Revealed

1.5K 275 17
                                    

Hal pertama yang Aqua lihat ialah sekelebat bayangan dua anak laki-laki yang saling berhadapan satu sama lain. "Hello, my name is Asher. Nice to meet you."

"I'm Tom. Nice to meet you too." Balas anak laki-laki satunya.

Kemudian kejadian langsung berubah cepat dimana terlihat dua remaja laki-laki yang sedang berlatih sihir bersama.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku Ash." Ucap Voldemort muda menyeringai.

"Benarkah? Mari kita lihat nanti Tom." Balas laki-laki satunya.

Dan mereka memulai duel kembali.

"Tom, apakah kau yakin dengan hal ini?"

"Tentu saja. Apakah kau akan tetap bersama denganku Ash?"

Laki-laki itu mengangguk dan tersenyum.

Kejadian beralih lagi di mana saat ini kembali menampilkan kedua lelaki tadi yang terlihat sedang berdiskusi akan sesuatu.

"My Lord, bisakah kau membantuku? Anakku, aku takut hal buruk akan terjadi padanya di masa depan." Ujar seorang pria yang terlihat berumur sekitar di pertengahan 30 an dengan raut muka cemas tercetak jelas di wajahnya.

"Terjadi sesuatu dengan anakmu, Ash?" Sahut Voldemort yang sedang duduk di atas kursi kebesarannya.

Asher menunduk. "Lydia, seorang Lady yang aku cintai ternyata lebih memilih suami nya dan meninggalkan Alseena denganku. Aku hanya takut apabila akan terjadi sesuatu dengannya di masa depan dan ingin meminta satu hal padamu."

Voldemort mulai melihat lelaki didepannya dengan tatapan menyelidik. "Dan apakah itu?"

"Aku hanya ingin tahu, apakah kau bersedia untuk menjadi ayah baptis anakku My Lord?"

"Ayah baptis?" Ulang Voldemort.

"Yes, My Lord. Alseena, anakku itu, ia belum memiliki seorang wali. Aku hanya ingin bertanya apakah kau bersedia setidaknya untuk menjadi ayah baptisnya?"

Voldemort terlihat berpikir sebentar sebelum berkata. "Tentu saja aku bersedia Ash. Kau adalah saudaraku."

Asher terlihat dipenuhi oleh luapan kebahagiaan. "Terima kasih. Terima kasih banyak My Lord. Kebaikanmu akan ku ingat sampai nanti." Ucap Asher dan berlalu pergi keluar ruangan.

Aqua mengeluarkan kepalanya dari dalam pensieve "Itu-" gumamnya tak bisa berkata-kata.

Voldemort mengangguk. "Itu  ayahmu. Asher Riddle. Merope tak mengetahui siapa sebenarnya nama lelaki yang juga pernah dekat dengannya itu dan ikut menamai anaknya dengan Riddle. Ku harap kau dapat memaklumi hal ini." Jelas Voldemort lagi.

Aqua ingin mengelak. Tapi ia tahu bahwa memori itu asli. Ia dapat menyadari perbedaannya. Aqua berusaha mendapatkan kendali atas dirinya lagi dengan berusaha agar terlihat tetap tenang.

"Voldemort. Aku ingin kembali. Bisakah kita kembali sekarang?" Pinta Aqua yang memandang lurus tepat ke mata You-Know-Who.

Ada sedikit binar geli di mata Voldemort. "Teruslah berusaha nak." Sahutnya.

Aqua tidak memutuskan pandangannya terhadap Voldemort.  "Bisakah?"

Voldemort mengangkat tangan kanannya. "Tentu saja. Lagipula kau harus memiliki istirahat yang cukup untuk pesta penyambutanmu nanti malam. Dan bisakah kau berhenti memanggilku Voldemort? Itu agak kurang sopan ditelingaku."

Aqua meraih tangan Voldemort. "Jadi? Apakah aku harus memanggilmu Voldy? Uncle Tom? Mr. Riddle? Atau bahkan, Father?"

Voldemort agak sedikit kehilangan kendali akan wajahnya sejenak. "Panggil saja aku Voldemort, itu lebih baik."

Hufflepuff's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang