It still doesn't over yet
***
Park Hyung Sik, duduk disebuah bangku panjang berwarna hitam. Ia mengenakan celana panjang coklat dan kemeja keluaran terbaru dari brand ternama. Wajahnya tidak seceria biasanya. Bagaimana bisa ia ceria jika kini, ia tengah berada di lorong rumah sakit. Sudah sejak satu minggu yang lalu, ia selalu menyempatkan dirinya untuk mampir kesini. Park Hyung Sik, bangun dari duduknya. Lalu ia membuka sebuah pintu kaca, kemudian masuk ke dalamnya. Sebuah ruangan yang besar dan luas. Terdapat sofa hijau yang didepannya terdapat meja. Juga disana ada tv dan lemari pendingin.
Perhatiannya tersita pada sosok yang berada di atas tempat tidur dengan beberapa monitor disamping kanan dan kirinya. Kim Taehyung, terbaring lemah. Koma, sejak satu minggu yang lalu. Sejak malam hari ia mengendari mobilnya dengan kecepatan yang tinggi dan terlibat kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan.
Malam hari dimana, Kim Taehyung baru saja bertemu dengan Sunny di sebuah coffe shop Starbucks di daerah Gangnam.
Pada Malam itu, keinginannya untuk bertemu dengan Irene tidak pernah terjadi. Semesta tidak mendukungnya, semesta tidak berpihak padanya. Putaran kejadian masa depan mengisi kepala Kim Taehyung.
Ia menghabiskan malam yang panjang bersama Irene. Irene yang memakai kemeja putih oversized. Irene yang ketakutan karena lampu padam. Irene yang berada di dadanya dan ia memeluknya dengan damai. Memainkan permainan kecil. Mencium setiap bagian tubuh Irene. Dan mengatakan bahwa ia mencintainya. Semua kejadian begitu jelas, Kejadian yang seharusnya jika malam itu ia bertemu dengan Irene.
Kim Taehyung koma. Kedua matanya masih terpejam. Namun, sudut-sudut matanya terdapat kristal bening. Air matanya kini jatuh. Kim Taehyung menangis. Menangis, karena semua kejadian manisnya bersama Irene hanya ada di dalam benaknya, tidak pernah nyata. Tidak pernah terjadi. Kenapa ia harus kecelekaan dimalam itu? Kenapa ia harus menabrak pembatas jalan? Kenapa Tuhan tidak membiarkannya bertemu dengan Irene? Kenapa ia kini harus koma? Kenapa ia harus merasakan momen bersama Irene yang terasa begitu nyata?
***
Park Hyung Sik mengambil duduk sesaat ia masuk kedalam ruangan. Hening, hanya ada suara dari mesin rumah sakit yang menghubungkannya dengan dada Kim Taehyung. Ia berpikir sebentar. Sebenarnya hatinya kini gundah. Irene belum mengetahui perihal yang terjadi pada Kim Taehyung. Bukan karena Park Hyung Sik tidak mau memberi tahunya, tapi dua hari lalu ia mencoba menghubungi Irene, namun tidak ada jawaban. Telfonnya tidak diangkat. Dan ia tidak tahu harus memberitahunya lewat mana lagi. Juga ia tidak tahu dimana rumah Irene. Park Hyung Sik mengeluarkan ponselnya. Mencoba menghubungi Irene kembali. Lalu, ia bergegas keluar ruangan dan membuat panggilan telefon. 5 kali nada panggilang, dan kemudian dijawab oleh Irene."Finally." Park Hyung Sik, bergumam.
"Yebboseoyo." Suara Irene terdengar memenuhi telinganya.
"Ya, Irene. Ini aku."
"Iya. Hey, ada apa?"
"Irene, bisa minta waktumu sebentar? Aku ingin bertemu padamu."
"Hari ini?"
"Ya "
"Kebetulan hari ini aku kosong. Oke, ketemu dimana?"
"Di Thesis Coffe Gangnam. Jam 1 siang."
"Oke baiklah."
"See you."
☕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze [complete]
Fiksi PenggemarStart Write (20 juni2018) (My first ff-tidak sebagus yg kalian kira-i am just a beginner) Akankah sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah kisah? Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. Every title part is bts and redvelvet songs ? #12 i...