Ron

1.7K 295 21
                                    

"Great. So, mulai dari mana kita?" Melihat Aqua yang semangat mau tidak mau membuat Ron meringis.

"Emm sebenarnya kami masih bingung ingin memulai dari mana," ungkap Ron jujur.

"Hanya kau saja Ron. Aku dan Harry tidak tuh," ucap Hermione percaya diri. 

Ron menampakkan muka kaget. "Apa??? Jadi kalian berdua berdiskusi tanpaku?!"

"Sorry Ron. Kami pikir kau sibuk," ucap Harry merasa agak bersalah tidak memberitahukan salah seorang sahabatnya itu.

Hermione memutar kedua matanya malas. "Salah dirimu sendiri yang terlalu sibuk."

"Sibuk? Kalian kira aku sibuk ngapain? Pr saja aku masih mencontek Hermione," balas Ron lagi.

"Bukankah kau sibuk dengan Lavender Brown? Dari hari kehari kau selalu saja bersama Lavender, Lavender, dan Lavender. Sampai aku muak melihatnya." Ucap Hermione sarkas.

"Itu bukan urusanmu. Lavender itu pacar ku. Jadi tentu saja aku menghabiskan waktuku bersamanya. Apa aku salah?!" Mendengar suara Ron yang meninggi, tanpa sadar setitik air mata jatuh dari kelopak mata Hermione. Hermione pun langsung berlari pergi.

"Kau itu bodoh sekali," ucap Aqua yang kemudian berlari pergi menyusul Hermione.

"Apa? Apa aku salah? Harry?" Tanyanya meminta pendapat Harry.

"Sudahlah. Mungkin Hermione butuh sedikit waktu untuk menerima ini," Jawab Harry yang malah semakin membuat Ron bingung.

"Ada apa sebenarnya dengannya? Dasar aneh," ucap Ron ada akhirnya.

Harry yang melihat Ron yang tidak peka-peka terhadap perasaan sahabat perempuanya itu hanya bisa menghela napas berat.

"Sudahlah. Lebih baik kita ke bersiap-siap ke The Burrow. Aku yakin Hermione dan Aqua akan menyusul setelah Hermione tenang," ajak Harry.

"Hmm ayo,"

^^^

"Hiksss hiksssss....." Hermione masih terduduk dan menangis di atas anak tangga. Tak tahu sudah berapa lama ia disana, ia tidak perduli. Hermione hanya merasa, kecewa? Tidak-tidak, lebih tepatnya, ia merasa hatinya sakit.

"Dasar Ron idiot. Dia.. Dia..." Aqua langsung mendekap Hermione. "Mione, sudahlah. Mungkin Ron memang benar-benar belum menyadarinya. Kau tahu itu bukan? Ron tetaplah Ron," ucap Aqua berusaha menghibur Hermione.

"Hiksss..." Hermione kembali menangis. Selama itu, Aqua tetap berada disisinya dan berusaha kembali menenangkannya.

"Kau benar." Kata Hermione dengan mantap melepaskan pelukannya. "Aku tidak bisa seperti ini. Jika dia menyukai Lavender, baiklah. Aku bukanlah seseorang yang lemah hanya karena Ron berpacaran dengannya." bezoar, kembali sama mione

Aqua tersenyum. "Yep! That's my girl. Jangan biarkan itu membuatmu jatuh, Mione. Menyukai seseorang itu wajar, tetapi jangan sampai dirimu hancur karenanya."

Aqua yang melihat Hermione tersenyum kemudian berkedip jahil. "But, ku bingung, mengapa dari sekian banyaknya boys in Hogwarts kau malah memilih Ron? You know, seperti Macmillan, Wood, Pucey, Draco, or Cormac maybe? They're quite hot as well."

Hermione tertawa. "Oh, c'mon Qu, what's wrong with you? Macmillan? Wood? Pucey? Mereka semua sudah lulus, kau tahu. And Draco? Meh. Cormac? Huekk."

Aqua ikut tertawa. "Oh benarkah? Aku tak tahu. You know i'm bad in math, dear. Sayang sekali mereka semua sudah lulus. But kau tahu Mione, Draco tidak buruk juga," bisik Aqua.

Hermione terkesiap. "Qu!!!"

Aqua tertawa semakin keras. "Alright, alright. Now c'mon, aku yakin semuanya sudah menunggu kita di The Burrow," ucap Aqua sembari beranjak berdiri.

"Yeahh ayo."

Hufflepuff's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang