Aqua menatap kedua kakinya yang mulai bergetar. Ia hanya menundukkan kepalanya, tak ingin melihat sekeliling. Ia tahu bahwa semua perhatian kini tertuju padanya sekarang.
"A," Draco berbisik.
"The Dark Lord memanggilmu," lanjutnya.
"I know. But shit Draco, aku merasa tatapan mereka semua sedang menelanjangiku sekarang."
"Uwooh apakah aku baru mendengar seorang gadis Hufflepuff mengumpat?" Draco terkekeh geli.
"Draco ini bukan waktunya bercanda, please."
"Oh ya, benar. Sorry." Aqua hanya memutar kedua bola matanya jengah.
"My dear, come..." Panggil Voldemort lagi.
Aqua masih mematung.
Tapi berkat Draco yang kembali menyadarkannya, ia mulai berjalan perlahan mendekat ke arah Voldemort.Saat ia hampir sebentar lagi sampai, ia mulai memikirkan, apa yang harus ku lakukan di depannya nanti?
Tanpa sadar ia sudah berada di depan Voldemort. Dan semua pelahap maut menahan napas nya saat melihat Lord mereka memeluk anak itu.
"Ahh My dear Niece is here now. Welcome back, Seena." Ujar Voldemort memeluk Aqua.
"Who's that girl?"
"The Dark Lord has a niece?"
"She's a Hufflepuff"
"Silence." Seru Voldemort yang kemudian menarik Aqua untuk berdiri di sampingnya.
"Ladies and Gentlemen, Let me introduce about this young girl. Her name is Alseena Dyvette Riddle. She will be here with us to be my friend and my family to support us. Please Seena, a word? Maybe?"
Aqua bingung. Alseena? Siapa itu? My name is Aqua, not Alseena. And what? Support? Death eaters? If Hermione knows she will kill me. God.
Aqua masih terdiam sibuk dengan pikirannya. Ia berniat untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun dan membiarkan Voldemort malu di depan semua 'temannya' namun, saat ia melihat tatapan meremehkan para pelahap maut padanya, entah mengapa dalam dirinya ada rasa hal seperti tidak terima dan tak ingin ditatap seperti itu oleh mereka, para pelahap maut. Siapa mereka? Hanya pelahap maut kotor babu nya Voldy yang tak punya hidung kata Ron jika ia ada disini.
Aqua pun menarik napas panjang dan mulai berkata "Thank you, Voldemort."
Aqua melihat sedikit kilatan tak senang di mata Voldemort saat ia menyebutkan namanya tanpa embel-embel Lord. Tapi didepan semua pelahap mautnya, Voldemort hanya berkata "Yes dear. Panggil saja aku semaumu. Sekarang, bagaimana jika kita semua mengadakan perayaan kecil-kecilan akan kedatangan keponakanku tersayang?" usul Voldemort yang tentu saja disetujui oleh semuanya. Siapa yang tidak ingin mati?
Voldemort mengalihkan pandangannya ke arah Lucius Malfoy. "Lucius, ku berikan kau kehormatan untuk mengatur pesta untuk malam nanti. Kau tahu aturannya." Ujar Voldemort tanpa menunggu persetujuan Lucius dan berpaling ke arah Aqua.
"Do you mind?" Voldemort menaikkan tangan kanannya untuk Aqua raih.
Aqua meraih tangan Voldemort dan mereka berdua pun menghilang pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hufflepuff's Girl
Fiksi PenggemarDeskripsi : "Eat Slug!" "Hahahaha... Lihatlah si Weaselby itu! Hahahahaha... " "You!!!" "Kau baik-baik saja Ron? Ron! Say something! " "Bbbueeekk" "Hahahahaha.... " "You!! Aku akan membalasmu Malfoy! Lihat saja nanti." "Oh Ron...c'mon, ku ban...