qu. Hanya 2 alasan jika kau memiliki kemampuan ini. Perta-"

"Kau keturunan Salazar, atau kau mengalami hal seperti Harry. Yah, Harry barusan memberitahuku tadi," potongku.

"Well... Hanya 2 kemungkinan itu, setidaknya sejauh ini," ujar Hermione meringis.

Semua terdiam memikirkan kejadian aneh ini. Banyak sekali pertanyaan, khususnya Hermione, tentu saja. Otaknya pasti sudah over-heat karena hal ini. Jangan lupakan Harry, kepalanya benar-benar sakit sedari tadi memikirkan hal ini juga. Ron? Well, entahlah dengan Ron. Bukankah hanya makanan saja di otaknya?

Enak saja. Aku juga sedang berpikir tahu -Ron

Oke lanjut. ⬇⬇

"Aqua, ada yang mencarimu." Seorang murid tahun kedua menginterupsi diskusi kami, yah, aku sedikit lupa siapa namanya. Danny? Linny? Panny? Ahh... Sudahlah aku lupa namanya.

"Siapa? Eh, Danny?" Ia mengernyit mendengar aku menyebutkan namanya.

"Eh ya, itu, Malfoy. Dia ada di luar asrama sekarang."

"Demi pantat kinclong Merlin Qu. Malfoy? Are you serious? Ngapain Malfoy mencarimu? Apa dia membuat masalah dengan mu? Oh iya benar, Malfoy kan memang pembuat onar. Eh, tapi kena-"

Mulut Ron langsung dibekap Harry.

"Bpppp,"

"Cepatlah kau kesana Qu. Mungkin itu hal penting, mungkin saja."

Aqua tersenyum tipis.

"Thanks sudah memberitahu ku Dan," aku langsung berlari melewati mereka semua.

Hufflepuff's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang