06 ; doll

825 122 2
                                    

Seoul, South Korea
— 21 Jan, 2014
— 6.55 pm KST

Hari ini aku akan menjenguk Hanbin seperti biasa. Karena sekarang sedang ada waktu luang dan aku sudah menyelesaikan tugasku tepat waktu. Tapi sebelum itu aku mampir dulu ke apartemen Hanbin, mengambil boneka kesayangan nya, ia pasti kesepian.Karakter animasi Mickey Mouse adalah favoritnya.

Aku sudah sampai di apartemen milik Hanbin. Apartemennya berbeda, semuanya tertata rapih pada tempatnya. Dengan sedikit aksesoris membuat apartemen yang Hanbin huni terlihat hampa. Aku melihat sekeliling apartemen Hanbin, begitu banyak kenangan bersamaku yang ia simpan. Aku sangat senang, tentu saja, aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia jika memiliki Hanbin. Aku masuk ke kamar Hanbin, dan tentu saja sangat rapih dengan sedikit aksesoris mencolok.

'ah, disitu kau'

Aku segera mengambil boneka Mickey Mouse kesayangannya, aku jadi ingat Hanbin pernah bilang,

"Aku tidak pernah membiarkan siapapun memegang boneka ini kecuali kau dan orang tuaku. Seharusnya kau merasa beruntung'

Lagaknya saat mengatakan itu benar-benar sombong, kadang aku tidak mengerti kenapa ia seperti itu. Tapi karena sikapnya itu lah yang membuatku menyayangi nya.

"Hanbin, I miss you"

Tanpa sadar air mataku mulai menetes dan aku memeluk boneka tadi dengan erat.

Tubuhku tersandar pada dinding abu-abu kamar apartemen Hanbin dan tubuhku perlahan jatuh. Aku menekuk kaki ku dan menyembunyikan wajahku yang sembab di balik lututku. Aku tidak mengerti kenapa aku bisa menangis seperti ini, yang jelas hatiku terasa sangat sakit.

Setelah setengah jam aku berdiam dengan posisi seperti tadi aku segera membasuh wajahku lalu pergi ke rumah sakit tempat Hanbin dirawat. Tidak lupa membawa boneka miliknya.

🌙🌙

Sesampainya di rumah sakit aku segera menuju kamar Hanbin. Dan lagi, aku hanya melihat Hanbin yang terdiam dengan mata tertutup, dan alat bantu hidup yang dipasang hampir di seluruh tubuhnya. Aku tersenyum, lalu aku duduk di samping Hanbin.

"Hai Hanbin, bagaimana kau hari ini? Pasti baik. Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Kau pasti sedang memikirkanku iya kan?" ucapku, aku hanya bisa tersenyum miris.

Aku mengelus rambutnya lembut, "Aku membawakan boneka kesayanganmu Hanbin-ah. Kau suka?" tanyaku dan tidak ada jawab apapun disana.

Aku menaruh bonekanya diatas kasur Hanbin, "Aku ingat saat kau pertama kali menunjukkan boneka ini, lalu aku menertawakanmu hingga kau sangat kesal" ucapku terkekeh pelan.

Astaga, rasanya aku seperti sudah tidak waras. Terus berbicara, bercerita, bahkan sampai tertawa. Walau bahkan tidak ada respon yang kudapatkan.

Air mataku mulai mengalir lagi, oh astaga aku ini ternyata cengeng sekali. Sial.

Aku menggenggam tangannya erat, aku tidak ingin sampai kehilangan lagi orang yang aku sangat sayangi, aku tidak peduli jika isakan ku terdengar oleh yang lain. Aku hanya sangat merindukannya.

Setelah beberapa menit, aku segera bangkit dari posisi duduk ku barusan. Menatap Hanbin dengan sedih, aku berusaha untuk menghapus sisa air mataku tadi dan tersenyum tipis.

Aku mencium pucuk kepalanya dan mengelus rambutnya pelan, "Hanbin, cepatlah sadar. I really miss you, Kim Hanbin" aku menatapnya lagi sebelum benar-benar pergi dari situ.





'Hanbin, aku yakin kau akan sadar'

—☁☁—
Entahlah, aku rasa aku sudah tidak waras
—☁☁—

Hihhh gusti:")

Have A Good Day • HanLis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang