Seoul, South Korea
— 16 Nov, 2014
— 8.12 am KSTHari ini libur, tentu saja ini hari minggu. Setelah keluar dari rumah sakit Hanbin hanya mengajakku jalan di sekitar taman bermain dekat apartemen nya atau apartemenku. Kami belum pergi kencan ke tempat lain selain taman, jadi hari ini ia menyuruhku pergi dengan nya dan tentu saja ia akan menjemputku.
Aku menggunakan kemeja putih dibalut kardigan coklat, dengan jeans hitam dan boots hitam dengan heels yang tidak terlalu tinggi.
Aku mendengar suara ketukan dari pintu apartemenku. Aku segera membukanya dan itu adalah Hanbin. "Hanbin, mau coklat panas?" tawarku saat baru saja membukakan pintu, ia mengangguk.
Aku mempersilahkan nya masuk dan duduk di sofa, tapi ia terus mengikutiku ke dapur dan tiba-tiba memeluk pinggang ku membuatku sedikit bingung. Ia menaruh wajah nya di perpotongan leherku, dan nafas nya itu membuatku geli.
Aku mengelus tangan nya, "Ada apa Hanbin?" tanyaku. Ia menggeleng dan memelukku semakin erat. Aku telah selesai menyeduh coklat panas untuk kami berdua, aku menyuruh Hanbin untuk berhenti memelukku. Tapi ia malah mengecup ujung bibirku dan langsung berlari ke arah ruang tamu, membuatku tidak jadi untuk mengumpatnya.
"Kau itu kenapa sangat aneh sih, Kim Hanbin?" gumamku heran.
Aku segera berjalan menuju ruang tamu dengan membawa dua cangkir coklat panas tadi. Saat aku sudah duduk di sofa, Hanbin langsung membaringkan tubuhnya dan menggunakan paha ku sebagai bantal nya.
Aku terkekeh pelan, "Hey Hanbin, kenapa kau ini manja sekali sih? Padahal jika sedang serius kau itu menyeramkan" ujarku. Ia tidak menjawab dan hanya memainkan surai hitamku. Aku mengelus surai hitam nya lembut.
Oh iya, Hanbin mewarnai surai nya menjadi hitam karena dia ingin memiliki warna rambut yang sama denganku. Sungguh alasan yang aneh bukan? Ya walaupun memang sekarang musim dingin sih.
Aku mencubit hidung bangirnya, "Hey, cepat minum coklat panasmu sebelum ia menjadi coklat dingin Hanbin" titahku. Ia mengelus hidung nya pelan dan mengerucutkan bibirnya lucu sebelum mengambil coklat panas nya.
Hanbin menidurkan kepala nya di pundak ku, "Lisa, jika sahabatmu dan aku tenggelam, kau akan menyelamatkan siapa dulu?" tanya nya tiba-tiba. Aku berfikir sebentar, "Aku tidak akan menolong siapapun karena aku tidak bisa berenang" jawabku diakhiri dengan cengiran. Ia hanya merenggut kesal.
Aku mencubit lagi hidungnya sebelum menyuruh nya untuk meminum coklat nya, "Hanbin, cepat habiskan lalu ayo kita bergegas"
🌙🌙
Kami sudah sampai di bioskop salah satu mall. Aku menunggu Hanbin selesai memesan tiket.
'drrt drrt'
Aku segera mengecek ponselku, ada sebuah notifikasi pesan. Tidak tertera nama nya disitu, aku mengerutkan keningku melihat isi pesan tersebut.
unknown
|Kau sedang ada di bioskop kan?
readAku mengamati sekelilingku, tapi tidak ada sesuatu yang mencurigakan atau orang yang kukenal.
Tiba-tiba ada yang menyentuh pundakku, itu tentu saja membuatku tersentak.
"Lisa ayo, film nya sudah mau mulai"
Ah, rupanya itu Hanbin. Aku segera mengikuti Hanbin yang menarik tanganku.
'urusan kita masih belum selesai, Lalisa'
🌙🌙
Kami sedang berada di sebuah restoran, setelah selesai memesan Hanbin langsung kembali ke tempat kami duduk.
"Lisa, apa kau menikmati film nya?" tanya Hanbin tiba-tiba, membuatku tersadar dari lamunanku. "Ah, um, iya aku menyukainya" jawabku sedikit tergugup.
Tak lama pesanan kami sudah diantar, kami berdua menikmati makanan dalam diam tanpa obrolan atau apapun. Setelah selesai kami segera menuju tempat parkir, tapi Hanbin menyuruhku untuk menunggu karena ia mampir sebentar ke kamar mandi.
Aku sedang menunggu di dekat mobil Hanbin. Aku sudah sepuluh menit berdiam diri disini seperti orang bodoh. Aku tidak tau apa yang Hanbin lakukan hingga selama ini.
Saat aku sedang sibuk memainkan ponselku, aku mendengar suara langkah. Tapi tidak ada orang lain disini. Tiba-tiba ada yang menarikku secara paksa dan membuat ponselku jatuh ke tanah.
"Jangan berteriak Lisa, atau aku akan membunuhmu sekarang juga" ujarnya, suaranya tidak asing dan aku seperti sering mendengar nya.
Ia membekap mulutku dengan kain, dan entah kenapa kesadaranku perlahan hilang.
🌙🌙
"Lisa? Kau dimana?"
"Lalisa Manoban! Jangan bersembunyi, ini tidak lucu!" teriak seorang namja yang baru kembali dari toilet.
"Yak! Lalis-"
Namja itu terdiam saat melihat ponsel yang tidak asing di dekat mobil nya. "Ini ponsel Lisa, lalu dimana dia?" gumam namja itu pelan. Ia menemukan sebuah note kecil di kaca mobilnya.
'hubungi nomor ini, jangan membawa polisi, atau Lisa akan kubunuh'
Hanbin tertegun, ia tidak tau ini siapa. Dan apa urusan nya dengan Lisa. Ia segera mengirim pesan ke nomor tersebut dan mendapatkan sebuah alamat.
🌙🌙
Halooo, maafkan diriku ya gaes baru update 😂😂
Jadi gini, dua hari kedepan yg kmrn itu aku tuh pulang dari mudik. Habis itu aku istirahat, trs besoknya mager trs magernya berkelanjutan, hehe.
Maafkan:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Have A Good Day • HanLis [✔]
Fanfiction" Hanbin, can you just stay here? " Ini tentang hari-hari yang kulewati bersama Hanbin, senang, sedih, ataupun susah.