Red Flavor

6.3K 364 16
                                    

Red flavor, I'm curious Honey
It tastes like slowly melting strawberry when I bite into it
Look for the corner candy shop Baby
What I like the most is the taste of summer

-----------

Seonsaengnim Park Do ha telah berada dikelas, dan ia segera menyadari kedatangan dua orang murid perempuannya yang tengah berdiri di depan pintu.

"Hei kalian, masuklah. Mau sampai kapan merapikan rambut kalian yang kusut?" Ia berkata dengan nada sarkastik.

Tak lama kemudian Irene dan Eun Kyung masuk dan membungkukkan badannya.
"gomapseumnida."

"Sudah-sudah, cepat kalian duduk." Seonsaengnim memberi titah dengan menunjuk kursi yang kosong. Irene dan Eun Kyung segera duduk dan segera mengeluarkan buku sejarah korea.

Park Jimin yang duduk di belakang Irene memberi sinyal. Ia menyentuh bahu Irene dengan ujung bolpoint hitamnya.

"Irene-ah.... Yak, pinjamkan aku tugas Math. Kau kan baik eoh? Ah aku tak sempat mengerjakannya semalam. Ku mohon." Park Ji Min sedikit membungkukkan badannya agar Irene dapat mendengar volume suaranya yang sengaja dikecilkan. Tanpa banyak bicara, Irene mengeluarkan buku mathnya, dan memberikan kepada Park Ji Min dengan secara cuma-cuma.

"Aigoo, Uri Princess Irene-ah sangat baik. Akan ku traktir minum nanti kkkkk~" Park Ji Min berkata dengan nada senang.

"Coconut Smoothie." Irene membalikkan tubuhnya kebelakang dan berkata dengan cepat.

"Aish, ia sangat cepat jika aku menjanjikannya minuman." Park Ji Min bergumam kecil yang masih dapat di dengar Irene. Ia hanya tersenyum simpul.

Pelajaran selama 2 jam terasa membosankan. Seonsaengnim terus berbicara dan bercerita tentang sejarah korea. Irene hanya menulis, namun ia sedang tidak menulis apa yang dikatakan seonsaengnim. Ia hanya mencoret asal bukunya. Terkadang ia menggambar webtoon. Walau belum cukup handal, namun karya webtoon amatirnya tidaklah kalah. Irene melihat sekeliling dan sesekali menguap. Terlihat teman-temannya juga tak antusias mengikuti pelajaran ini. Eun Kyung tengah sibuk membenarkan jam tangannya, Park Ji Min tengah sibuk mencatat pekerjaan rumahnya, Jung Heo Seok tengah asyik bermain game di ponselnya, Jeon Jung Kok tengah sibuk membuat origami dari buku sekolahnya. Hanya murid-murid baris depan yang terlihat mengikuti pelajaran ini.

Kring kring kring...

Bunyi bel tanda pelajaran berakhir. Seketika semua murid dikelas menegakkan badannya lalu membenarkan posisi duduknya.

"Jangan lupa dikerjakan dan minggu depan dikumpulkan. Mengerti?" Seonsaengnim mengingatkan kembali.

"Ne." Semua murid menjawab kompak.
"Baiklah." Tak lama seonsaengnim keluar dari kelas menenteng buku di tangan kanannya.

"Aish. Ia selalu memberi tugas." Park Ji Min seperti biasa, selalu mengeluh jika ada tugas baru.

"Irene-ah. Kau lapar? Ayo kita makan." Eun Kyung mendatangi meja Irene.

"Hari ini aku membawa bekal. Kau saja yang ke kantin Eun Kyung-ah."

"Ok baiklah. Ji Min-ah ayo kita ke kantin." Eun Kyung merangkul Ji Min lalu dengan senyum lebar mengajaknya.

"Aigoo, leherku bisa patah jika tangan kekar mu melilitku seperti ini." Ji Min segera melepaskan tangan Eun Kyung dari pundaknya.

"Yak, kau mau aku pelintir eoh? Berani-beraninya mengejekku?" Eun Kyung segera beraksi dengan jurus taekwondonya.

Seperti biasa Eun Kyung dan Ji Min akan terlibat cekcok. Mereka selalu seperti ini. Irene hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.

"Belikan aku sesuatu, aku akan disini menemani Irene. Aku tidak mau Irene diganggu dengan Kim Jun Myeon. Xixixi" Jung Kook berkata sambil tertawa.

"Yak" Irene meninju lengan Jung Kook. Ia sedikit kesal mendengar Jung Kook menyebut nama Kim Jun Myeon.
Kim Jun Myeon adalah murid kelas 3-3. Ia terlalu narsis, dan percaya diri. Irene sungguh kesal, beberapa kali Kim Jun Myeon mencoba mendekatinya. Dan terdengar rumor bahwa Jun Myeon berkata bahwa ia telah berkencan dengan Irene. Ini sungguh menyebalkan. Bahkan Irene tidak pernah menerima ajakannya untuk keluar kencan.

Jung Kook tengah duduk di depan Irene. Ia sedang membantu Irene menghabiskan bekal yang ia bawa. Ckckck. Jung Kook memang tahu caranya berhemat. Selain teman kelas, Jung Kook adalah juga trainee di agensi yang sama dengan Irene, begitupun dengan yang lainnya, Ji Min, dan Heo Seok adalah seorang Trainee, kecuali Eun Kyung.

Jung Kook mengambil snack yang Irene bawa, kemudian mengunyahnya dengan cepat.

Jung Kook mengambil snack yang Irene bawa, kemudian mengunyahnya dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku lihat skill dance mu bertambah." Irene berkata disela-sela makan mereka.

"Haha tentu. Aku berlatih keras. Kau tahu? Aku kini telah memiliki abs. Hahaha" Jung Kook tanpa malu-malu memberi tahu nya pada Irene.

"Minggu ini sangat melelahkan. Aku harus berlatih dance satu minggu ini untuk 1 lagu. Kaki ku seperti mau patah."

"Berlatihlah Irene, tapi jangan lupa untuk beristirahat. Nih, makanlah yang banyak" Jung Kook memberi potongan daging bulgogi ke atas sumpit Irene.

"Yaa tentu. Aku melihat member yang lain sangat giat. Tanpa semangat mereka, Aku tidak akan bisa. Maksudku, aku terpacu untuk sama giatnya dengan mereka."

"Ya seperti itu. Kekuatan member kekuatan kita juga." Jung kook dengan lahap memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

Tak berapa lama, Eun Kyung dan Ji Min telah kembali dari kantin dengan membawa beberapa makanan juga minuman.

"Coconut Smoothies." Ji Min memberi minuman untuk Irene.

"Ah, gomawo." Irene memberi senyum tulusnya pada Ji Min.

"Irene-ah, aku tadi bertemu dengan Jun Myeon. Aigoo, matanya seperti mencari-cari dirimu saat ia melihatku." Eun Kyung berkata sambil menyeruput minumnya.

"Dan ia tampak kecewa saat melihatku disamping Eun Kyung. Hahaha." Ji Min berkata kemudian tertawa dengan puasnya sampai kedua matanya hilang. Dan Jung Kook ikut tertawa mendengar celotehan Ji Min. Jung Heo Seok yang sedari tadi memainkan ponselnya menyadari suara Ji Min dan Jung Kook yang menggema ke seluruh ruangan kelas. Jung Heo Seok bangkit, memasukkan ponselnya, kemudian ikut bergabung dengan mereka.

"Ji Min, berikan aku snack itu." Sepertinya Heo Seok sedang lapar. Tanpa lama, Ji Min melempar snack dan segera ditangkap oleh Heo Seok.

"Jadi, pekan ini aku ingin kalian meluangkan waktu sebentar untuk menyelesaikan tugas yang tadi berikan." Irene memecah keheningan. Secara kebetulan mereka berlima adalah satu tim kelompok.

"Bukankah kau bekerja paruh waktu?" Heo Seok berkata di sela makannya.

"Ya, aku bekerja malam hari. Kita bisa menyeleaikannya saat pagi sampai sore."

"Setuju."
"Ya ya baiklah."
"Oke aku akan libur main game terlebih dahulu."
"Arraseo."

***
To be continued...

Thank you for read my story....
Please comment or something. I want to know ur feelings.
Tx. Xoxo



Love Maze [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang