Let’s run run run again! I can’t help running
Only thing I can do is run
Only thing I can do is love you***
Irene kini tengah berdiri, menunggu Jongin yang sedang berjalan menuju parkir. Angin berhembus, menerbangkan rambutnya yang dibiarkan tergerai. Irene mengenakan denim panjang dan sebuah kemeja berbahan satin berwarna pink muda. Irene menatap bawah, memainkan sebuah kerikil dengan ujung flat shoes hitamnya. Suara motor berdecit membuyarkan lamunan Irene. Ia mengangkat kepalanya, mendapati Jongin mengenakan helm fullface dan jaket kulit berwarna hitam.
Dengan tanpa aba-aba Jongin melempar helm penumpang kepada Irene, membuat Irene refleks menangkapnya.
"Ooh, tangkapan yang bagus." Jongin melemparkan senyuman, namun Irene hanya mengerucutkan bibirnya sembari bersiap menaiki motor Jongin.
Irene sudah memakai helm dan ia juga sudah berada di kursi penumpang. Dengan tanpa lama, Jongin segera memasukkan gigi dan memutar gas. Jongin mengendarai motor dengan kecepatan sedang. Meliuk-liuk melewati jajaran mobil yang sedikit padat di jalanan kota Seoul. Dibawah sinar mentari yang masih terik Irene tidak peduli, begitu juga dengan Jongin. Ia dengan bebas melajukan motornya. Mengelilingi kota Seoul. Seperti yang Irene inginkan.
Semakin lama, Jongin melajukan motornya semakin cepat. Membuat Irene harus merapatkan tangannya ke jaket Jongin. Tapi ini tidak nyaman. Irene lelah jika duduk dengan posisi tegap dan harus menahan tangannya di jaket Jongin. Dengan ragu ia memajukan tubuhnya. Merapatkannya pada Jongin. Lalu mengaitkan tangannya diantara pinggang Jongin. Sesaat, sudut-sudut bibir Jongin menyungging ke atas, Irene kini memeluk dirinya dari belakang.
Irene bersembunyi dibalik punggung kokoh Jongin. Entah kenapa, pelupuk matanya kini telah penuh. Air matanya jatuh di pipinya. Irene menangis. Ia menangis dalam diam. Tanpa suara. Tanpa sedikitpun menimbulkan kecurigaan pada Jongin, yang akan membuatnya bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi pada dirinya.
Irene mengelap air mata dengan sembarang. Lalu ia memejamkan mata. Berusaha menahannya. Kepalanya pening. Rasa-rasanya ia ingin tidur saja sekarang, bersandar di punggung Jongin dengan terpaan angin yang mengalun lembut mengusap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze [complete]
FanfictionStart Write (20 juni2018) (My first ff-tidak sebagus yg kalian kira-i am just a beginner) Akankah sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah kisah? Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. Every title part is bts and redvelvet songs ? #12 i...