Find you

1.7K 290 1
                                    

"Cepatlah masuk semua." Karena The Burrow sudah terbakar akibat Bellatrix, kini terlihat semuanya memasuki rumah Sirius Black.

Semuanya berbondong-bondong masuk ke dalam rumah itu. Untung saja Sirius pernah mengizinkan rumahnya menjadi Kamp. DA.

Disinilah semua memulai rencana mulai dari bagaimana, apa, dan kapan mereka perlu menyerang You-Know-Who. Bukannya menyerah atas apa yang telah terjadi, sebaliknya semangat mereka justru semakin berkobar untuk mengalahkan Voldemort.

"Liontin ini benar-benar kuat. Dengan cara apalagi kita harus menghancurkannya?"

"Aku juga tidak tahu. Untuk sekarang, sebaiknya kita simpan dulu liontin ini. Kita pakai secara bergantian." Saran Harry melihat betapa banyak sekali sihir hitam yang ia temukan dalam liontin ini.

Well, apa kah aku sudah bilang? Aku, Hermione, Harry, dan Ron sedang dalam perjalanan memburu horcrux saat ini. Kami tidak lagi ada di Grimmauld Place. Kami saat ini sedang berada di sebuah tengah hutan dengan salah satu horcrux ditangan kami.

Err- sebenarnya atmosfir di sini sedang agak tidak baik. Ron entah bagaimana marah dan pergi meninggalkan kami disini. Kami kira, mungkin karena Ron sudah terlalu sering memakai liontin itu sehingga liontin itu agak sedikit membuat akal sehatnya sedikit terganggu.

Bagaimana pun juga, kami mengkhawatirkan Ron diluar sana. Pasalnya, mereka berempat benar-benar telah menjadi objek pencarian no 1 pelahap maut. Kami hanya tidak ingin dia terluka.

Sebenarnya, yang paling menderita di sini ialah Hermione. Ron ternyata bagaimana pun juga telah terkena amortentia sehingga ia tidak menyadari bahwa ia pernah berpacaran dengan Lavender ataupun menyukai Romilda Vane. Untunglah hal itu cepat diketahui saat kami memulai perjalanan mencari horcrux ini.

Well, sebenarnya bukan itu satu-satunya hal yang paling mencengangkan. Ada satu hal lagi yang kukira kalian tidak bisa menebaknya.

Kalian tahu Draco kan? Yep. Draco Lucius Malfoy entah bagaimana berhasil menemukan kami dan sekarang ia sedang duduk termenung bersama kami di dalam tenda.

"Draco, bagaimana kau bisa menemukan kami?" Harry dan Hermione menatap penuh selidik pada Draco.

"Kalau kau sudah bertekad kau pasti bisa. Kau tahu hal itu kan? Lagipula aku disini untuk bertemu Aqua." Balas Draco yang kini tengah menatap Aqua dengan pandangan yang agak sulit dapat diartikan.

"Aku? Untuk apa?"

Hermione memutar kedua bola matanya kesal. "Merlin Malfoy. Apakah kau berusaha mengatakan kepada kami bahwa kau kesini hanya untuk berkencan dengan sepupuku? Kau tahu ini bukanlah waktu yang tepat, Malfoy."

"Well, lagipula aku hanya sebentar. Aku akan menginap disini hanya untuk malam ini saja tentunya. Aku harus kembali ke Hogwarts." Typical Malfoy sekali bukan?

"Siapa yang mengijinkanmu menginap disini Malfoy? Pergi kau sana cepat! Kau benar-benar merepotkan. Lagipula, kau belum menentukan sisimu bukan? Choose your side now!"

Harry yang melihat situasi agak mengkhawatirkan ikut menodongkan tongkat pada Draco. Hermione benar. Sejauh ini, Draco belum menentukan di sisi mana dia berjuang.

"Mione, Harry, hanya sebentar saja boleh? Hanya untuk malam ini. Draco, berjanjilah bahwa kau tidak akan mengkhianati kami. Dengan begitu, kami dapat menerimamu disini."

Harry dan Hermione melihat Aqua dengan aneh. "Oh c'mon guys. He's Draco. Dia tidak akan berbuat sesuatu seperti yang kalian duga. Aku tahu dia itu, lumayan baik." Ucap Aqua kembali berusaha meyakinkan.

Setelah agak cukup lama berdebat, akhirnya Harry dan Hermione mengijinkan Draco untuk menetap sebentar disini dengan syarat Draco melakukan pinky promise dengan Harry.

"Well Draco, bagaimana kau menemukan kami?" Aqua bertanya penasaran.

Kini mereka berdua, Aqua dan Draco sedang duduk berdua dalam tenda. Harry dan Hermione sedang pergi sebentar keluar mencari angin segar katanya.

"Tentu saja aku bisa. Kau tahu aku bukan? You know me well." Balas Draco agak sedikit menggoda Aqua.

"Aku hanya mengatakan itu agar Mione dan Harry percaya kau tahu kan? Bagaimana aku bisa mengenalmu dengan baik? Kita saja-"

"Kita saja apa?" Potong Draco lagi dengan muka menyebalkannya.

"Aishh sudahlah lupakan." Melihat Aqua yang terlihat kesal saat ini membuat Draco ingin tersenyum.

"Aku sempat melihat Ron kemarin. Aku kira kalian mungkin tinggal didekat sini menggunakan sesuatu. Dan ya, akhirnya aku menemukan kalian dengan sedikit trik dan keteguhan." Ucap Draco sambil tersenyum.

Aqua melihat Draco. Draco masih tersenyum kepadanya. Tanpa sadar tangannya mulai menyusuri wajah Draco yang terlihat lelah. "Draco, apakah di sana begitu sulit?"

Draco terlihat kaget. "Y-ya-ya. Seperti yang kau kira," jawab Draco seadanya.

"Lingkaran di bawah matamu benar-benar hitam. Apa kau sudah tidak tidur beberapa hari belakangan ini?"

Sorot mata Draco mulai melembut. "Ya. Aku berusaha mencari kalian dan disinilah aku."

Aqua langsung memeluk Draco erat. "Terima kasih sudah berusaha mencari kami. Itu pasti sangat berat."

Draco membalas pelukan Aqua dan mulai terisak pelan. Draco tahu arti dalam perkataan Aqua. Apakah ia tahu?

Mereka berdua tetap seperti ini. Dengan Aqua yang menepuk-nepuk punggung Draco pelan dan Draco yang terisak kecil.

"Aqua, aku, aku..."

"Hushhh. Istirahatlah. Kau benar-benar terlihat buruk kau tahu?" Balas Aqua mulai mengelus lembut rambut Draco.

Tangis Draco semakin keras. "Maafkan aku. Aku-"

"Tidurlah. Aku akan ikut denganmu. Tenanglah." Ucap Aqua yang menidurkan Draco di pangkuannya.
Ini batasnya. Aqua benar. Apa yang harus dilakukannya? Apakah ia perlu membawa Aqua kehadapan Dark Lord? Atau bagaimana jika ia memilih untuk pergi dan berbohong bahwa ia belum menemukannya? Atau,

Banyak sekali pertanyaan dikepalanya. Draco hanya ingin istirahat. Tidur terdengar sangat menggoda untuknya.

Di usapnya pelan kening Draco.
"Tidurlah dan jangan cemaskan apapun lagi. Kau benar-benar kelelahan Draco."

Hufflepuff's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang