Following into the deep night
The sound of you singing
Brings the red morning
A step, and another step
The dawn passes
And when that moon falls asleep
The blue shade that stayed with me disappears***
Irene mendengus mendengar kata-kata Kim Taehyung. Ia melihat tangannya ditahan oleh seorang laki-laki yang baru saja membuat emosinya tersulut. Yang benar saja, Kim Taehyung menahannya tidak boleh pulang. Dia pikir, ia siapa?
"Yaaa, lepaskan." Irene dengan malas memutar bola matanya melihat wajah Kim Taehyung.
"Kau marah? Aku baru kali ini melihatmu begini." Sudut bibir Kim Taehyung naik sebelah.
"Aku manusia. Tentu saja bisa marah. Lepaskan Kim Taehyung, aku ingin pulang." Irene masih berusaha melepaskan kaitan lengan Kim Taehyung dari tangannya. Kini, Kim Taehyung malah menarik tubuhnya dan menuntunnya agar mengikuti Kim Taehyung ke arah luar kamar.
"Minumlah." Kim Taehyung menyodorkan segelas teh hangat pada Irene. Irene terdiam. Ia melihat secangkir teh yang asapnya masih mengepul ke atas. Hatinya masih kesal mengingat kata-kata Kim Taehyung barusan mengenai Kim Jongin. Bagaimanapun, Kim Taehyung tidak mengenal Jongin dan ia malah menuduh temannya yang bukan-bukan.
"Kenapa kau diam? Kau pikir aku menaruh racun di tehmu heh?" Kata-kata Kim Taehyung membuyarkan lamunannya. Irene mengerjap, dan sontak melihat ke arah Kim Taehyung yang kini sedang berdiri didalam pantry dengan melipat kedua tangan didadanya.
Iya benar. Aku takut juga, kalau kau menaruh sesuatu diteh itu kim taehyung.
Irene menepis kecurigaan dihatinya, lalu mengambil cangkir itu dan meminumnya. Kehangatan menjulur dikerongkongannya, membuat dahaganya segera menghilang.
"Well, i am sorry for make you feel not good this morning. I just, i just said what I thought." Kim Taehyung menyandarkan tubuhnya di dinding. Sorot matanya memandang Irene kemudian merendah ke bawah. Pancaran matanya kosong dan ia terdiam beberapa saat.
Keheningan merayap diantara mereka. Yang terdengar hanya suara jam dinding yang berdetak menunjukkan waktu, pukul 10.13.
Irene meminum kembali teh hangat yang berada di tangannya, ia merasa aneh dengan Atmosphere yang berada di antara mereka. Kim Taehyung baru saja meminta maaf padanya. Dan ini adalah sungguh hal yang aneh.
"Hello. Are you in here Irene? I talk to you. Can I heard some words from your mouth?"
Kim Taehyung melangkahkan kakinya kedepan, mencondongkan tubuhnya ke arah Irene, membuat sejajar wajah mereka. Sekarang tatapan mereka bertemu.
"Ya."
"Just yes? What it means?" Kim Taehyung kembali menatap Irene, menunggu Irene meneruskan kalimatnya.
"Ya. Kau minta maafkan? Iya aku memaafkanmu."
Kim Taehyung menarik sudut-sudut bibirnya mendengar Irene menjawab pertanyaannya.
"Good, By the way, you should changes your dress Irene. Do you think you want to take a bus with sexy dress like that?"
Seketika pipi Irene memerah mendengar kata-kata Kim Taehyung--yang seperti menggodanya. Sial. Ia benar. Akan aneh sekali jika ia mengenakan dress seperti ini di transportasi umum. Orang-orang akan berpikir bahwa ia seperti cinderella kota yang tersesat dijalan dan tidak bisa menemukan kereta kencananya.
"You will. Don't you?"
"No."
"Then, you should take a shower. Do you need some clothes?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze [complete]
FanficStart Write (20 juni2018) (My first ff-tidak sebagus yg kalian kira-i am just a beginner) Akankah sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah kisah? Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. Every title part is bts and redvelvet songs ? #12 i...